Share

Bab 13

Penulis: Soda Lemon
Deven mengangkat pandangannya dan melirik sekilas papan nama dokter itu.

[ Dokter Utama ]

Setelah itu, Deven sekali lagi mengamati dokter tersebut. Tubuhnya tinggi dan kurus, wajahnya juga sangat tampan. Zaman sekarang, ada banyak wanita yang menyukai tipe pria seperti ini.

Di saat bersamaan, dokter itu juga mengamati penampilan Deven. Dia mengenakan jas hitam dan kacamata berbingkai emas. Hidungnya mancung dan bibirnya tipis. Bahkan tanpa berbicara sekalipun, aura Deven terasa sangat kuat. Jelas sekali, pria ini bukan orang biasa. Terlebih lagi, dia dan Kyra memang tampak cocok sebagai pasangan suami istri.

"Kamu seharusnya suami Kyra bukan?" tanya dokter itu sekali lagi.

"Bukan!" sergah Deven dengan ketus.

"Kalau begitu, kamu keluarganya?" Dokter itu tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Sebab, penyakit Kyra memang sudah sangat parah hingga tidak bisa diobati lagi. Dia merasa harus memberitahukan hal ini kepada pihak keluarga Kyra.

"Kamu suka padanya?" tanya Deven sambil tersenyum sinis.

Sekujur tubuh dokter itu terasa bergidik saat melihat senyuman Deven. Dia buru-buru melambaikan tangannya dan berkata, "Aku sudah menikah. Nggak apa-apa kalau kamu nggak kenal, mungkin aku salah mengenali orang."

Dokter itu pergi meninggalkan Deven sambil menggelengkan kepalanya. Padahal tadi dia jelas-jelas mendengar pria ini menyebut nama Kyra dengan direktur rumah sakit. Suaranya memang sangat pelan, tapi dokter itu yakin dia mendengarnya. Mungkin memang pendengarannya tadi salah.

Setelah dua jam berlalu, pintu ruang operasi pun terbuka.

Kyra terbaring di atas tandu dan didorong keluar dari ruangan tersebut. Direktur rumah sakit menatap Deven dengan hormat dan berkata, "Nyawanya sudah terselamatkan. Untungnya dia dilarikan ke sini tepat waktu. Wanita ini benar-benar nekat, hampir saja nadi arterinya ikut tersayat."

"Sudah bisa keluar dari rumah sakit?"

"Sebaiknya dirawat beberapa hari dulu dan diberi infus vitamin. Tapi kalau Pak Deven bersikeras mau membawanya pulang juga nggak masalah. Di rumah juga bisa diinfus vitamin."

Deven mengangguk sekilas, lalu menyuruh asistennya, Ivan, untuk mengurus prosedur keluar dari rumah sakit. Setelah itu, dia membawa Kyra pulang ke vila Keluarga Scott dan menyuruh Ivan mempekerjakan beberapa perawat untuk menjaga Kyra dan menyediakan makanan untuknya setiap hari.

Setelah memberikan semua instruksinya, Deven pun pergi dari rumah itu.

Ivan mengemudikan mobil sambil melirik suasana hati bosnya yang tidak karuan itu dari kaca spion. "Pak Deven, sesuai perintah Anda, aku sudah menarik semua rekaman tentang Bu Kyra yang beredar di internet. Dua puluh media yang meliput Bu Kyra berlutut itu juga sudah bangkrut."

"Yang paling penting adalah selidiki siapa yang memanggil semua media itu," pesan Deven dengan lirih sambil terus melihat ponselnya.

Ivan mengerutkan alisnya sekilas. Dia masih belum terlalu lama mengikuti Deven. Kebetulan dia baru bekerja setahun dan menyaksikan sendiri bagaimana Deven mengabaikan Kyra dan memaksanya untuk bercerai.

Dari sudut pandangnya, Deven tidak termasuk baik terhadap Kyra. Namun kenapa kali ini Deven malah ingin mencari tahu siapa dalang di balik semua ini? Dari sikapnya yang tak acuh kepada Kyra, Ivan bahkan mengira Deven akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja.

"Pak Deven, jangan-jangan Anda jatuh hati pada Bu Kyra?" tanya Ivan setelah menghimpun keberaniannya.

Deven langsung menatapnya dengan tajam dan berkata, "Rasa penasaran yang berlebihan akan membunuh seseorang, kamu paham itu?"

"Paham," jawab Ivan sambil mengangguk dan kembali fokus untuk mengemudi.

Deven melihat lampu-lampu jalanan yang berkelap-kelip di luar jendela. Cinta? Dia hanya tidak ingin putri musuhnya mati terlalu cepat.

....

Kyra membuka matanya dan menyadari bahwa dia telah terbaring di ranjang rumahnya. 'Bukannya aku bunuh diri kemarin?' batinnya.

