Share

BAB 4. Mengalahkan Qiang Yun Dengan Mudah

“Bersiaplah Qiang  Fan, aku tidak akan sungkan!”

Qiang Fan menganggukkan kepalanya. Ia pun bersiap menghadapi serangan lawan yang berada beberapa tingkatan di atasnya.

“Tapak Naga Penghancur!”

Sebuah bayangan naga langsung meluruk ke arah Qiang Fan. Tapak Naga Penghancur merupakan  teknik keempat dari Sembilan Tapak Sakti andalan keluarga Qiang. Sebuah kemampuan yang cukup menggetarkan musuh apabila digunakan oleh seorang Master Seni Beladiri.

Namun meskipun Qiang Yun masih belum mencapai ranah Master Seni Beladiri, serangannya itu cukup membahayakan bagi Qiang Fan yang yang berada jauh di bawahnya. Bahkan apabila salah perhitungan Qiang Fan tentu akan menemui ajalnya. Apalagi Qiang Yun saat itu mengerahkan kekuatan penuhnya untuk menyerang.

Melihat serangan Qiang Yun itu, Qiang Lau menjadi khawatir akan keselamatan anaknya. Ia hendak bergerak bertindak namun dilarang oleh Qiang Chao. Dengan perasaan sangat khawatir, Qiang Lau menanti apa yang akan terjadi selanjutnya.

Blasssshh!

Kali ini semua orang yang ada di aula utama keluarga Qiang itu tak dapat menyembunyikan keheranannya. Hampir semua orang tercengang keheranan melihat apa yang terjadi. Hanya dengan kibasan tangannya Qiang Fan berhasil menepis serangan maut Qiang Yun.

“Bagaimana bisa!” seru Qiang Fu hampir tidak percaya.

Ayah dari Qiang Yun itu langsung bergerak cepat ke arah Qiang Fan. Ia langsung memeriksa keadaan tubuh pemuda itu. Tidak ada yang aneh dan tidak ada yang berbeda dari Praktisi Pemula seni beladiri kebanyakan. Bahkan ranah seni beladiri yang dimilikinya pun masih di tingkat dasar.

“Aneh sekali, anak ini semenjak sembuh dari racun ganas yang menyerangnya muncul keanehan. Mudah-mudahan ini merupakan sebuah pertanda keberuntungan bagi keluarga Qiang!” gumam Qiang Fu dalam hati.

“Baiklah, aku izinkan kau ikut dalam pertarungan nanti. Tapi kalo pertarungan itu harus dilaksanakan satu kali masing-masing orang tentu kita akan kalah. Kecuali kita bisa memenangkan pertarungan tiga kali atau peraturannya siapa orang terakhir yang menang saat melawan semua pihak musuh, ialah pemenang pertandingan,” ucap Qiang Chao kembali menjadi ragu.

Meskipun secara mengejutkan di pihak Qiang Chao kini muncul seorang angkatan muda memiliki keistimewaan yang tidak bisa diungkapkan, tetap saja mereka hanya memiliki satu orang yang menjadi andalan. Sementara sebagian besar pihak lawan tingkatannya berada diatas Qiao Yun yang terkuat diantara angkatan muda. Harus ada cara agar membuat mereka bisa memenangkan pertandingan itu.

“Kakek, asalkan kakak Yun dan seorang lagi bisa meningkat kultivasinya aku kira kita bisa memenangkan pertandingan nanti,” ucap Qiang Feng memberikan pendapatnya.

“Kita mempunyai pil penerobos ranah. Kebetulan jumlahnya ada dua butir. Tapi apakah kau tidak memerlukannya? Kultivasi mu saat ini sangat rendah. Meskipun kau memiliki kekuatan besar, dengan kultivasi rendah tentu tidak akan kuat melakukan pertarungan dengan tempo panjang,” sahut Qiang Fan tersenyum. Ia begitu terharu dengan perhatian sang kakek. 

“Kau tak perlu khawatir, kek! Aku akan berkultivasi dengan caraku sendiri dan menyalip tingkatan kultivasi kakak Yun,” ucapnya.

Meskipun terdengar membual apalagi diucapkan dengan nada bercanda, kali ini seluruh anggota keluarga Qiang yang ada di aula utama itu mau tidak mau mempercayai. Beberapa kali kejadian menakjubkan tadi membuat mereka berpikir Qiang Fan memiliki keistimewaan tersendiri. 

“Baiklah kalau begitu. Waktu kita masih ada satu pekan lagi. Mulai hari ini lima orang pemuda dari keluarga kita akan dipilih dan berlatih bersama. Aku sendiri yang akan melatihnya,” ucap Qiang Chao bersemangat.

“Baik pemimpin!” sahut seluruh orang yang ada di aula utama keluarga Qiang itu.

Malam harinya Qiang Fan mencoba berkultivasi. Sebelumnya ia memasang penghalang di kamarnya dengan formasi Array pelindung yang membuat orang lain tidak dapat mendeteksi kekuatan siapapun yang berada di dalamnya. Teknik formasi yang pernah ia pelajari saat Qiang Fan berada di masa depan.

Sesudah membuat Array pelindung, Qiang Feng pun mulai berkultivasi. Ia merasakan kekuatan di tubuhnya memancar dengan deras. Memang benar apa yang dikatakan Qiang Chao, kakeknya. Basis kultivasi Qiang Fan masih terlalu rendah menyandang kekuatan besar itu. Resikonya ia akan cepat kelelahan dalam bertarung.

Dengan dasar pengetahuan dan kekuatan yang ia bawa dari masa depan, Qiang Fan mulai berkultivasi. Hanya dalam waktu yang sangat singkat ia sudah menerobos ke ranah Perasa Energi Tingkat Puncak. Empat ranah sekaligus yang ia lampaui.

“Setidaknya malam ini aku sudah harus berada di ranah Penguatan Nafas Batin agar basis kekuatan tubuhku meningkat.”

Qiang Fan kembali berkultivasi. Sekali lagi ia melakukan pencapaian yang luar biasa. Pemuda itu sudah menerobos dua ranah sekaligus. Ia telah berada di ranah penguatan nafas batin kehendak. 

“Sepertinya sudah cukup untuk malam ini. Apabila aku paksakan, takutnya tubuhku tak mampu menahan dan meledak,” gumam Qiang Fan. 

Qiang Fan menarik kembali formasi yang ia pasang. Pemuda itu kemudian beristirahat. Seandainya ada orang yang mengetahui apa yang sudah dilakukannya dalam berpartisipasi tentu ia akan dianggap sebagai monster seni beladiri.  Tidak ada dalam sejarah dunia persilatan seorang praktisi dapat menerobos ranah hingga enam tingkatan sekaligus.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yudi Karyudi
bagus dan menarik
goodnovel comment avatar
Mokh Saefudin
......anak ajaib
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status