Share

BAB 3. Kemampuan Mencengangkan Qiang Fan

Jawaban Qiang Chao membuat heran lima orang anaknya, terutama Qiang Lao ayah dari Qiang Fan. Namun tidak ada satupun yang berani mempertanyakannya. Apalagi semua itu memang dikarenakan Qiang Fan sendiri yang keras kepala hendak ikut turut bertanding dalam pertandingan persahabatan antara pemuda dari keluarga Wang dan pemuda dari keluarga Qiang. 

Qiang Fan pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan syarat yang diberikan oleh kakeknya. Sementara Qiang Yun sangat kesal dengan sikap keras kepala yang ditunjukkan oleh Qiang Fan terlalu percaya diri hendak mengikuti pertandingan. Padahal keadaannya sama sekali tidak mendukung untuk ia bisa bertarung dengan lawan-lawan yang tangguh dari keluarga Wang. Bahkan ia sendiri yang merupakan angkatan muda paling tua di keluarganya masih berada di bawah para pemuda keluarga Wang kemampuannya. 

Qiang Fan dan Qiang Yun saling berhadapan. Ujian itu dilakukan di aula utama keluarga Qiang yang memang sangat luas. Qiang Yun nampak masih kesal dan terlihat sangat meremehkan. 

Tingkatan kultivasi keduanya memang berbeda. Qiang Yun sudah berada di ranah penguatan nafas batin, nafas kehendak. Sementara Qiang Fan masih berada di ranah pembentukan energi. Beberapa tingkat terpaut kekuatan mereka.

Keduanya memang masih berada di tingkatan praktisi pemula. Pada tingkatan ini terbagi menjadi beberapa ranah: 

Tingkatan Praktisi Seni Beladiri Pemula / Murid/ Dou Zhi Qi

Ranah Pembentukan Energi

Perasa Energi (tingkat awal, menengah, lanjutan, puncak)

Ranah Penguatan Nafas batin (Nafas Halus, Nafas kehendak)

Ranah penguatan  delapan belas titik meredian nadi manusia (Penguatan tahap satu sampai tahap tiga, masing masing tahap terbagi enam titik)

Ranah Perubahan Darah (tingkat satu sampai dengan tingkat ketiga)

“Kau mulailah, agar aku tidak dikatakan menindas keluarga yang lemah,” ucap Qiang Yun dengan nada suara masih tersirat kekesalan.

“Baiklah kalau begitu kakak Yun, aku tidak akan sungkan. Kau berhati-hatilah,” sahut Qiang Fan yang ditanggapi dengusan kesal oleh Qiang Yun.

“Tapak Penghancur Gunung!” 

Qiang Fan memekik meneriakkan teknik yang ia gunakan. Tapak Penghancur Gunung merupakan teknik dasar dari teknik keluarga Qiang. Keluarga Qiang terkenal memiliki Teknik Sembilan Telapak Saktinya.  Di tingkatan tertinggi yang merupakan teknik rahasia bernama Tapak Dewa Langit. Sebuah teknik tingkat tinggi yang kini tidak ada lagi di kalangan keluarga Qiang yang menguasainya.

Dulunya leluhur keluarga Qiang memiliki seorang tokoh yang menjadi legenda dunia persilatan. Ia bernama Qiang Feng yang sudah mencapai ranah Leluhur Beladiri, sebuah tingkatan yang sangat jarang orang mampu mencapainya. 

Namun semakin lama generasi ke generasi keluarga Qiang mengalami penurunan. Hingga kini yang paling kuat di keluarga Qiang adalah Patriark mereka sendiri yang berada di tingkatan Master Seni Beladiri Ranah Perubahan Delapan Titik Meredian unik Nadi Spritual.

Bayangan telapak tangan sangat tipis melesat ke arah Qian Yun. Nampak pemuda itu sangat meremehkan. Ia hanya mengangkat sebelah tangannya untuk menahan serangan Qian Fan.

Blamm..

Brakkkk!

Ledakan kecil terjadi. Qian Yun terlempar hingga terhempas ke tanah. Ia sangat tidak menyangka serangan Qian Fan yang terlihat lemah itu mampu melemparkannya. Qian Yun pun bangkit dengan keheranan. Ia memasang wajah angker dengan mata melotot kepada Qiang Fan.

“Kau jangan senang dulu. Aku tadi belum siap. Kau seranglah lagi!” ucap Qiang Yun lagi.

Qiang Fan tersenyum. Ia kini menyadari kekuatan yang ada di dalam tubuhnya. Meski tingkatan kultivasinya masih berada di tingkatan dasar, namun Dua inti dan dua kekuatan spiritual di dalam tubuhnya sudah terbentuk. 

Dua inti kekuatan itu adalah Nadi Spritual dan Tubuh Sejati. Sementara dua kekuatan spiritual itu adalah Roh Beladiri dan Kekuatan Jiwa. Meski begitu sebagian besar kekuatan itu masih tertidur karena tingkatan Seni beladiri yang ia miliki masih di tingkat rendah.

“Tapak Penghancur Gunung!”

Qiang Fan kembali menyerang. Kali ini Qiang Yun tidak lagi meremehkan. Ia takut kejadian seperti tadi terulang kembali. Kejadian yang ia alami tadi cukup memalukan baginya.

Brakkkkkk!

“Ukkkhh!”

Kembali semua orang dibuat tercengang. Serangan Qiang Fan. kembali merobohkan Qiang Yun yang memiliki tingkatan seni beladiri di atasnya. Patriark keluarga Qiang tidak bisa menutupi keheranan sekaligus rasa senangnya. Hal itu juga dirasakan oleh ayah Qiang Fan, Qiang Lau.

“A-Yun kau serang lah A-Fan!” ucap Qiang Chao yang kini yakin cucu kesayangannya itu kembali memiliki keistimewaan.

Semua orang yang penasaran dengan perkembangan yang terjadi menganggukan kepalanya tanda mendukung perintah Patriark keluarga Qiang itu. Mereka pun menjadi bersemangat karena muncul harapan bisa memenangkan pertarungan. Bahkan Qiang Yun pun merasakan hal yang sama meskipun ia saat ini berada di posisi lawan Qiang Fan.

“Bersiaplah Qiang  Fan, aku tidak akan sungkan!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status