Jawaban Qiang Chao membuat heran lima orang anaknya, terutama Qiang Lao ayah dari Qiang Fan. Namun tidak ada satupun yang berani mempertanyakannya. Apalagi semua itu memang dikarenakan Qiang Fan sendiri yang keras kepala hendak ikut turut bertanding dalam pertandingan persahabatan antara pemuda dari keluarga Wang dan pemuda dari keluarga Qiang.
Qiang Fan pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan syarat yang diberikan oleh kakeknya. Sementara Qiang Yun sangat kesal dengan sikap keras kepala yang ditunjukkan oleh Qiang Fan terlalu percaya diri hendak mengikuti pertandingan. Padahal keadaannya sama sekali tidak mendukung untuk ia bisa bertarung dengan lawan-lawan yang tangguh dari keluarga Wang. Bahkan ia sendiri yang merupakan angkatan muda paling tua di keluarganya masih berada di bawah para pemuda keluarga Wang kemampuannya.
Qiang Fan dan Qiang Yun saling berhadapan. Ujian itu dilakukan di aula utama keluarga Qiang yang memang sangat luas. Qiang Yun nampak masih kesal dan terlihat sangat meremehkan.
Tingkatan kultivasi keduanya memang berbeda. Qiang Yun sudah berada di ranah penguatan nafas batin, nafas kehendak. Sementara Qiang Fan masih berada di ranah pembentukan energi. Beberapa tingkat terpaut kekuatan mereka.
Keduanya memang masih berada di tingkatan praktisi pemula. Pada tingkatan ini terbagi menjadi beberapa ranah:
Tingkatan Praktisi Seni Beladiri Pemula / Murid/ Dou Zhi Qi
Ranah Pembentukan Energi
Perasa Energi (tingkat awal, menengah, lanjutan, puncak)
Ranah Penguatan Nafas batin (Nafas Halus, Nafas kehendak)
Ranah penguatan delapan belas titik meredian nadi manusia (Penguatan tahap satu sampai tahap tiga, masing masing tahap terbagi enam titik)
Ranah Perubahan Darah (tingkat satu sampai dengan tingkat ketiga)
“Kau mulailah, agar aku tidak dikatakan menindas keluarga yang lemah,” ucap Qiang Yun dengan nada suara masih tersirat kekesalan.
“Baiklah kalau begitu kakak Yun, aku tidak akan sungkan. Kau berhati-hatilah,” sahut Qiang Fan yang ditanggapi dengusan kesal oleh Qiang Yun.
“Tapak Penghancur Gunung!”
Qiang Fan memekik meneriakkan teknik yang ia gunakan. Tapak Penghancur Gunung merupakan teknik dasar dari teknik keluarga Qiang. Keluarga Qiang terkenal memiliki Teknik Sembilan Telapak Saktinya. Di tingkatan tertinggi yang merupakan teknik rahasia bernama Tapak Dewa Langit. Sebuah teknik tingkat tinggi yang kini tidak ada lagi di kalangan keluarga Qiang yang menguasainya.
Dulunya leluhur keluarga Qiang memiliki seorang tokoh yang menjadi legenda dunia persilatan. Ia bernama Qiang Feng yang sudah mencapai ranah Leluhur Beladiri, sebuah tingkatan yang sangat jarang orang mampu mencapainya.
Namun semakin lama generasi ke generasi keluarga Qiang mengalami penurunan. Hingga kini yang paling kuat di keluarga Qiang adalah Patriark mereka sendiri yang berada di tingkatan Master Seni Beladiri Ranah Perubahan Delapan Titik Meredian unik Nadi Spritual.
Bayangan telapak tangan sangat tipis melesat ke arah Qian Yun. Nampak pemuda itu sangat meremehkan. Ia hanya mengangkat sebelah tangannya untuk menahan serangan Qian Fan.
Blamm..
Brakkkk!
