Share

27. Melawan Bram Bidara

"Apa yang kau lakukan!?" Lina langsung mengacungkan pedangnya ke arah Bram Bidara. Ada juga gadis misterius yang mengeluarkan dua buah pedang pendeknya, yang lebih panjang dari belati.

"Lina, tujuan utama kita ke sini karena Nadi giok hijau itu. Kita yang bekerja keras, bahkan sampai membuat 5 siswa lainnya terbunuh. Apa akan membiarkan bocah ini mendapatkannya!?" ujar Bram Bidara sambil menatap tajam ke arah Lina.

"Hehehe." Akara malah tertawa, padahal ia terlihat begitu terpojok.

"Dia menyelamatkan nyawaku, kita semua terseret ke dalam domain juga karena kau salah satu penyebabnya!" ujar Lina dengan geram.

"Lepaskan dia atau,"

"Atau apa!?" Bram Bidara menyela ucapan Lina sambil melempar Akara hingga membentur dinding gua.

Brakk!!

"Ahggk!" Akara terbentur sangat keras, bahkan dinding gua yang berupa batu hingga hancur.

"Opi." Lina menggelengkan kepalanya ke arah Akara, untuk memberi isyarat pada Opi.

Sedangkan Frosenix itu langsung mengangguk dan mengepakkan sayapnya, terban
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status