Share

19| Tamu yang Tak Diundang

Mungkin bocah laki-laki itu tak menyadari. Tapi, tangan Eryk gemetar memegangi belatinya.

Di sisi lain, White terus mendesak Eryk untuk menyingkirkan bocah itu. Tak peduli cara apa pun yang harus Eryk tempuh. White tidak suka jika sampai tempat persembunyian mereka terbongkar hanya karena ulah bocor laki-laki iseng berusia tujuh tahun.

“Tidak!” jawab Eryk atas pertanyaan dan permintaan Alland untuk singgah di sarangnya. “Tinggalkan aku sendiri!”

Wajah Alland tampak kecewa.

“Baiklah... baiklah...,” katanya. “Santai saja. Aku tak akan memaksa. Beri aku waktu sebentar untuk beristirahat. Oke? Setelah itu aku akan pergi.”

Eryk terus memperhatikan bocah itu dengan curiga.

Alland tiba-tiba melepas ransel di punggungnya dan mulai membuka resleting. Gerakan tangan Alland membuat Eryk waspada. Secara refleks, dia kembali mengacungkan belatinya ke arah Alland.

“Hei, jangan seperti itu!” Alland kaget. “Aku akan segera pergi. Kau tak perlu mengancamku. Kau bisa melukaiku dengan itu!”

Alland pun m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status