Share

Bab 15. Berpikir

Andika terdiam. Ia dilema, di satu sisi Andika merasa apa yang di ucapakan oleh istri keduanya itu benar. Namun, di sisi lain ia merasa berat hati dan tidak manusiawi berbuat sejahat itu pada Kaila. Sudah cukup, kejahatan-kejahatan yang ia lakukan selama ini pada Kaila, rasanya Andika tidak tega jika harus bebuat jahat lagi.

"Mas akan pikir, kan! Sekarang, Mas mau tidur dulu. Takut kesiangan besok berangkat kekantornya," ucap Andika lemas seraya beranjak naik keatas kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Apanya yang mesti di pikirin sih, Mas! Kamu tinggal ambil aja perhiasan-perhiasan itu beserta surat-surat penting. Beres! Kebanyakan mikir yang ada kamu Zonk," seru Luna yang ikut berbaring di sebelah Andika.

"Iya, Mas mesti pikirin matang-matang. Kalau gegabah tanpa berpikir panjang, terus ketahuan gimana? Kami mau masuk penjara? Enggak, kan?" Tanya Andika pada istrinya itu. "Makanya, kita harus pikirin dulu."

"Jangan kelamaan mikir juga, Mas! Nanti yang ada kita nggak ada a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status