“Ehm… Apa kau yakin bisa membayar semua ini?” Ketimbang bertanya, nada Liao Ting lebih terdengar seperti jeritan khawatir. Bukan apa-apa, hidupnya sudah penuh dengan masalah, ia tak mau menambah deretan masalah lagi dengan perkara tak mampu membayar tagihan makan. Zhou Fu mengerutkan dahi sebentar, ia tak bisa membaca daftar harga yang terpampang di buku menu makanan, ia bahkan tak tahu apa yang dipesan sebab nyatanya Zhou Fu hanya menunjuk-nunjuk deret menu makanan yang ada di buku menu. Selebihnya, ia yakin hartanya tak akan habis karena hidangan satu meja penuh. Ya, makanan yang ia pesan berjumlah sepuluh menu dan ketika hidangan itu disajikan, Zhou Fu bisa melihat semuanya terlihat lezat dan patut jika memiliki harga yang mahal-mahal. Sebenarnya, Liao Ting hampir mengeluarkan air liur melihat deret hidangan lezat yang tersaji, tetapi, mengingat ada kemungkinan Zhou Fu tak mampu membayar tagihan makanan membuat air liur Liao Tang seolah kering kerontangan. “Sebentar…” Zhou Fu me
Sore hari yang seharusnya teduh tiba-tiba terkotori dengan keributan yang terjadi di tepian danau teratai biru. Kali itu Zhou Fu tengah berjalan-jalan bersama Liao Ting setelah keduanya keluar dari rumah makan. Andai bukan karena mendengar kegaduhan tersebut, Liao Ting telah berniat mengajak Zhou Fu kembali. Pada akhirnya, baik Liao Ting maupun Zhou Fu sama-sama berniat menghampiri sumber kegaduhan karena penasaran. Terlihat di pinggiran danau, tiga orang outer disciple tengah berdebat dengan seorang pria paruh baya yang sepertinya hendak diusir dari wilayah Blue Lotus Sect. Liao Ting berjalan cepat dan diikuti dengan Zhou Fu di belakangnya. Dari raut wajahnya, jelas Liao Ting tahu siapa pria yang datang tersebut. “Paman Chang…” Liao Ting menyapa dengan wajah gusar sementara tiga outer disciple mundur beberapa langkah melihat kedatangan Liao Ting. Meski menjadi guru yang tak begitu mendapat muka di sektenya sendiri, di hadapan para outer disciple, Liao Ting masih cukup dihormati. “T
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Zhou Fu melihat pembantaian tanpa bisa melakukan perlawanan. Jika dipikir ulang, andai dia mencoba melakukan perlawanan pun hasilnya akan sama saja. Zhou Fu baru berada di Base Realm 9, meski pencapaiannya terbilang gemilang, tetap saja ia akan kalah dengan mudah ketika berhadapan dengan 10 kultivator Foundation Realm. ‘Mereka bukan siapa-siapaku!’ Berulang kali Zhou Fu meyakinkan dirinya bahwa ia tak perlu merasa terganggu dengan pembantaian yang dilakukan oleh anggota Blue Lotus Sect. Saat itu, malam telah larut dan Liao Ting mengajaknya untuk kembali ke sekte bersama-sama dengan 10 kultivator Foundation Realm yang beberapa waktu lalu melakukan pembantaian. Dengan tanpa perasaan berdosa, salah seorang dari 10 kultivator tersebut menepuk pundak Zhou Fu. “Ah, aku tidak tahu dari mana Tuan Lu membawamu, tetapi anak muda, kau memang terlihat belum memahami keadaan. Kita sebagai penegak keadilan harus tegas kepada orang-orang seperti itu. Jangan samp
Ketika dalam perjalanan kembali ke sekte, Liao Ting terlihat memiliki kegelisahan baru. Ia berjalan beriringan dengan Zhou Fu tetapi terlihat cukup kesulitan untuk berbicara sesuatu kepada pemuda tersebut. Meski tak begitu meyakini dugaannya, Zhou Fu menghentikan langkah untuk memastikan apakah asumsinya benar. “Senior, apakah senior mengkhawatirkan hutang 900 Qi Stone yang menjadi tanggungan Senior?” tanya Zhou Fu sebab beberapa saat sebelumnya ia melihat Liao Ting beberapa kali memandang lesu pada persediaan Qi Stone miliknya sendiri, sementara pria itu masih harus membayar hutang untuk obat-obatan yang dibelinya dengan Chang Mu di malam sebelumnya. Meski pada akhirnya obat-obatan tersebut hanya menjadi abu tak berguna, tetap saja hutang harus tetap dibayar. Liao Ting menggaruk lehernya sambil menampakkan raut wajah penuh penyesalan. “Andai aku tahu semua hanya akan jadi abu, aku tak mungkin membiarkan diriku berhutang sebanyak itu. Kuharap kau tak keberatan jika aku membayarnya se
