Share

Keluarga Emma

Author: Aldra_12
last update Huling Na-update: 2025-06-25 15:29:59

Keesokan harinya. Emma sedang sibuk menyisir rambut Ellen lalu mengikatnya agar rapi sebelum pergi ke sekolah.

Ellen terlihat sangat senang. Dia duduk di kursi kecilnya sambil mengayunkan kedua kakinya yang menggantung.

“Aku suka kalau rambutnya diikat,” ucap Ellen.

“Benarkah?” Emma tersenyum sambil menatap bayangan Ellen dari pantulan cermin.

“Iya,” balas Ellen dengan nada ‘A’ panjang di akhir kata.

Emma lagi-lagi dibuat tersenyum dengan tingkah lucu Ellen, lalu dia kembali berkata, “Kakak Emma tidak punya adik perempuan, punyanya adik laki-laki, jadi tidak bisa ikat rambut seperti ini.”

“Kakak Emma punya adik?” tanya Ellen lalu menoleh sambil mendongak agar bisa melihat wajah Emma.

“Punya,” jawab Emma, “mau lihat?” tanya Emma kemudian.

Ellen mengangguk-angguk penuh semangat.

Emma berjongkok di samping Ellen duduk, lalu dia membuka ponsel dan memperlihatkan foto Ivan.

“Ini adik Kakak Emma, tapi dia nggak bisa jalan karena sakit,” ucap Emma.

“Sakit apa? Kasihan sekali.” Ellen langsung
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
kamu juga penuh teka teki pak Ethan....
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Keluarga Emma

    Keesokan harinya. Emma sedang sibuk menyisir rambut Ellen lalu mengikatnya agar rapi sebelum pergi ke sekolah.Ellen terlihat sangat senang. Dia duduk di kursi kecilnya sambil mengayunkan kedua kakinya yang menggantung.“Aku suka kalau rambutnya diikat,” ucap Ellen.“Benarkah?” Emma tersenyum sambil menatap bayangan Ellen dari pantulan cermin.“Iya,” balas Ellen dengan nada ‘A’ panjang di akhir kata.Emma lagi-lagi dibuat tersenyum dengan tingkah lucu Ellen, lalu dia kembali berkata, “Kakak Emma tidak punya adik perempuan, punyanya adik laki-laki, jadi tidak bisa ikat rambut seperti ini.”“Kakak Emma punya adik?” tanya Ellen lalu menoleh sambil mendongak agar bisa melihat wajah Emma.“Punya,” jawab Emma, “mau lihat?” tanya Emma kemudian.Ellen mengangguk-angguk penuh semangat.Emma berjongkok di samping Ellen duduk, lalu dia membuka ponsel dan memperlihatkan foto Ivan.“Ini adik Kakak Emma, tapi dia nggak bisa jalan karena sakit,” ucap Emma.“Sakit apa? Kasihan sekali.” Ellen langsung

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Merasa Bersalah

    Ethan mengajak bicara berdua dengan Emma di ruang kerja. Dia juga meminta Ellen bermain di kamar agar tak mengganggu apa yang akan dibicarakan Emma dan Ethan.“Apa benar kalau tadi Naomi datang dan menamparmu lagi?” tanya Ethan sambil terus menatap wajah Emma yang tertunduk.“Iya, Tuan,” jawab Emma tanpa menatap pada Ethan.Ethan terus memerhatikan Emma. Dia melihat pengasuh putrinya itu terus meremat jemarinya. Sepertinya Emma terus gugup saat bersamanya.Dan, Ethan sekarang tahu, kenapa Emma takut berhadapan dengannya. Semua karena malam itu.“Apa lagi yang Naomi lakukan sekarang?” tanya Ethan menyelidik. Dia bertanya dan mendengarkan tanpa mengalihkan pandangan sama sekali dari Emma.“Nyonya Naomi datang ingin mengajak Nona Ellen, lalu saya dengan sopan mencegahnya dan kebetulan Nona Ellen juga menolak, lalu Nyonya Naomi marah dan menampar saya, mengatakan kalau saya sudah memengaruhi Non Ellen,” jawab Emma tetap dengan posisi menunduk. Dia tak mau menatap Ethan karena takut.Ethan