Ledakan kecil terjadi. Qian Yun terlempar hingga terhempas ke tanah. Ia sangat tidak menyangka serangan Qian Fan yang terlihat lemah itu mampu melemparkannya. Qian Yun pun bangkit dengan keheranan. Ia memasang wajah angker dengan mata melotot kepada Qiang Fan.
“Kau jangan senang dulu. Aku tadi belum siap. Kau seranglah lagi!” ucap Qiang Yun lagi.
Qiang Fan tersenyum. Ia kini menyadari kekuatan yang ada di dalam tubuhnya. Meski tingkatan kultivasinya masih berada di tingkatan dasar, namun Dua inti dan dua kekuatan spiritual di dalam tubuhnya sudah terbentuk.
Dua inti kekuatan itu adalah Nadi Spritual dan Tubuh Sejati. Sementara dua kekuatan spiritual itu adalah Roh Beladiri dan Kekuatan Jiwa. Meski begitu sebagian besar kekuatan itu masih tertidur karena tingkatan Seni beladiri yang ia miliki masih di tingkat rendah.
“Tapak Penghancur Gunung!”
Qiang Fan kembali menyerang. Kali ini Qiang Yun tidak lagi meremehkan. Ia takut kejadian seperti tadi terulang kembali. Kejadian yang ia alami tadi cukup memalukan baginya.
Brakkkkkk!
“Ukkkhh!”
Kembali semua orang dibuat tercengang. Serangan Qiang Fan. kembali merobohkan Qiang Yun yang memiliki tingkatan seni beladiri di atasnya. Patriark keluarga Qiang tidak bisa menutupi keheranan sekaligus rasa senangnya. Hal itu juga dirasakan oleh ayah Qiang Fan, Qiang Lau.
“A-Yun kau serang lah A-Fan!” ucap Qiang Chao yang kini yakin cucu kesayangannya itu kembali memiliki keistimewaan.
Semua orang yang penasaran dengan perkembangan yang terjadi menganggukan kepalanya tanda mendukung perintah Patriark keluarga Qiang itu. Mereka pun menjadi bersemangat karena muncul harapan bisa memenangkan pertarungan. Bahkan Qiang Yun pun merasakan hal yang sama meskipun ia saat ini berada di posisi lawan Qiang Fan.
“Bersiaplah Qiang Fan, aku tidak akan sungkan!”
“Bersiaplah Qiang Fan, aku tidak akan sungkan!”Qiang Fan menganggukkan kepalanya. Ia pun bersiap menghadapi serangan lawan yang berada beberapa tingkatan di atasnya.“Tapak Naga Penghancur!” Sebuah bayangan naga langsung meluruk ke arah Qiang Fan. Tapak Naga Penghancur merupakan teknik keempat dari Sembilan Tapak Sakti andalan keluarga Qiang. Sebuah kemampuan yang cukup menggetarkan musuh apabila digunakan oleh seorang Master Seni Beladiri. Namun meskipun Qiang Yun masih belum mencapai ranah Master Seni Beladiri, serangannya itu cukup membahayakan bagi Qiang Fan yang yang berada jauh di bawahnya. Bahkan apabila salah perhitungan Qiang Fan tentu akan menemui ajalnya. Apalagi Qiang Yun saat itu mengerahkan kekuatan penuhnya untuk menyerang. Melihat serangan Qiang Yun itu, Qiang Lau menjadi khawatir akan keselamatan anaknya. Ia hendak bergerak bertindak namun dilarang oleh Qiang Chao. Dengan perasaan sangat khawatir, Qiang Lau menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Blasssshh!
