Share

14| Sirine Penjara

Eryk berdiri dengan kedua tangan terselip di saku celana. Tubuhnya yang jangkung terlihat menjulang di dalam kegelapan dan di atas tembok taman. Sang gagak terbang melingkar-lingkar tinggi di atas kepala lalu dia berteriak pada Eryk.

“Kupikir kita akan mencari makan?”

“Nanti!” balas Eryk dengan dingin.

Pemuda itu berhenti di seberang penjara. Pohon beech tua membentang sampai ke tembok. Eryk nyaris tersembunyi di antara dedaunannya yang lebat.

“Kenapa kau ke sini? Kau hanya membuang-buang waktu, Wayland! Lebih baik kita segera mencari makan. Kau sudah menjanjikan makan malam yang lezat untukku!” teriak sang gagak dengan kesal.

Eryk sebelumnya mendengar suara-suara aneh dari menara penjara. Kini tatapannya beralih pada sebuah rumah yang berdiri di seberang penjara tersebut.

Eryk terus menatap rumah besar yang dibangun berada di bawah bayang-bayang penjara. Sejak tinggal di taman terbengkalai, pada malam-malam ketika dia tidak bisa tidur, Eryk sering termenung di atas pagar dan memandan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status