Share

Bab 5

Author: Amelia
Mya selalu merasa dirinya cukup beruntung karena Keluarga Gleinch memperlakukannya dengan baik. Tidak seperti gambaran di drama televisi, keluarga kaya raya cenderung bersikap angkuh dan merendahkan.

Hanya Leo yang selalu dingin padanya.

Ironisnya, justru pada pria itulah Mya jatuh hati. Cintanya pun begitu dalam.

Kadang dia sendiri merasa bodoh. Dia jelas sudah tahu Leo tak pernah mencintainya, tapi kenapa masih menyerahkan seluruh hati?

Maka sekarang, dia bertekad untuk perlahan-lahan menarik kembali hatinya.

“Leo! Apakah kamu lupa bagaimana kakakmu bisa jadi seperti sekarang ini? Aku peringatkan, jangan sampai kamu punya hubungan apa pun dengan Yuki. Kalau nggak, aku nggak akan segan memboikotnya sekali lagi!”

Mya sontak mendongak, menatap Aston dengan mata terbelalak.

'Lagi?'

Apakah tiga tahun lalu Yuki terpaksa meninggalkan negeri ini karena diboikot oleh Keluarga Gleinch?

Kenapa Keluarga Gleinch begitu menolak keberadaan Yuki?

Bukankah dalam kecelakaan kakaknya Leo, Yuki juga korban? Berdasarkan kebesaran hati Keluarga Gleinch, seharusnya mereka tidak akan menyalahkan Yuki.

“Ayah!”

Ancaman Aston jelas efektif. Leo sontak bangkit. Gerakannya itu bahkan membuat kursi di belakangnya terjungkal dan menimbulkan dentuman berat.

“Kamu mau coba?”

Aston menepuk meja keras-keras, tidak mengalah sedikit pun. Jarang sekali Mya melihat mertuanya yang biasanya tenang itu bisa sebegitu murka.

Leo menahan rahangnya, bibir terkatup rapat. Hening yang panjang menyelimuti ruangan, hingga akhirnya Leo seperti terpaksa mengalah.

“Aku dan Yuki tidak ada hubungan apa-apa.”

“Kamu kira aku bisa dibohongi? Memangnya bukan kamu yang menjemputnya di bandara?!”

“Itu memang aku. Yuki tidak punya teman di negeri ini. Kepulangannya bocor ke media, para wartawan mengepung bandara. Dia tidak punya pilihan lain, jadi dia minta bantuanku.”

“Bagaimana aku bisa percaya?”

Leo terdiam beberapa detik, lalu tiba-tiba menoleh ke arah Mya. “Kalau kalian tidak percaya, tanya saja pada Mya. Dengan siapa aku tidur semalam.”

Seluruh tatapan di meja makan serentak beralih pada Mya.

Wajah Mya seketika memanas. Bukan karena malu, tapi karena rasa terhina.

Demi melindungi Yuki, Leo bahkan bisa mengatakan apa saja.

Mereka memang suami-istri, tapi tidak saling mencintai. Jadi, percakapan tentang hubungan di atas ranjang hanya membuatnya merasa dipermalukan.

Yenny segera menangkap kegugupan menantunya. Dengan senyum dipaksakan, dia mencoba meredakan suasana. “Sepertinya memang ada salah paham. Tapi ini juga bukan sepenuhnya salah kami. Kalian sudah tiga tahun menikah tanpa anak, wajar kalau kami khawatir hubungan kalian ada masalah.”

Mya ingin berteriak bahwa tidak ada salah paham, mereka bahkan sudah mengurus perceraian.

Namun, dia menahan diri. Sebelumnya dia sempat ingin mengangkat suara, tapi dipotong oleh Leo. Jelas sekali, dia lagi-lagi dijadikan perisai oleh Leo untuk melindungi Yuki.

Bagus juga. Hal ini justru semakin membuatnya sadar untuk berhenti berharap pada Leo.

Makan malam pun berakhir kaku. Usai santap, Leo membawa Mya pulang.

Sepanjang perjalanan, hening yang menekan tak sekali pun pecah. Setibanya di vila, keduanya naik ke kamar secara terpisah.

Tatapan Leo segera menangkap koper setengah terbuka di sudut ruangan. Keningnya mengerut.

