Share

Bab 15

Author: Soda Lemon
"Mana kutahu bagaimana kondisi ayahmu? Tanya saja pada ibumu." Deven tertawa sinis, dia sama sekali tidak ingin menjawab pertanyaan ini.

Saking kesalnya, Kyra sampai tertawa getir. Kemudian, dia berusaha menahan amarahnya dan bertanya lagi, "Aku nggak bisa hubungi mereka karena kamu mengambil ponselku. Sebenarnya kamu ada transfer uangnya ke ibuku nggak?" Kyra ingin mencari petunjuk melalui ekspresi Deven.

Sudah beberapa hari tidak ada kabar tentang ayahnya. Kyra harus tahu bagaimana nasib ayahnya saat ini. Apakah Deven mentransfer uang itu pada ayahnya atau tidak? Namun, ekspresi Deven yang datar itu membuatnya semakin gelisah.

"Kamu nggak transfer uangnya ya?" tanya Kyra dengan panik.

"Minum dulu sup ayam buatan Bi Maya." Deven mengangkat pandangannya yang dingin untuk menatap Kyra. Hati Kyra benar-benar tidak karuan lagi dibuat oleh Deven. Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah Deven benar-benar tidak mentransfer uangnya ke Mia? Kalau begitu, bukankah ayahnya sudah ....

"Deven, cepat bilang! Kamu tepati janjimu untuk transfer 10 miliar itu nggak?" tanya Kyra sambil menatap Deven yang duduk di kursi sambil menyilangkan kakinya.

Deven sepertinya telah hilang kesabaran. Dia tiba-tiba berdiri dan membalikkan badannya hendak pergi dari kamar itu. Baru saja dia melangkah, terdengar suara yang gemetaran dari belakangnya berkata, "Jangan pergi, aku akan makan sekarang juga!"

Deven berbalik dan melihat Kyra telah meneguk habis sup ayam tersebut. "Ayamnya juga dimakan," timpal Deven dengan ekspresi datar dan suara yang dingin.

Mendengarnya, Kyra buru-buru mengambil potongan ayam itu dan memakannya. Dagingnya sangat empuk dan wangi. Namun, hati Kyra merasa sangat sedih dan frustrasi. Air mata terus menetes ke mangkuk itu. Dia tidak berani menangis dengan keras karena takut Deven akan marah dan pergi begitu saja.

Kyra menghabiskan semua daging dan lobak di sup itu tanpa bersisa sedikit pun. Setelah menyeka air matanya, Kyra berkata dengan mata yang memerah, "Deven, lihatlah, aku sudah menghabiskan semuanya sesuai perintahmu. Apa kamu bisa beri tahu aku sekarang? Bagaimana dengan ayahku? Cepat katakan!"

Deven memandangnya dengan tatapan yang aneh. Kemudian, dia berjalan mendekati ranjangnya dan berkata dengan dingin, "Kamu benar-benar ingin tahu apa yang terjadi pada si tua bangka itu? Kusarankan sebaiknya kamu nggak usah tahu, aku takut kamu nggak sanggup menerimanya!"

Perasaan gelisah dan firasat buruk kembali menghantui Kyra. Dia menarik kerah Deven dan menggertakkan giginya saat berkata, "Apa yang kamu lakukan padanya? Beri tahu aku, Deven! Cepat katakan!"

Suara Kyra menyiratkan kemarahan dan aura yang sangat kuat. Apa yang telah terjadi sebenarnya? Jangan-jangan, telah terjadi sesuatu pada ayahnya? Saat ini Kyra benar-benar ketakutan dan panik. Berbagai perasaan yang rumit bertaut dalam hatinya.

"Cepat bilang! Deven, katakanlah!" Nada bicara Kyra semakin meninggi.

Deven membenarkan kacamatanya, lalu berkata, "Aku takut kamu nggak sanggup menerima kenyataan!"

"Jawab aku! Apa yang kamu lakukan pada ayahku?" Mendengar ucapan Deven tadi, Kyra menjadi semakin ketakutan.