Semakin dekat dengan lokasi kejadian, semakin telinga Zhou Fu panas oleh suara jeritan beberapa gadis. Masih samar apa yang sebenarnya terjadi hingga ketika Zhou Fu tiba di tempat kejadian, semuanya mulai terpampang jelas. Darah mengucur deras dari ulu hati Liao Ting, pria itu terkapar tak berdaya di atas tanah lapang dan terdapat seekor Demonic Beast berbentuk badak yang memiliki kekuatan setara dengan kultivator Foundation Realm tahap awal. Tak ada yang berani mendekat sebab para inner disciple hanya berada di tingkat Base Realm sehingga mendekat sama artinya dengan mengantar nyawa. “Sudah ada yang memanggil bantuan?!” Zhou Fu berteriak kepada beberapa inner disciple yang bersembunyi dan mengambil jarak. Ia tak paham bagaimana bisa tak ada seorang pun senior lain yang berada di lokasi ketika kejadian penyerangan terjadi. “Apa yang akan kau lakukan?!” “Jangan bertindak bodoh!” Teriakan demi teriakan terarah pada Zhou Fu yang memang terlihat hanya memiliki tingkatan Base Realm 4 t
Liao Zhu, ponakan jauh dari Liao Ting pada akhirnya menerima harta warisan terakhir milik Liao Ting sebagaimana Liao Zhu merupakan sosok yang tersisa dalam silsilah keluarga Liao. Semua orang di Blue Lotus Sect bisa melihat betapa sedihnya wajah Liao Zhu saat paman satu-satunya yang ia miliki tewas dalam insiden penyerangan Demonic Beast. Wajah sedih yang dipamerkan Liao Zhu terus membayang-bayangi Zhou Fu dan membuatnya merasa kian muak pada pemuda tersebut. Demi membuat perhitungan yang setimpal, pagi itu Zhou Fu mencoba untuk mengikuti gerak-gerik Liao Zhu. “Saudara Liao, apakah kau ingin mengabarkan kematian Senior Liao pada kerabat jauh? Jika itu yang akan kau lakukan, bolehkah aku ikut serta dalam perjalananmu hari ini?” Zhou Fu membuat Liao Zhu kesulitan menjawab pertanyaan. Pagi itu Liao Zhu tengah pergi ke Pusat Biro Pengawalan Blue Lotus Sect dan berencana untuk memesan pengawalan dengan tingkat keamanan tertinggi. Yang tentu saja, biaya jasa dari hal tersebut terbilang ter
Zhou Fu menerima dengan baik keramahan yang diberikan Liao Zhu meski ia sudah bisa menduga jika ada rencana busuk di balik keramah-tamahan yang dibuat-buat tersebut. Pada awal keberangkatan mereka, Liao Zhu tak begitu tertarik kepada Zhou Fu tetapi setelah mendengar Zhou Fu berani memberi pinjaman sebanyak 2000 Qi Stone, Liao Zhu mulai menunjukkan perubahan sikap. Sepengalaman Zhou Fu, orang-orang serakah memiliki kecenderungan untuk menjilat sosok yang dirasa bisa memberi mereka keuntungan. Hari pertama perjalanan menuju ke Thosand Jade City, Zhou Fu memanfaatkan keramahan Liao Zhu untuk mencari informasi sebanyak mungkin seputar dunia kultivator. Meski sudah pernah tinggal bersama dengan Bao bersaudara, pengetahuan Zhou Fu masih terbilang minim mengingat semasa bersama Bao bersaudara, tugas utama Zhou Fu hanya seputar pembiasaan penggunaan energi Qi. Dari penuturan Liao Zhu, Zhou Fu tahu bahwa Holy Light Sect yang merupakan sekte dari Bao bersaudara saat itu menduduki rangking ke t
“Perkenalkan, namaku adalah Wangji, jika kalian berdua tak nyaman dengan keberadaanku di sini, aku bisa turun dan berjalan kaki saja.” Sosok pengelana yang bernama Wangji itu merasa minder setelah melihat jubah merah yang dikenakan Zhou Fu dan seragam biru yang dipakai Liao Zhu. Zhou Fu dan Liao Zhu terlihat bersih dan terpelajar sementara Wangji mendapati pakaiannya nyaris menyerupai pengemis. “Ehm… Aku ikut pendapat Saudara Zhou, namaku Liao Zhu dan dia adalah Zhou Fu.” Liao Zhu secara pelan-pelan membuat jarak setelah mengamati betapa miskinnya Wangji dari penampilan yang terlihat. Liao Zhu berharap agar Zhou Fu segera memutuskan untuk mengusir Wangji dari dalam kereta. Meski kemiskinan bukanlah sejenis penyakit menular, beberapa orang memang kerap menunjukkan reaksi alergi pada orang miskin. “Saudara Wang, sepertinya lukamu terlihat cukup baru. Apakah kau mengalami hal buruk di sekitar sini? Dan, karenanya kukira akan lebih baik jika kau beristirahat di dalam kereta.” Wangji mem