Share

137. Berangkat

Penulis: Rendi OP
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-10 00:20:18

Martis sungguh tidak menyangka, ketika ia membuka kabar berita di media sosial ternyata namanya sedang viral. Banyak sekali orang yang memuji keberanian dan kehebatan Martis yang telah berhasil mengalahkan dua Cyborg sekaligus.

Martis sebenarnya penasaran dengan orang yang telah menyebar luaskan video rekamannya ketika bertarung melawan kedua Cyborg waktu itu. Dan anehnya lagi, orang yang sengaja menyebarkan videonya itu seperti sengaja hanya menonjolkan dirinya saja. Sedangkan bagian video yang terdapat gambar Reka sudah dipotong. Jadi sepengetahuan semua orang, Martis lah yang melawan kedua Cyborg itu seorang diri.

'Hem..., aneh. Kenapa cuplikan videonya hanya menampilkan diriku saja? Ke mana cuplikan ketika Reka yang mengeksekusi kedua Cyborg itu kemarin? Sebenarnya, apa tujuan orang ini menyebarkan video pertarungan kami kemarin ya?' Di dalam kamarnya, Martis yang sedang menatap layar ponsel sedang berpikir dan ingin mencari tahu siapa orang yang sengaja menyebarkan video pertarun
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pengendali Sistem Terkuat   962. Martis Vs Anaconda

    Hujan semakin deras, membasahi tubuh Martis yang tegap berdiri di hadapan anaconda yang terluka namun masih mengancam. Air hujan bercampur dengan darah Aidit yang telah dibawa menjauh oleh Elnara dan Komandan. Kegelapan malam dan kilatan petir sesekali menerangi pemandangan mengerikan itu. Anaconda itu kembali mendesis, matanya kini berubah menjadi hitam menyala dengan tatapan penuh amarah. Ia mencoba untuk bangkit, namun tubuhnya masih terasa sakit akibat ledakan tadi. Martis menarik napas dalam-dalam, tangannya mengepal. "Ini saatnya." Martis rupanya masih penasaran, ia menggunakan tombaknya lagi untuk menyerang tubuh anaconda itu. "Tusukan Api...!" teriaknya dengan mata melotot. Namun anaconda itu menggunakan ekornya untuk menyerang Martis. Martis dengan cepat mengeluarkan sebuah perisai dari sistemnya. "Kau pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan itu?" suara Martis terdengar lantang, meskipun terhalang oleh suara hujan. Sebuah cahaya biru samar mulai mengelilingi tubuh

  • Pengendali Sistem Terkuat   961. Aidit terluka

    Jeritan minta tolong itu menggema di tengah derasnya hujan dan gemuruh petir. Martis berlari sekencang mungkin ke arah sumber suara dengan jantungnya yang berdebar-debar. Saat Martis tiba, ia melihat tenda Aidit sudah porak-poranda, kainnya terkoyak dan tercabik-cabik oleh tubuh raksasa anaconda itu. Aidit tergeletak di tanah, tubuhnya terhimpit di bawah gulungan tubuh ular yang besarnya melebihi mobil kecil. "Aidit!" teriak Martis, suaranya nyaris tak terdengar di tengah badai. Ternyata Elnara dan Komandan sudah tiba di tempat kejadian, wajah mereka pucat pasi. Elnara memegangi mulutnya, menahan isak tangis. "Kita harus bertindak cepat untuk menyelamatkan Aidit!" seru Komandan, matanya menatap tajam anaconda raksasa itu. "Martis, kau punya senjata apa?" Martis menggeleng. Karena tergesa-gesa, ia lupa mengeluarkan senjata miliknya. "Hanya pisau lipat kecil. Tidak akan cukup melawan ini." Anaconda itu menggerakkan kepalanya, lidahnya menjulur-julur, mencium aroma darah Aidit.

  • Pengendali Sistem Terkuat   960. Elnara dijitak

    Mendengar ucapan Pemimpin perampok itu, amarah Elnara langsung tersulut. Bukan hanya Elnara, begitu juga dengan Aidit. Karena Aidit mencintai Elnara, ia tidak akan membiarkan wanita idamannya disentuh oleh pria lain. Apa lagi para pria jahat seperti mereka ini. "Apa-apaan kau ini?! Dasar Perampok jelek! Kau pikir, aku Wanita apaan?! Seenaknya saja menyuruhku tinggal di sini!" Elnara rupanya langsung maju, ia menyerang Pemimpin perampok itu. "Jurus Tapak Ketiga...!" seru Elnara. Bam, bam, bam...! Elnara menghantamkan tiga pukulan sekaligus di titik yang sama, yaitu pada bagian perut Pemimpin perampok itu. Dan hasilnya, tubuh pria itu langsung terpental sangat jauh. Jauh sekali..., entah seberapa jauh itu, mungkin sekitar satu atau dua kilometer. "Cih! Dasar orang lemah! Sudah lemah, sombong lagi! Cuih...!" seru Elnara yang merasa kesal. Karena melihat Pemimpin mereka yang bisa Elnara kalahkan dengan mudah, otomatis membuat perampok yang lainnya ketakutan. "Lari...!" "I

