Share

75. Teknik Langka

Author: Rendi OP
last update Last Updated: 2023-02-18 09:03:37

Ternyata, Roki adalah sepupu dari Odele. Itu berarti, Roki adalah pamannya Martis juga.

"Apa?! Berarti Roki..., tidak! Maksudku Paman Roki juga adalah Pamanku?" tanya Martis.

"Itu benar, Martis. Tapi dia memiliki darah campuran. Apakah Ibumu tidak pernah menceritakan tentang keluargamu?" ucap Odele kemudian ia bertanya.

"Tidak, Ibu ataupun Ayah tidak pernah mau menceritakan tentang keluarga kita. Jadi maafkan aku kalau aku tidak mengenal saudara-saudaraku sendiri, termasuk Paman Roki," jawab Martis.

"Sudahlah, yang penting sekarang kan kau sudah tahu hubungan antara kita berdua. Oh iya, nanti Anak dan Istriku juga akan aku bawa kemari," ucap Roki.

"Wah, kalau tidak salah, Reka itu usianya tidak berbeda jauh kan dengan Martis?" tanya Odele.

"Yah..., sepertinya Martis lebih tua tiga tahun. Martis, aku minta tolong padamu untuk menjaga Anakku nanti, oke?" ucap Roki. Roki membentuk jarinya berbentuk huruf O dan mengarahkannya pada Martis.

"Eh? Nama Anak Paman adalah Reka? Berarti, dia seo
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pengendali Sistem Terkuat   958. Martis di uji

    Karena tes ujian ini disaksikan semua warga desa, Komandan itu tidak mau merendahkan harga dirinya jika saja ia tak mampu menahan serangan Martis. Jadi, ia istirahat sejenak untuk menetralkan nafasnya. Dan setelah lima menit kemudian, barulah ia ingin melanjutkannya. Namun sepertinya, ada hal yang membuatnya terkejut. Dia terkejut karena ucapan Martis. "Komandan, aku punya saran. Bagaimana jika Komandan saja yang menyerangku? Nampaknya aku melihat Komandan cukup lelah." "Apa maksudmu?! Apa kau meremehkanku?!" sahut Komandan itu. "Tidak, tidak..., aku bukan meremehkanmu. Mana berani aku meremehkan Komandan? Aku hanya merasa kurang adil saja. Karena sejak tadi Komandan lah yang diserang. Nah, bagaiman kalau sekarang kita balik saja? Komandan yang menyerangku. Toh nanti, hasilnya sama saja, kan? Jika aku tak mampu menahan serangan Komandan, ya aku tidak lolos ujian ini." Komandan itu berpikir, nampaknya ada benarnya juga apa yang dikatakan Martis. "Tapi tunggu, kalau tidak sa

  • Pengendali Sistem Terkuat   957. Ujian Perekrutan

    Setelah itu, Komandan itu menunjuk dua orang pria muda selanjutnya. Pria itu ternyata kembar. Namanya Basar dan Basir."Kalian berdua sepertinya memiliki gaya bertarung ganda. Kalian maju bersama, serang aku sekuat tenaga," pinta komandan itu."Basar, kau serang dia dari depan. Aku akan menyelinap ke belakangnya," bisik Basir pada saudara kembarnya."Baik, ayo kita gunakan Teknik Pukulan Ganda."Basar dan Basir melesat dengan cepat. Satu mengincar tubuh bagian depan Komandan itu, dan yang satu berlari ke belakang Komandan itu.Bam!Bam!Namun nampaknya kecepatan mereka masih kalah sedikit dibanding Komandan itu. Serangan mereka berdua dapat ditahan sekaligus oleh Komandan penguji ini."Tidak buruk, ayo lagi." Komandan itu menyuruh mereka menyerang lagi, karena batas uji coba ini adalah tiga serangan.Dan ternyata, saat pada serangan ketiga, Basar dan Basir berhasil memukul dada depan dan punggung bahu Komandan penguji. Dan mereka berdua pun lolos seleksi. "Bagus, kalian berdua juga lo

  • Pengendali Sistem Terkuat   956. Aidit yang gemar membuat sesuatu

    Aidit meminta izin Martis untuk menyentuh baju tempur itu. Dan saat ia memperhatikannya dengan detail, Aidit kepikiran sesuatu. "Guru, bahan karbon pada baju tempur ini apakah bisa dibuat?" tanya Aidit. "Kalau untuk membuatnya, jujur saja aku juga tidak tahu bagaimana caranya. Tapi setahuku, untuk membuat bahan karbon ini butuh proses yang cukup rumit." "Guru, sebenarnya aku memiliki beberapa bongkahan bahan karbon di rumahku. Hanya saja, aku tidak tahu kalau ternyata bahan karbon bisa digunakan untuk membuat peralatan tempur seperti ini. Aku pernah mencoba membuat sesuatu dari bahan karbon, dan itu hanya aku buat untuk peralatan rumah tangga, aku pernah membuat sebilah pisau dapur." "Mungkin di masa depan kau harus belajar lebih lanjut tentang karbon ini, Aidit. Siapa tahu saja kau juga bisa menempa nya menjadi baju tempur atau alat tempur lainnya." "Aidit, apakah kau gemar membuat peralatan dan senjata?" tanya Elnara kemudian. "Iya, Elnara, aku suka membuat sesuatu. Ada ap

