Share

Apa Hanya Sekedar Ancaman?

Bab 8

"Buka mata kamu, Mmar. Apa iya pantas istrimu bicara seperti itu sama bunda?"

Viola tak tinggal diam, terasa dipojokkan oleh Lita.

"Neng Viola harusnya juga buka mata, jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga, jangan karena Lita ingin istirahat sebentar, Neng Viola jadikan itu Boomerang," balas Ririn tegas.

"Kenapa kamu diam, Mmar?"

"Lihat istrimu Lita, bersimpuh meminta pengertianmu, dia rela meminta maaf atas apa yang sebenarnya tidak dia lakukan secara sengaja. Andai bundamu bisa mengontrol diri, tak akan runyam seperti ini," tambah Ririn.

Ammar menundukkan kepalanya, melihat sekejap istrinya yang masih bersimpuh dan tak hentinya menangis. Isakkan tangis Lita pun terdengar semakin keras.

"Bund, kita turun saja dulu!" ajak Ammar memecahkan keheningan yang tercipta beberapa detik.

"Yuk, mending kita istirahat," sahut Viola dia menyunggingkan ujung bibirnya pada Ririn.

"Mas ... Mas ... Please, jangan begitu. Aku sedikitpun tidak ada niat mengutarakan ucapan seperti tadi s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status