Keesokan harinya lima orang angkatan muda dari keluarga Qiang yang dipilih telah berkumpul. Mereka adalah Qiang Yun putra Qiang Dan, Qiang Dan putra Qiang Chen, Qiang Fan putra dari Qiang Lau, Qiang Lin putri dari Qiang Bhu dan Qiang Lu putra dari Qiang Ma. Masing-masing dari lima putra Patriark keluarga Qiang itu diminta satu orang anak mereka mewakili. Latihan kali ini langsung dibawah bimbingan Patriark keluarga Qiang. Lima putranya pun ikut mengawasi. Lima angkatan muda yang berkumpul merupakan lima terbaik di keluarga Qiang. Mereka yang diharapkan bisa menjaga nama baik keluarga itu. “Coba kalian tunjukkan Ranah kultivasi kalian semua!” perintah Qiang Chao. Satu persatu dari mereka mulai menunjukkan kultivasi mereka. Qiang Yun berada di ranah kultivasi Penguatan Nafas Batin Kehendak, sementara tiga orang lainnya berada di ranah Penguatan Nafas Batin Halus. Yang membuat seluruh keluarga Qiang yang ada di sana adalah peningkatan kultivasi Qiang Fan yang kini juga berada di ranah
Patriark keluarga Qiang itu pun menjelaskan alasan kenapa ia tidak mengajarkan teknik terakhir dari Ilmu Tapak Sakti andalan keluarga Qiang itu. Ia sendiri belum pernah mempelajari ilmu tersebut sehingga tidak mungkin dapat mengajarkannya kepada ima cucunya itu. Teknik terakhir yang bernama tapak dewa Langit itu hanya pernah dikuasi oleh dua generasi setelah penciptanya. Setelah itu beberapa generasi kemudian hingga sampai ke generasi sekarang tidak ada satupun yang mampu menguasainya. Sehingga teknik itu hilang dengan sendirinya tanpa ada lagi yang bisa menguasainya. Untuk teknik pedang sendiri sebenarnya keluarga Qiang tidak terlalu mengandalkan nya. Mereka lebih terbiasa bertarung menggunakan tangan kosong. Namun semenjak menurunnya kemampuan para penerus keluarga itu, mau tidak mau mereka pun harus bertarung mengandalkan senjata tajam. Sehingga teknik pedang yang selama ini tidak pernah digunakan pun mereka pelajari. “Aku mengerti, kek. Mudahan kelak ada di antara kami
Jawaban Patriark Keluarga Wang itu sebenarnya jawaban yang paling tidak diinginkan oleh keluarga Qiang. Namun Patriark keluarga Qiang tidak dapat menolaknya. Semua orang bersorak-sorak yang menyetujui pendapat yang diberikan oleh Patriark keluarga Wang. Bahkan ada dari pihaknya sendiri yang menyetujui saran itu. Sehingga mau tidak mau patriark keluarga Qiang akhirnya harus menyetujui. Dipihak keluarga Qiang semua nampak tegang. Mereka ingin mengetahui tingkatan kultivasi tertinggi yang dimiliki oleh perwakilan angkatan muda pihak keluarga Wang. Hal ini akan menentukan sekali nasib angkatan muda keluarga mereka nantinya. "Kalau boleh aku juga ingin menyarankan,” ucap Qiang Chau terus mencoba untuk memberikan keadaan yang menguntungkan pada pihak keluarganya. “Apa itu?” tanya Patriark keluarga Wang penasaran. “Setiap orang yang bertanding diberikan kesempatan beristirahat setelah ia memenangkan dua pertandingan. Pihaknya boleh digantikan terlebih dahulu salah satu anggota keluarga ya
Wang Kiau terlihat sangat gusar oleh Sikap yang ditunjukkan Qiang Fan. ia langsung melesat hendak memberikan pelajaran kepada Qiang Fan. Namun naas baginya.Blammm!Serangan Wang Kiau hanya ditangkis dengan kibasan telapak tangan kanan Qiang Fan. Dari kemasan tangan itu muncul sebuah gelombang tenaga yang sangat kuat menembus serangan Wang Kiau dan langsung menghantam tubuh wakil dari keluarga Wang itu. Pemuda gempal itu pun roboh seketika.Qiang Fan benar-benar membuktikan ucapannya. Ia dapat merobohkan lawannya hanya dalam satu kali serangan. Kejadian itu mengejutkan semua yang ada di tempat itu. Bukan hanya pihak keluarga Wang yang menjadi musuhnya, bahkan pihak keluarga Qiang sendiri dibuat terpana.“Bedebah! Kau apakan anakku!” Wang Jen, ayah dari Wang Kiau memeriksa keadaan anaknya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat keadaan anaknya sudah hancur basis kultivasi beladirinya. Anak itu tidak akan lagi bisa menggunakan kekuatannya untuk bertarung. Ia hanya bisa menjadi orang b
