Share

Menemani ke Mall

Tanpa ragu Athalia langsung menganggukkan kepala. Lantas bibirnya mulai menceritakan apa saja yang terjadi hari ini, tentang Dirly, tentang Dean yang memanggilnya ke ruangan pribadinya di lantai tujuh, juga tentang bonus yang diberikan oleh lelaki itu.

Narsih kagum pada Athalia, sebab ia telah menyelamatkan nyawa seorang anak kecil. Hal itu membuat Narsih bangga dan memeluknya dengan erat.

***

Mahesa duduk di meja kerjanya. Ia sangat dipusingkan dengan setumpuk pekerjaan yang seakan tak habis-habis.

Kadang ia memijit keningnya pelan, berusaha mengusir denyut yang membuat pening di sana. Atau meneguk secangkir kopi, namun ia tetap tak bisa untuk tetap fokus pada pekerjaannya.

Ini sangat-sangat menyebalkan!

Mahesa membuang napas pelan, pada akhirnya ia meletakkan bolpoint di atas meja dan menepikan punggungnya pada sandaran kursi.

Sebenarnya, yang membuatnya tak bisa fokus bukanlah semata-mata karena rasa pusing di kepala, tetapi ada perasaan gusar yang terus merundung hatinya.

Sem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status