  • Pengendali Sistem Terkuat   955. Uji coba

    Martis menjelaskan pada Elnara. "Bahan yang digunakan sarung tangan ini adalah bahan khusus, namanya karbon." "Karbon...? Aku baru mendengar nama seperti ini, Guru." Elnara berkata dengan jujur. "Guru, apakah benar itu dari karbon?" Kemudian Aidit bertanya. "Aidit, apakah kau tahu tentang karbon?" tanya Elnara. "Tentu saja tahu. Aku pernah membaca buku tentang bahan-bahan senjata di perpustakaan milik Tetua Kedua. Dan aku ingat, karbon ini sangat keras, namun ringan dan ada yang fleksibel jika bahannya dicampur dengan karet." Aidit menjelaskan apa yang ia ketahui. "Benar apa yang Aidit katakan. Elnara, ke depannya kau harus banyak belajar dari Aidit. Dia nampaknya rajin membaca." "Baik, Guru! Aku akan belajar dengan Aidit nanti. Oh iya, Guru. Sarung tangan ini, bagaiman jadinya jika aku gunakan ya?" "Elnara, kau coba saja. Kau lihat batu besar di sana? Coba kau pukul." Martis memberi arahan. "Kau pukul saja dengan jurus Tapak Kedua." Martis menambahi. "Baik, Guru! Tapak Kedua.

  • Pengendali Sistem Terkuat   954. Berlatih di luar

    Untuk beberapa hari ini, Martis, Elnara dan Aidit berlatih tiap hari dengan giat. Dan tepat pada kurang satu Minggu lagi akan mengikuti tes seleksi, akhirnya Elnara berhasil menguasai semua tahapan teknik Tapak Suci Peri. Dan juga, begitu pula dengan Aidit. Ia berhasil menguasai sampai tahap kedua, tinggal satu tahap lagi ia benar-benar bisa disebut ahli tombak. "Aidit, ayo coba kau serang aku dengan jurus kedua yang telah kau kuasai." Kali ini, mereka berlatih di tempat lain, yaitu di pinggir sungai yang ada di pinggir desa. "Baiklah Guru, mohon bimbingannya. Tusukan Api...!" teriak Aidit dengan penuh semangat melancarkan serangannya pada Martis. "Tusukan Es...!" lalu Martis juga berteriak dengan penuh semangat. Boom...! Terjadi sebuah ledakan. "Guru...! Kau sangat licik!" seru Aidit menggerutu setelah tubuhnya terpental, ia kalah adu kekuatan karena Martis ternyata melawan Tusukan Api milik ya dengan Tusukan Es. "Hehe, maafkan aku, Aidit. Aku hanya penasaran, ternyata

  • Pengendali Sistem Terkuat   953. Pemuja rahasia

    Aidit percaya dengan Elnara. Dia memendam rasa penasarannya, dan memilih mengikuti ucapan Elnara. Dan lalu ia meminta Martis membimbingnya. "Oh iya Aidit, aku baru ingat. Kau tahu kan, tentang perekrutan kandidat prajurit baru?" tanya Martis. "Iya Guru, tentu saja aku tahu. Dan sebenarnya, aku sangat ingin mengikuti tes seleksi itu Guru. Sejak kecil, aku bermimpi jika saja suatu saat aku bisa menjadi seorang prajurit seperti Ayahnya Elnara. Orang Tuaku pasti akan sangat bangga." Rupanya, Aidit tahu tentang ayah Elnara. Elnara pun menyahuti Aidit. "Aidit, dari mana kau tahu kalau Ayahku adalah seorang prajurit?" "Itu..., em..., aku tahu karena sejak dulu aku selalu ingin tahu segalanya tentangmu, Elnara." Wajah Aidit kembali memerah. "Aidit..., apa maksudmu?" tanya Elnara. "Maksudnya dia itu adalah pemuja rahasia mu, Elnara. Masa begitu saja kau tidak paham?" Martis justru yang menjawab Elnara. "Guru...?! Aku bertanya pada Aidit, ya?!" Elnara nampak malu-malu meong. "Hahahaha..

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status