Deven mendekati telinga Kyra dan berbisik dengan pelan. Setiap ucapannya bagaikan sebuah jarum yang menusuk di telinga Kyra.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 630

    "Pak, istirahat saja dulu. Kamu sudah beberapa hari nggak tidur. Kantong matamu sampai hitam sekali," nasihat Alex yang mencemaskan kesehatan Deven.Deven tidak berbicara. Dia langsung masuk ke lift. Setibanya di hotel, Deven menelepon Alvin. Dia belum menyerah.Setelah mengetahui tujuan Deven menelepon, Alvin berujar dengan nada menyesal, "Pak, bukannya aku nggak ingin membantumu. Kakekku memang keras kepala. Kami sudah membujuknya, tapi dia nggak mau dengar.""Benaran nggak ada yang bisa membujuknya lagi?" tanya Deven yang menggenggam ponsel dengan makin erat."Sebenarnya ada.""Siapa?""Justin, anak Pak Farhan. Anak ini punya hubungan dekat dengan kakek kami. Kakek kami anggap dia cucu. Dia pasti bisa membujuknya."Justin .... Deven tersenyum sinis. Dia juga tahu Justin bisa membantu. Akan tetapi, Deven tidak bisa menerima permintaan Justin yang menginginkan Kyra. Mana mungkin dia menyetujui hal seperti ini!"Pasien yang diterima Pak Chokri diperkenalkan Justin?" tanya Deven."Benar

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 629

    Dulu, Kyra pasti akan menjelaskan saat Deven salah paham padanya. Deven boleh salah paham terhadap hal lain, tetapi tidak untuk perasaannya kepada Deven.Namun, sekarang tidak masalah lagi. Mereka memang tidak bisa kembali seperti dulu lagi, jadi tidak ada gunanya dijelaskan. Itu hanya buang-buang tenaga."Bagus kalau kamu tahu. Jadi, kita sudah bisa cerai belum?" tanya Kyra. Setelah makan obat pereda nyeri, tubuhnya tidak sakit lagi. Dia bahkan menyunggingkan senyuman indah.Meskipun wajahnya pucat pasi, Kyra tetap terlihat cantik dan elegan. Meskipun kehilangan banyak berat badan, itu sama sekali tidak memengaruhi kecantikan Kyra.Deven memang ingin melihat senyuman Kyra. Namun, setelah melihatnya, dia malah tidak merasa senang. Deven merasa Kyra sangat senang jika melihatnya marah. Wanita ini sampai menunjukkan senyuman yang sudah jarang terlihat.Kyra bisa melihat amarah pada tatapan Deven makin memuncak. Deven berkata, "Kamu sendiri yang keras kepala. Terserah kamu kalau ingin mat

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 628

    Perkataan ini sontak memadamkan hasrat dalam hati Kyra. Benar, orang tuanya telah meninggal. Bagaimana bisa dia berpelukan dan berciuman dengan Deven di sini?'Kyra, kamu terlalu lemah. Deven cuma merendahkan harga dirinya untuk membujukmu, tapi kamu langsung terjebak? Memalukan!' batin Kyra.Sorot mata Kyra seketika menjadi dingin dan penuh ejekan. Namun, Deven masih belum menyadari apa pun. Dengan mata terpejam, dia masih ingin mencium Kyra. Ciuman tadi membuatnya sungguh tak terlupakan.Deven ingin melanjutkan, tetapi Kyra sontak mendorongnya. Sebelum Deven bereaksi, Kyra sudah melayangkan tamparan ke wajahnya. Pipinya terasa perih, membuat Deven termangu.Ketika menatap Kyra kembali, dia melihat tatapan penuh ejekan itu. Kyra mencelanya, "Deven, kalau kamu butuh wanita, cari saja Irish.""Dia bukan istriku. Ngapain aku cari dia?" balas Deven."Waktu kalian melakukan pemotretan pernikahan, kenapa kamu nggak berpikir begitu?" sindir Kyra."Waktu itu, aku ...." Deven ingin mengatakan