Blammmmm! Sebuah bentrokan tenaga terjadi. Serangan Wang Zhuang kepada Qiang Fan tertahan oleh sebuah tenaga besar yang menghadangnya. Sesaat sebelum Wang Zhuang berhasil menyentuh tubuh Qiang Fan, Patriark keluarga Qiang melesat menghalangi serangan. Serangan putra kedua Patriark Wang itu gagal, ia pun terdorong mundur beberapa tindak. Beruntung Patriark keluarga Qiang tidak berniat menghabisi Wang Zhuang. “Pertarungan ini keluarga kalian sendiri yang memulainya, dan keluarga kalian juga yang menentukan aturannya. Semua ini adalah urusan generasi muda keluarga kita. Dalam sebuah pertarungan kalah dan menang hidup dan mati semuanya lumrah. Bahkan hal ini sudah menjadi aturan keluarga kalian yang tidak mempermasalahkan apabila ada salah satu dari petarung yang tewas,” ucap Patriark Qiang sedikit emosi. “Zhuang, kembalilah! Siapa pun tidak boleh ikut campur dalam pertambangan anak muda ini. Apabila memang ada yang harus diselesaikan maka semuanya harus diselesaikan di luar pertandin
“Kau tidak usah sungkan. Siapapun yang menjadi pemenangnya, artinya dialah yang menjadi majikan selama setahun lamanya!” Pemuda perwakilan terakhir di pihak keluarga Wang itu menatap tajam menunggu reaksi Qiang Fan. Qiang Fan membalas ucapan orang dengan nada yang tidak kalah dingin. Perbawa yang ditunjukkan pemuda itu membuat gentar siapa saja yang menjadi musuhnya. Tak terkecuali Wang Yen pemuda yang saat ini berhadapan dengan Qiang Fan. “Baiklah, kalau begitu aku Wang Yen tidak akan sungkan!” Wang Yen langsung mengerahkan tenaganya dan langsung menerjang Qiang Fan. Ia melakukan serangan jarak dekat untuk merobohkan lawannya. Yang pendapat merasakan musuhnya kali ini tidak memiliki hasrat untuk membunuhnya. Wang Yen benar-benar yang melakukan pertarungan hanya untuk mencari siapa yang menang. Serangan demi serangan yang dilakukan Wang Yen pun hanya diarahkan ke titik yang cukup untuk melumpuhkan lawan. Hal itu membuat Qiang Fan menaruh hormat kepadanya. Qiang Fan sendiri me
“Baiklah aku setuju!” Patriark Wang memilih mengalah dengan menyetujui persyaratan yang diajukan Qiang Fan. Tidak mungkin baginya saat itu untuk melakukan perlawanan terhadap keluarga Qiang. Keluarganya benar-benar telah rapuh mentalnya akibat melihat pertarungan Qiang Fan tadi. Sebagian besar anggota keluarga Wang yang dilanda kegentaran itu berpikir orang-orang yang ada di keluarga Qiang memiliki kemampuan aneh seperti Qiang Fan. Sementara pemuda itu yang masih berada di ranah penguatan nafas batin kehendak sudah memiliki kemampuan yang luar biasa. Apalagi para anggota keluarga Liang lain yang memiliki tingkatan kultivasi di atas pemuda itu. Mendengar ucapan Patriark keluarga Wang yang menyetujui syarat dari Qiang Fan, semua anggota keluarga Qiang menarik kembali tenaga mereka. Patriark keluarga Qiang pun mengingatkan bahwa perjanjian mereka tadi disaksikan oleh semua yang hadir di sana. Ia pun memberikan penegasan bahwa apa yang diucapkan oleh patriark keluarga Wang itu disaksik