Mya merasa karena mereka berdua akan segera bercerai, jadi sudah tidak pantas lagi berbagi ranjang bersama. Jadi, dia menutup koper dan hendak pindah ke kamar tamu.

Namun sebelum sempat keluar pintu, suara dingin menyusulnya, “Kamu mau ke mana?”

Mya terkejut, jelas tidak menyangka Leo akan menanyakan hal itu. Butuh beberapa detik baginya untuk menjawab, “Kita sudah menandatangani perjanjian cerai. Tidak ada alasan lagi untuk tidur di ranjang yang sama.”

Selesai bicara, Mya melangkah keluar dengan tegas tanpa menoleh sekilas pun.

Leo memandangi punggung itu yang terkesan sedemikian dingin, matanya menyipit. Lalu tanpa pikir panjang, dia melangkah maju dan menarik Mya dengan kencang.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengejaran Cinta Usai Diceraikan   Bab 100

    Begitu menutup telepon dengan Mya, Selen segera menghubungi sutradara utama.“Pak Robert, Anda perlu memberi saya penjelasan yang memuaskan. Memang benar Mya belum sepopuler artis papan atas, tapi dia adalah artis baru yang segera bekerja sama dengan aktor besar William Cole dan sutradara Isdin Wong. Kami tulus bekerja sama dengan acara Anda, tapi hasilnya justru seperti ini? Cara kerja tim produksi Anda sungguh terlalu sembrono!”Kata-kata Selen membuat sang sutradara tak tahu harus menaruh muka ke mana.Dua bintang tamu cedera bersamaan dalam proses syuting. Hal ini memang tak bisa dibiarkan begitu saja.“Bu Selen, kami sedang melakukan investigasi. Syuting terpaksa berhenti di tengah jalan, kami pun mengalami kerugian besar. Harap bisa saling memahami.”“Pak Robert, kami tentunya akan bersikap profesionalitas dalam hal pekerjaan. Kalau nanti ada syuting ulang, kami siap hadir. Tapi, Mya cedera serius di tengah proses syuting. Juru kamera yang seharusnya mengikutinya malah entah ke m

  • Pengejaran Cinta Usai Diceraikan   Bab 99

    Mya berhenti melangkah.“Untuk apa kamu mengikutiku?”Lift memerlukan kartu akses. Setelah menggesek kartu akses, tombol lantai otomatis menyala. Mya jelas melihat kartu yang digunakan Leo mengarah ke lantai paling atas, sesuai dengan status Leo sebagai CEO Grup Gleinch.Hans masih berdiri di dalam lift sambil menahan tombol pintu terbuka. Wajahnya canggung, tak tahu harus bagaimana bersikap.Dia hanya bisa menahan napas, berusaha mengecilkan keberadaannya.“Tanganmu terluka. Aku akan merawatmu,” kata Leo dengan sikap wajar, pandangan tertuju pada tangan Mya.Mya balik menatap tangannya. “Tanganmu sendiri juga terluka. Bagaimana mau merawatku?”Leo memakai setelan khusus buatan desainer, tak ada yang bisa melihat sebenarnya lengannya sedang dipasang gips.Sebelumnya tangannya selalu diikat perban dan digantung di depan dada. Karena merasa tidak nyaman, dia melepas perbannya.Lukanya berada di bawah siku. Asal berhati-hati dan tidak menggunakan lengan itu, tangannya boleh tak diperban.

  • Pengejaran Cinta Usai Diceraikan   Bab 98

    “Kak Yuki, kenapa Pak Leo pergi? Dia bahkan pergi bersama Mya. Apa yang terjadi?” Baru saja selesai bicara, Fani langsung menangkap bercak darah di lantai. Seketika dia menjerit kaget. “Da… darah! Darah dari mana ini!”“Keluar! Keluar dari sini!”Kata-kata Fani semakin memicu amarah Yuki. Yuki meraih bantal di belakang dan melemparkannya ke arah Fani. Fani terkejut dan langsung lari terbirit-birit keluar kamar.…Dokter membalut luka Mya sambil menghela napas panjang. “Kenapa bisa begini? Belum lama keluar rumah sakit, kamu sudah terluka lagi? Nona, jangan menganggap enteng hanya karena tidak kena tulang. Tangan punya banyak pembuluh halus. Kalau sampai infeksi, kamu akan sengsara.”Mya mendengarkan dengan tenang, tidak menyahut.Leo yang berdiri di samping merasa sangat bersalah. Dia mendengarkan setiap instruksi dokter dengan saksama.Setelah selesai diperban, Mya langsung meninggalkan rumah sakit. Leo dan Hans mengikutinya di belakang.Angin malam yang menusuk tulang berhembus kenca

