“Maafkan aku, Geofrey. Nanti malam aku sudah ada acara. Aku tidak bisa makan malam denganmu,” jawab Letichia dengan raut wajah menyesal.“Baiklah, mungkin belum keberuntunganku. Nikmati saja acaramu,” kata Geofrey yang kemudian meninggalkan Letichia begitu saja.Ada kemaraham yang dirasakan Geofrey. Tentu saja Letichia lebih memilih pergi dengan pria kaya dibanding dirinya. Kenapa dia harus mengajak Letichia makan malam, jika dia sudah tahu dirinya bakal ditolak? Seorang Geofrey yang hanya karyawan biasa, tidak mungkin dilihat oleh wanita seperti Letichia.Sebuah suara muncul di kepala Geofrey. ‘Jadilah Geofrey Pierre, agar bisa mendapatkan wanita yang kamu mau. Untuk apa menginginkan hati seorang wanita, jika itu malah membuatmu tersakiti. Pakai saja uangmu dan puaskan dirimu dengan tubuhnya.’Rahang Geofrey mengeras mendengar suara yang mengusiknya. Sepertinya dia harus mengubur tujuan awal dirinya pergi ke kota ini. Cinta sejati itu tidak ada, cinta yang tulus itu hanya sebuah impi
“Apakah orang-orang berjas hitam itu masih ada di mejaku? Aku ingin kembali bekerja? Hmm... tapi sepertinya aku tidak ada pekerjaan karena atasanku telah menghilang,” kata Letichia setelah sadar atasannya sedang menghilang saat ini.“Siapa bilang tidak ada pekerjaan? Bagaimana jika kamu membantuku untuk mencari data yang aku butuhkan?”“Tadi kamu menuduhku dan sekarang kamu memintaku untuk membantumu? Apakah itu tidak salah?” Letichia kembali memicingkan mata menatap Geofrey.“Ayolah, jangan marah padaku. Aku hanya mengerjakan pekerjaanku. Bisakah kita berbaikan dan berteman lagi?” kata Geofrey sambil mengulurkan tangan.Letichia menatap Geofrey sejenak. Entah kenapa dia tidak bisa marah lama dengan pria di depannya tersebut. Geofrey selalu membuat hatinya menghangat dan selalu ada desiran aneh jika dia berada di dekat pria itu. Dia pun menyambut uluran tangan Geofrey.“Baiklah, kita berteman lagi, tapi kamu harus berjanji jangan membuatku marah lagi.”“Siap, Nona,” ujar Geofrey kemud
Letichia terbangun karena cahaya matahari yang mengganggu tidurnya. Jendela kamar tersebut telah terbuka lebar. Dia terkejut saat melihat seorang wanita berada di kamar tersebut dan sedang memandangi dirinya.“Siapa kamu?” tanya Letichia yang langsung terduduk dan menutupi tubuhnya yang terbuka dengan selimut. Dia mengesampingkan rasa sakit di inti miliknya, bahkan saat ini seluruh tubuhnya merasa pegal.“Saya pelayan di rumah ini, tadi Tuan menyuruh saya menyiapkan semua keperluan Anda,” jawab wanita tersebut.“Pukul berapa sekarang?” tanya Letichia.“Pukul tujuh, Nona.”“Shiiit, aku akan terlambat ke kantor,” umpat Letichia.Dengan hati-hati, dia segera beranjak dari ranjang lalu masuk ke kamar mandi.“Apakah Anda membutuhkan sesuatu yang bisa saya ambilkan untuk Anda?” tanya wanita tersebut dari luar kamar mandi.“Tolong carikan aku pakaian ganti, aku harus segera ke kantor,” jawab Letichia karena ingat jika semalam pria yang bersamanya telah merusak pakaiannya.“Baik, Nona,” kata
Mendengar hal tersebut, tiba-tiba Letichia menjadi marah. “Apakah kamu sedang mempermainkanku? Aku tidak akan berhutang padamu karena uangmu telah aku pakai dan aku tidak mungkin bisa mengembalikannya. Cepat lakukan dan setelah itu kita tidak akan bertemu lagi,” kata Letichia sambil berusaha duduk dan berbicara ke segala arah karena tidak tahu posisi Geofrey ada di mana.“Benarkah? Aku meragukan hal itu. Aku pastikan kita akan bertemu lagi setelah ini. Aku tidak menyangka ternyata kamu wanita yang sangat boros dengan uang, hingga menghabiskannya begitu cepat. Baiklah, kita selesaikan urusan kita malam ini,” kata Geofrey yang kemudian mendorong tubuh Letichia, membuat tubuh wanita itu terjengkang ke belakang, jatuh terlentang di atas ranjang yang empuk.Geofrey melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi. Dengan cepat, dia melepaskan penutup dada Letichia, memperlihatkan bukitnya yang sangat indah dengan puncaknya yang menantang. Geogrey menarik celana yang Letichia pakai dan men
“Baiklah kalau begitu, saya percaya sepenuhnya pada Anda. Selamat beristirahat Nona, persiapkan diri Anda dengan baik untuk besok malam,” kata James yang kemudian menutup telepon.Merasa ragu dengan notifkasi yang masuk, Letichia membuka ponselnya dan memeriksa rekeningnya. Matanya membulat tidak percaya karena uang yang dia minta sudah berada di sana, bahkan melebihi dari yang dia sebutkan pada James.Letichia mengucek mata, berdoa semoga angka di rekeningnya tidak kembali seperti semula. Dia tersenyum senang saat doanya terkabul karena angka di rekeningnya benar-benar bertambah.Dengan cepat dia menelepon pihak rumah sakit dan meminta mereka menyiapkan operasi Miley secepatnya karena uang yang mereka minta akan dibayarkan malam itu juga. Letichia juga menelepon Hanny untuk memberi kabar tentang rencana operasi Miley. Hanny yang mendengarnya, seakan tidak percaya jika uang itu bisa Letichia dapatkan begitu cepat.“Bagaimana Kakak mendapatkan uang itu? Itu bukan illegal kan?” tanya Ha
Pulang dari rumah sakit, dia duduk di atas ranjang sambil memandangi kartu nama tersebut. Sebuah ponsel dia letakkan di samping kartu nama tersebut. Tidak ada salahnya mencoba menghubungi, semoga dia tidak masuk dalam sebuah modus penipuan, batin Letichia.Letichia akhirnya menekan angka demi angka sesuai yang tercantum di kartu nama tersebut. Nada dering terdengar di ponselnya. Entah kenapa ada debaran yang membuat perasaanya tidak nyaman saat menghubungi nomor tersebut. Baru saja dia ingin menutup telepon, sebuah suara terdengar menyapanya di seberang telepon.“Halo Nano Letichia, apakah benar ini Anda?”Letichia terkejut saat suara tersebut menyebut namanya, “Bagaimana kamu tahu jika aku yang menelepon?”“Karena saya sudah lama menunggu Anda,” jawab suara itu.“Temanku bilang, aku bisa menghubungi nomor ini jika aku membutuhkan uang.”“Ya Nona, Anda benar sekali.”“Lalu apa yang harus aku lakukan? Apakah kamu semacam lintah darat yang meminjamkan uang dengan bunga yang sangat tin