Dia melihat perban di pergelangan tangan dan jarum infus di tangannya. Setiap gerakannya menimbulkan rasa sakit yang sangat mendalam. Ternyata semua ini adalah kenyataan.

Pada saat ini, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Angin dingin yang berembus, membuat rambut hitamnya semakin berantakan. Tubuh Kyra bergetar sejenak. Setelah itu, dia mendongak dan matanya membelalak dengan kaget.

Orang itu adalah seorang wanita paruh baya yang agak gemuk dan berusia sekitar 40-an. Dia mengenakan setelan berwarna abu-abu dan membawa masuk semangkuk sup ayam sambil menutup pintu kamar.

Wanita itu meminta maaf padanya, "Nona Kyra, aku adalah pelayan yang merawatmu, namaku Maya. Akan kututup pintu kamarnya sekarang juga, maaf telah membuatmu kedinginan." Nada bicara Maya penuh hormat.

Kyra merasa agak terkejut. Dulu, keluarga mereka memiliki 50 pelayan dan 1 kepala pelayan, serta 10 sopir. Namun, semua pekerja di rumah itu telah dipecat oleh Deven. Aneh sekali rasanya sekarang tiba-tiba muncul seorang perawat yang menjaganya.

"Siapa yang menyuruhmu ke sini?" tanya Kyra.

"Pak Deven yang menyuruhku untuk merawat Anda." Setelah itu, Maya menyerahkan mangkuk sup itu kepada Kyra dan berkata, "Nona Kyra, ini adalah sup ayam yang kumasak sendiri. Kamu mau meminumnya selagi hangat?"

Saat mendengar nama "Deven", Kyra tiba-tiba teringat dengan masalah biaya pengobatan ayahnya. Apakah Deven sudah mentransfer uang itu kepada ibunya?

"Di mana Deven? Suruh dia temui aku!" ujar Kyra dengan panik.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 630

    "Pak, istirahat saja dulu. Kamu sudah beberapa hari nggak tidur. Kantong matamu sampai hitam sekali," nasihat Alex yang mencemaskan kesehatan Deven.Deven tidak berbicara. Dia langsung masuk ke lift. Setibanya di hotel, Deven menelepon Alvin. Dia belum menyerah.Setelah mengetahui tujuan Deven menelepon, Alvin berujar dengan nada menyesal, "Pak, bukannya aku nggak ingin membantumu. Kakekku memang keras kepala. Kami sudah membujuknya, tapi dia nggak mau dengar.""Benaran nggak ada yang bisa membujuknya lagi?" tanya Deven yang menggenggam ponsel dengan makin erat."Sebenarnya ada.""Siapa?""Justin, anak Pak Farhan. Anak ini punya hubungan dekat dengan kakek kami. Kakek kami anggap dia cucu. Dia pasti bisa membujuknya."Justin .... Deven tersenyum sinis. Dia juga tahu Justin bisa membantu. Akan tetapi, Deven tidak bisa menerima permintaan Justin yang menginginkan Kyra. Mana mungkin dia menyetujui hal seperti ini!"Pasien yang diterima Pak Chokri diperkenalkan Justin?" tanya Deven."Benar

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 629

    Dulu, Kyra pasti akan menjelaskan saat Deven salah paham padanya. Deven boleh salah paham terhadap hal lain, tetapi tidak untuk perasaannya kepada Deven.Namun, sekarang tidak masalah lagi. Mereka memang tidak bisa kembali seperti dulu lagi, jadi tidak ada gunanya dijelaskan. Itu hanya buang-buang tenaga."Bagus kalau kamu tahu. Jadi, kita sudah bisa cerai belum?" tanya Kyra. Setelah makan obat pereda nyeri, tubuhnya tidak sakit lagi. Dia bahkan menyunggingkan senyuman indah.Meskipun wajahnya pucat pasi, Kyra tetap terlihat cantik dan elegan. Meskipun kehilangan banyak berat badan, itu sama sekali tidak memengaruhi kecantikan Kyra.Deven memang ingin melihat senyuman Kyra. Namun, setelah melihatnya, dia malah tidak merasa senang. Deven merasa Kyra sangat senang jika melihatnya marah. Wanita ini sampai menunjukkan senyuman yang sudah jarang terlihat.Kyra bisa melihat amarah pada tatapan Deven makin memuncak. Deven berkata, "Kamu sendiri yang keras kepala. Terserah kamu kalau ingin mat