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Ellen Ketakutan

    “Kamu sudah apakan Ellen sampai dia menuruti ucapanmu?” Naomi bicara sambil menatap tajam pada Emma, bahkan giginya bergemeletuk menahan emosi.“Maaf, Nyonya. Saya hanya mengikuti perkataan Tuan,” ucap Emma tetap sopan.Tanpa diduga, Naomi menampar Emma untuk melampiaskan emosinya seperti hari sebelumnya.“Mama jangan!” teriak Ellen yang syok dan ketakutan melihat Naomi menampar Emma yang kedua kalinya. Ellen langsung memeluk kaki Emma sambil menangis.Naomi terkejut Ellen malah menangisi Emma. Dia tergagap syok juga kesal karena Ellen malah dekat dengan Emma.“Ellen takut, Mama jangan nampar Kakak Emma lagi,” rengek Ellen sambil terus memeluk kaki Emma.Guru dan beberapa pengasuh di sana terkejut melihat kejadian itu. Dua guru akhirnya mendekat untuk melerai masalah yang terjadi.“Maaf, Ibu. Jika memang ada masalah, lebih baik diselesaikan dengan baik-baik,” ucap guru sekolah itu tetap sabar menghadapi Naomi, meskipun dia tahu kalau Naomi memang sering menindas pengasuh Ellen.“Bagai

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Sama-sama Dijebak

    Ethan berangkat ke perusahaan tanpa mengantar Ellen ke sekolah. Dia berjalan dengan langkah tegap menuju lift diikuti Samuel yang terkejut melihat Ethan datang lebih awal pagi ini.“Apa ada rapat pagi ini?” tanya Ethan saat mereka berada di lift.“Tidak ada, Pak. Hanya ada pertemuan dengan klien jam sepuluh nanti,” jawab Samuel.Ethan diam sesaat, lalu menoleh Samuel yang berdiri di sisi kanannya.“Kamu sudah mendapat informasi tentang pengasuh putriku?” tanya Ethan.“Sudah, Pak.” Sebelum Samuel melanjutkan ucapannya, pintu lift sudah lebih dulu terbuka di lantai ruangan Ethan berada.Ethan berjalan keluar diikuti Samuel, mereka langsung menuju ke ruangan Ethan untuk membahas apa yang sejak kemarin Ethan pikirkan.“Jelaskan!” perintah Ethan begitu sudah duduk di kursi kerjanya.Samuel langsung membuka tablet pintarnya, kemudian mulai membacakan rincian informasi yang dia dapat secepat kilat demi menghilangkan rasa penasaran dan kecemasan sang atasan.“Nama lengkapnya Emma Zahira, dua

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Takut Dipecat

    “Ap-apa maksud Anda, Tuan?” tanya Emma tergagap dengan ekspresi panik melihat tatapan Ethan padanya.“Apa yang sedang coba kamu mainkan?” tanya Ethan.Emma meneguk ludah kasar. Dia mencoba tenang meskipun sulit.“Tuan, Anda sedang mabuk. Anda mau saya antar ke kamar?” tanya Emma mencoba membujuk agar Ethan melepasnya.Namun, apa yang dilakukan Ethan setelah Emma selesai bicara membuat Emma sangat syok.Tiba-tiba Ethan menekan tengkuknya lalu menautkan bibir mereka dalam-dalam.Emma berusaha memberontak. Dia mencoba mendorong dada Ethan, tetapi pria itu malah semakin melumat bibirnya.Emma panik dan takut, bayangan malam itu kembali singgah saat malam itu dia juga berusaha memberontak tapi sia-sia.Emma mengepalkan telapak tangannya karena tak bisa melawan. Air matanya perlahan menetes saat Ethan terus memagut bibirnya.Saat Ethan mulai menurunkan intensitas lumatan, Emma memberanikan diri mendorong dada pria itu hingga Ethan mundur dan sedikit menjauh darinya.Emma menatap Ethan denga

  • Pengasuh Kesayangan Presdir Arogan   Semakin Yakin

    Saat sore hari, Ethan pulang lebih awal karena tak bisa fokus bekerja seharian ini.Saat sampai di rumah, Ethan langsung pergi ke kamarnya, membuka laci nakas samping ranjang, lalu mengambil sebelah anting yang ditemukannya di bantal hotel.Ethan menyandingkan sebelah anting yang ditemukannya dengan yang diambilnya dari tas Emma. Sama, sudah dipastikan memang anting itu milik Emma.“Sekarang aku harus mencari tahu, kenapa Emma menjadi pengasuh Ellen,” gumam Ethan lalu menggenggam sepasang anting itu.Di lantai bawah. Emma baru saja selesai memandikan Ellen. Dia menggendong gadis kecil itu keluar dari kamar mandi, lalu menurunkannya di dekat ranjang.“Kakak Emma ambil baju dulu, Ellen tetap di sini, jangan berlarian, nanti jatuh,” ucap Emma mengingatkan.Emma melihat Ellen mengangguk-angguk kecil, lalu dia segera pergi menuju lemari untuk mengambil pakaian Ellen.“Kakak Emma, apa nanti malam bisa menceritakan buku lain sebelum tidur?” tanya Ellen yang berdiri sambil menatap punggung Emm

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status