  • Pengendali Sistem Terkuat   959. Menuju Istana Peri

    Komandan itu meliuk-liukkan pedang yang ada di tangannya. Gerakannya cukup indah dan teratur. Dan di setiap gerakannya nampak aura kekuatan yang memancar sangat kuat. "Martis, bersiap lah! Tebasan Pembelah Langit...! Hiya...!" Komandan itu mengerahkan semua tenaganya yang tersisa dalam serangan kali ini. Karena merasakan kekuatan yang datang dahsyat dari serangan Komandan itu, kali ini sepertinya Martis akan bergerak. Trap...! Ternyata, Martis hanya menggerakkan kedua jarinya saja untuk menangkap pedang yang datang menyerangnya. Prak...! Lalu Martis membengkokkan jarinya, dan membuat pedang itu patah menjadi beberapa bagian. "Apa...?!" seru Komandan itu terperangah. Martis lalu menggerakkan telapak tangannya di depan wajah Komandan yang nampak bengong itu. "Komandan...? Hey...? Halo...? Apakah aku lolos ujiannya?" Beberapa detik kemudian barulah Komandan itu kembali sadar. "Eh..., maaf, maaf. Lolos, kau lolos Martis! Bukan hanya lolos, rasanya aku akan langsung mempro

  • Pengendali Sistem Terkuat   958. Martis di uji

    Karena tes ujian ini disaksikan semua warga desa, Komandan itu tidak mau merendahkan harga dirinya jika saja ia tak mampu menahan serangan Martis. Jadi, ia istirahat sejenak untuk menetralkan nafasnya. Dan setelah lima menit kemudian, barulah ia ingin melanjutkannya. Namun sepertinya, ada hal yang membuatnya terkejut. Dia terkejut karena ucapan Martis. "Komandan, aku punya saran. Bagaimana jika Komandan saja yang menyerangku? Nampaknya aku melihat Komandan cukup lelah." "Apa maksudmu?! Apa kau meremehkanku?!" sahut Komandan itu. "Tidak, tidak..., aku bukan meremehkanmu. Mana berani aku meremehkan Komandan? Aku hanya merasa kurang adil saja. Karena sejak tadi Komandan lah yang diserang. Nah, bagaiman kalau sekarang kita balik saja? Komandan yang menyerangku. Toh nanti, hasilnya sama saja, kan? Jika aku tak mampu menahan serangan Komandan, ya aku tidak lolos ujian ini." Komandan itu berpikir, nampaknya ada benarnya juga apa yang dikatakan Martis. "Tapi tunggu, kalau tidak sa

  • Pengendali Sistem Terkuat   957. Ujian Perekrutan

    Setelah itu, Komandan itu menunjuk dua orang pria muda selanjutnya. Pria itu ternyata kembar. Namanya Basar dan Basir."Kalian berdua sepertinya memiliki gaya bertarung ganda. Kalian maju bersama, serang aku sekuat tenaga," pinta komandan itu."Basar, kau serang dia dari depan. Aku akan menyelinap ke belakangnya," bisik Basir pada saudara kembarnya."Baik, ayo kita gunakan Teknik Pukulan Ganda."Basar dan Basir melesat dengan cepat. Satu mengincar tubuh bagian depan Komandan itu, dan yang satu berlari ke belakang Komandan itu.Bam!Bam!Namun nampaknya kecepatan mereka masih kalah sedikit dibanding Komandan itu. Serangan mereka berdua dapat ditahan sekaligus oleh Komandan penguji ini."Tidak buruk, ayo lagi." Komandan itu menyuruh mereka menyerang lagi, karena batas uji coba ini adalah tiga serangan.Dan ternyata, saat pada serangan ketiga, Basar dan Basir berhasil memukul dada depan dan punggung bahu Komandan penguji. Dan mereka berdua pun lolos seleksi. "Bagus, kalian berdua juga lo

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status