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 628

    Perkataan ini sontak memadamkan hasrat dalam hati Kyra. Benar, orang tuanya telah meninggal. Bagaimana bisa dia berpelukan dan berciuman dengan Deven di sini?'Kyra, kamu terlalu lemah. Deven cuma merendahkan harga dirinya untuk membujukmu, tapi kamu langsung terjebak? Memalukan!' batin Kyra.Sorot mata Kyra seketika menjadi dingin dan penuh ejekan. Namun, Deven masih belum menyadari apa pun. Dengan mata terpejam, dia masih ingin mencium Kyra. Ciuman tadi membuatnya sungguh tak terlupakan.Deven ingin melanjutkan, tetapi Kyra sontak mendorongnya. Sebelum Deven bereaksi, Kyra sudah melayangkan tamparan ke wajahnya. Pipinya terasa perih, membuat Deven termangu.Ketika menatap Kyra kembali, dia melihat tatapan penuh ejekan itu. Kyra mencelanya, "Deven, kalau kamu butuh wanita, cari saja Irish.""Dia bukan istriku. Ngapain aku cari dia?" balas Deven."Waktu kalian melakukan pemotretan pernikahan, kenapa kamu nggak berpikir begitu?" sindir Kyra."Waktu itu, aku ...." Deven ingin mengatakan

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 627

    "Kalau kita cerai, aku langsung terima pengobatan!" pekik Kyra.Saking kesalnya, Deven sampai tertawa mendengar ucapan Kyra. Di ingatan Deven, Kyra paling takut merasa sakit.Namun, sekarang Kyra begitu tersiksa karena rasa sakitnya. Keringat bercucuran di dahi, wajahnya pucat pasi.Kyra masih terus melakukan perlawanan. Wanita yang dulunya mengatakan akan menemaninya, kini malah ingin meninggalkannya.Hati Deven diliputi kepedihan. Dia benar-benar tersiksa. Pada akhirnya, dengan ekspresi suram, dia memasukkan semua obat itu ke mulut Kyra.Saat berikutnya, Deven meraih pinggang Kyra dan merangkulnya dengan erat. Tubuh Kyra menempel dengan dada kekar Deven. Tidak ada sedikit pun celah di antara keduanya.Kyra ingin mendorong, tetapi tidak punya tenaga sebesar itu. Tenaganya sudah habis, apalagi dia mogok makan belakangan ini. Bagaimana mungkin dia sanggup mendorong Deven?Bibir Deven yang panas sontak mencium bibir Kyra yang kering dan pucat. Kyra ingin meninju Deven, tetapi Deven langs

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 626

    Ini sudah pasti persekongkolan. Justin dan Kyra saling mencintai, jadi Kyra ingin bercerai. Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini.Kyra tidak memahami maksud ucapan Deven. Persekongkolan apa yang dimaksudnya? Dia sampai mengira Deven ingin memfitnah Justin, tetapi ini hal yang wajar."Benar, kami memang sekongkol!" Kyra sama sekali tidak berniat untuk menjelaskan.Amarah pada tatapan Deven menjadi makin kuat. "Kamu nggak bisa hidup lama lagi. Apa perceraian begitu penting bagimu? Kamu nggak bisa berhenti berdebat dan fokus pada kesembuhanmu dulu?""Daripada berobat atau hidup, aku lebih ingin terbebas darimu. Masa aku harus mati dengan status masih menjadi istrimu? Aku nggak mungkin bisa tenang di alam sana! Sebelum mati, aku harus memastikan kita nggak punya hubungan apa-apa lagi!" pekik Kyra dengan mata berkaca-kaca sambil terisak-isak."Ternyata menjadi istriku lebih tersiksa daripada mati?""Benar! Yang kamu katakan benar!""Kyra, kamu rasa aku nggak bisa menemukan wanita l

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 625

    Ucapan ini membuat Kyra termangu sesaat. Nada bicara Deven persis saat dirinya dipaksa makan obat penguat janin. Apakah ini yang dinamakan trauma?Sama seperti sebelumnya, Deven memaksanya makan obat dengan tegas. Pria ini tidak pernah menanyakan pendapatnya dan selalu memaksakan kehendaknya.Kenapa Deven selalu bersikap angkuh dan merasa diri sendiri benar? Deven memang tidak pernah berubah. Egois dan sombong.Kyra mengernyit, mencengkeram perut atasnya. Dia mulai mencium bau amis darah di mulutnya. Sementara itu, Deven menjulurkan tangannya ke hadapan Kyra. "Makan."Kyra bersikeras menelan darahnya. Dia menepis tangan Deven dengan kesal. Obat pereda nyeri pun berserakan. Ada yang jatuh ke dekat kaki Deven, ada yang masuk ke tong sampah.Kyra tidak ingin seperti ini. Bahkan ketika dirinya sudah mau mati, dia masih tidak berkesempatan untuk membuat keputusan. Bukankah hidupnya sangat menyedihkan? Kyra ingin menjadi dirinya sendiri.Pada akhirnya, Deven kehilangan kesabarannya. Dia suda

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status