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 627

    "Kalau kita cerai, aku langsung terima pengobatan!" pekik Kyra.Saking kesalnya, Deven sampai tertawa mendengar ucapan Kyra. Di ingatan Deven, Kyra paling takut merasa sakit.Namun, sekarang Kyra begitu tersiksa karena rasa sakitnya. Keringat bercucuran di dahi, wajahnya pucat pasi.Kyra masih terus melakukan perlawanan. Wanita yang dulunya mengatakan akan menemaninya, kini malah ingin meninggalkannya.Hati Deven diliputi kepedihan. Dia benar-benar tersiksa. Pada akhirnya, dengan ekspresi suram, dia memasukkan semua obat itu ke mulut Kyra.Saat berikutnya, Deven meraih pinggang Kyra dan merangkulnya dengan erat. Tubuh Kyra menempel dengan dada kekar Deven. Tidak ada sedikit pun celah di antara keduanya.Kyra ingin mendorong, tetapi tidak punya tenaga sebesar itu. Tenaganya sudah habis, apalagi dia mogok makan belakangan ini. Bagaimana mungkin dia sanggup mendorong Deven?Bibir Deven yang panas sontak mencium bibir Kyra yang kering dan pucat. Kyra ingin meninju Deven, tetapi Deven langs

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 626

    Ini sudah pasti persekongkolan. Justin dan Kyra saling mencintai, jadi Kyra ingin bercerai. Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini.Kyra tidak memahami maksud ucapan Deven. Persekongkolan apa yang dimaksudnya? Dia sampai mengira Deven ingin memfitnah Justin, tetapi ini hal yang wajar."Benar, kami memang sekongkol!" Kyra sama sekali tidak berniat untuk menjelaskan.Amarah pada tatapan Deven menjadi makin kuat. "Kamu nggak bisa hidup lama lagi. Apa perceraian begitu penting bagimu? Kamu nggak bisa berhenti berdebat dan fokus pada kesembuhanmu dulu?""Daripada berobat atau hidup, aku lebih ingin terbebas darimu. Masa aku harus mati dengan status masih menjadi istrimu? Aku nggak mungkin bisa tenang di alam sana! Sebelum mati, aku harus memastikan kita nggak punya hubungan apa-apa lagi!" pekik Kyra dengan mata berkaca-kaca sambil terisak-isak."Ternyata menjadi istriku lebih tersiksa daripada mati?""Benar! Yang kamu katakan benar!""Kyra, kamu rasa aku nggak bisa menemukan wanita l

  • Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta   Bab 625

    Ucapan ini membuat Kyra termangu sesaat. Nada bicara Deven persis saat dirinya dipaksa makan obat penguat janin. Apakah ini yang dinamakan trauma?Sama seperti sebelumnya, Deven memaksanya makan obat dengan tegas. Pria ini tidak pernah menanyakan pendapatnya dan selalu memaksakan kehendaknya.Kenapa Deven selalu bersikap angkuh dan merasa diri sendiri benar? Deven memang tidak pernah berubah. Egois dan sombong.Kyra mengernyit, mencengkeram perut atasnya. Dia mulai mencium bau amis darah di mulutnya. Sementara itu, Deven menjulurkan tangannya ke hadapan Kyra. "Makan."Kyra bersikeras menelan darahnya. Dia menepis tangan Deven dengan kesal. Obat pereda nyeri pun berserakan. Ada yang jatuh ke dekat kaki Deven, ada yang masuk ke tong sampah.Kyra tidak ingin seperti ini. Bahkan ketika dirinya sudah mau mati, dia masih tidak berkesempatan untuk membuat keputusan. Bukankah hidupnya sangat menyedihkan? Kyra ingin menjadi dirinya sendiri.Pada akhirnya, Deven kehilangan kesabarannya. Dia suda

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status