  • Pengejaran Cinta Usai Diceraikan   Bab 97

    Perih menusuk menjalar dari telapak tangan Mya. Dia menggigit bibir, berusaha keras menahan diri agar tidak berteriak kesakitan.“Nyonya, tangan Anda!” Hans yang jeli segera melihat perban di tangan Mya kembali merembes darah.Baru saat itu Leo menyadari luka di tangan Mya.“Kenapa dengan tanganmu?”Mya tak ingin Leo mengira dirinya sedang berpura-pura lemah. Oleh karena itu, dia terus menyembunyikan lukanya di balik lengan baju. Saat terjatuh tadi, naluri tubuh membuatnya menumpu dengan telapak tangan. Akhirnya, soal lukanya terkuak juga.Leo buru-buru melangkah maju, berniat memeriksa luka di tangannya sekaligus membantunya bangkit.Dia tak bermaksud mendorong Mya sampai terjatuh. Tindakan Mya yang tiba-tiba menampar Yuki membuatnya refleks menjauhkan Mya.Kini, penyesalan sudah menyesakkan dadanya.Sebelum dia sempat mengucapkan permintaan maaf, suara dingin Mya sudah memotong lebih dulu.“Jangan sentuh aku!” Mya menatapnya dengan mata yang merah, lalu melontarkan sekata demi sekata

  • Pengejaran Cinta Usai Diceraikan   Bab 96

    “Kenapa? Tidak mau? Kamu tetap mau aku minta maaf padanya, membiarkan harga diriku diinjak-injak olehnya?” Mya sangat kecewa, mata memerah. “Leo, bagaimanapun juga aku sudah menemanimu tidur selama tiga tahun. Masa mudaku selama tiga tahun ini sama sekali tidak ada nilainya bagimu?”Leo terdiam, pikirannya kacau. Dia hanya meminta Mya untuk minta maaf. Lagipula, Mya sudah menampar Yuki dan mencederainya. Bukankah memang seharusnya minta maaf?Kenapa malah tiba-tiba ungkit harga diri dan masa muda?“Mya, aku sudah bicara dengan Yuki. Asal kamu minta maaf, dia tidak akan menuntutmu.”Tuntut?Konyol sekali!Memangnya Yuki berani menuntut dirinya?Yuki bisa bersikap arogan hanya karena tahu ada Leo yang membelanya.Mya menatap Yuki tanpa ekspresi. “Kalau Nona Yuki ingin menuntutku secara pidana, silakan saja. Grup Gleinch punya tim pengacara yang selalu siap sedia. Kalau kamu bisa membuatku benar-benar masuk penjara, aku akui dirimu hebat.”Yuki menampilkan wajah polos, menoleh pada Leo da

  • Pengejaran Cinta Usai Diceraikan   Bab 95

    Fani berjaga di depan pintu kamar rawat. Begitu melihat Mya datang, dia segera menghadang.“Untuk apa kamu datang ke sini!” Wajahnya penuh kewaspadaan, tatapannya tajam pada Mya.Mya tersenyum tipis. “Atas perintah Pak Leo, aku datang untuk meminta maaf pada Nona Yuki.”Mendengar itu, Fani langsung merasa puas. “Akhirnya tahu takut juga, ya? Berani-beraninya kamu menyinggung Kak Yuki. Kamu nggak mau berkarir di dunia hiburan lagi?”Mya sama sekali tidak tersulut emosi. Justru Hans yang hampir tak bisa menahan diri untuk membalas, tapi Mya mencegahnya dengan sebuah tatapan.Fani tahu Hans adalah asisten pribadi Leo, jadi dia buru-buru menampilkan senyum manis yang dikiranya enak dilihat.Hans mendengus dingin. “Awas!”Fani tak habis pikir. Dia mengira Hans terbiasa berinteraksi dengan kalangan elit, jadi meremehkan dirinya yang hanya seorang asisten biasa.Oleh karena itu, dia tidak berani banyak bicara dan hanya menyingkir.Hans mendorong pintu, lalu memberi isyarat hormat pada Mya unt

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status