Esok paginya.Saat Leo turun ke lantai bawah, Mya sudah menyiapkan sarapan di meja.Biasanya, Leo selalu menikmati masakannya. Namun hari ini, dia tidak duduk di hadapannya seperti biasanya.“Mya.” Leo berdiri di sisi meja makan, nada suaranya datar. “Sore ini Hans akan membawakan surat perjanjian cerai untukmu.”Jari Mya yang memegang sumpit perlahan mengencang. Dia mengangkat wajah menatap Leo dengan mata bening yang tampak tenang. “Kamu mau cerai? Karena Yuki sudah kembali?”Leo terdiam dua detik, lalu berkata, “Mya, kamu sepertinya lupa. Dalam kontrak pernikahan kita sudah tertulis jelas, aku berhak mengakhiri pernikahan ini kapan saja.”Benar. Itu memang kenyataan.Saat awal menikah, mereka memang membuat kesepakatan seperti itu.Namun, pernikahan selama tiga tahun membuat Mya hampir melupakan kenyataan pahit bahwa pria ini tidak pernah benar-benar mencintainya.Ujung hidung Mya terasa asam, tapi wajahnya tetap tenang tanpa ekspresi.“Leo, kamu yakin mau cerai? Kamu nggak akan men
Read more