“Bersiaplah Qiang Fan, aku tidak akan sungkan!”
Qiang Fan menganggukkan kepalanya. Ia pun bersiap menghadapi serangan lawan yang berada beberapa tingkatan di atasnya.
“Tapak Naga Penghancur!”
Sebuah bayangan naga langsung meluruk ke arah Qiang Fan. Tapak Naga Penghancur merupakan teknik keempat dari Sembilan Tapak Sakti andalan keluarga Qiang. Sebuah kemampuan yang cukup menggetarkan musuh apabila digunakan oleh seorang Master Seni Beladiri.
Namun meskipun Qiang Yun masih belum mencapai ranah Master Seni Beladiri, serangannya itu cukup membahayakan bagi Qiang Fan yang yang berada jauh di bawahnya. Bahkan apabila salah perhitungan Qiang Fan tentu akan menemui ajalnya. Apalagi Qiang Yun saat itu mengerahkan kekuatan penuhnya untuk menyerang.
Melihat serangan Qiang Yun itu, Qiang Lau menjadi khawatir akan keselamatan anaknya. Ia hendak bergerak bertindak namun dilarang oleh Qiang Chao. Dengan perasaan sangat khawatir, Qiang Lau menanti apa yang akan terjadi selanjutnya.
Blasssshh!
Kali ini semua orang yang ada di aula utama keluarga Qiang itu tak dapat menyembunyikan keheranannya. Hampir semua orang tercengang keheranan melihat apa yang terjadi. Hanya dengan kibasan tangannya Qiang Fan berhasil menepis serangan maut Qiang Yun.
“Bagaimana bisa!” seru Qiang Fu hampir tidak percaya.
Ayah dari Qiang Yun itu langsung bergerak cepat ke arah Qiang Fan. Ia langsung memeriksa keadaan tubuh pemuda itu. Tidak ada yang aneh dan tidak ada yang berbeda dari Praktisi Pemula seni beladiri kebanyakan. Bahkan ranah seni beladiri yang dimilikinya pun masih di tingkat dasar.
“Aneh sekali, anak ini semenjak sembuh dari racun ganas yang menyerangnya muncul keanehan. Mudah-mudahan ini merupakan sebuah pertanda keberuntungan bagi keluarga Qiang!” gumam Qiang Fu dalam hati.
“Baiklah, aku izinkan kau ikut dalam pertarungan nanti. Tapi kalo pertarungan itu harus dilaksanakan satu kali masing-masing orang tentu kita akan kalah. Kecuali kita bisa memenangkan pertarungan tiga kali atau peraturannya siapa orang terakhir yang menang saat melawan semua pihak musuh, ialah pemenang pertandingan,” ucap Qiang Chao kembali menjadi ragu.
Meskipun secara mengejutkan di pihak Qiang Chao kini muncul seorang angkatan muda memiliki keistimewaan yang tidak bisa diungkapkan, tetap saja mereka hanya memiliki satu orang yang menjadi andalan. Sementara sebagian besar pihak lawan tingkatannya berada diatas Qiao Yun yang terkuat diantara angkatan muda. Harus ada cara agar membuat mereka bisa memenangkan pertandingan itu.
“Kakek, asalkan kakak Yun dan seorang lagi bisa meningkat kultivasinya aku kira kita bisa memenangkan pertandingan nanti,” ucap Qiang Feng memberikan pendapatnya.
“Kita mempunyai pil penerobos ranah. Kebetulan jumlahnya ada dua butir. Tapi apakah kau tidak memerlukannya? Kultivasi mu saat ini sangat rendah. Meskipun kau memiliki kekuatan besar, dengan kultivasi rendah tentu tidak akan kuat melakukan pertarungan dengan tempo panjang,” sahut Qiang Fan tersenyum. Ia begitu terharu dengan perhatian sang kakek.
“Kau tak perlu khawatir, kek! Aku akan berkultivasi dengan caraku sendiri dan menyalip tingkatan kultivasi kakak Yun,” ucapnya.
Meskipun terdengar membual apalagi diucapkan dengan nada bercanda, kali ini seluruh anggota keluarga Qiang yang ada di aula utama itu mau tidak mau mempercayai. Beberapa kali kejadian menakjubkan tadi membuat mereka berpikir Qiang Fan memiliki keistimewaan tersendiri.
“Baiklah kalau begitu. Waktu kita masih ada satu pekan lagi. Mulai hari ini lima orang pemuda dari keluarga kita akan dipilih dan berlatih bersama. Aku sendiri yang akan melatihnya,” ucap Qiang Chao bersemangat.
“Baik pemimpin!” sahut seluruh orang yang ada di aula utama keluarga Qiang itu.
Malam harinya Qiang Fan mencoba berkultivasi. Sebelumnya ia memasang penghalang di kamarnya dengan formasi Array pelindung yang membuat orang lain tidak dapat mendeteksi kekuatan siapapun yang berada di dalamnya. Teknik formasi yang pernah ia pelajari saat Qiang Fan berada di masa depan.
Sesudah membuat Array pelindung, Qiang Feng pun mulai berkultivasi. Ia merasakan kekuatan di tubuhnya memancar dengan deras. Memang benar apa yang dikatakan Qiang Chao, kakeknya. Basis kultivasi Qiang Fan masih terlalu rendah menyandang kekuatan besar itu. Resikonya ia akan cepat kelelahan dalam bertarung.
Dengan dasar pengetahuan dan kekuatan yang ia bawa dari masa depan, Qiang Fan mulai berkultivasi. Hanya dalam waktu yang sangat singkat ia sudah menerobos ke ranah Perasa Energi Tingkat Puncak. Empat ranah sekaligus yang ia lampaui.
“Setidaknya malam ini aku sudah harus berada di ranah Penguatan Nafas Batin agar basis kekuatan tubuhku meningkat.”
Qiang Fan kembali berkultivasi. Sekali lagi ia melakukan pencapaian yang luar biasa. Pemuda itu sudah menerobos dua ranah sekaligus. Ia telah berada di ranah penguatan nafas batin kehendak.
“Sepertinya sudah cukup untuk malam ini. Apabila aku paksakan, takutnya tubuhku tak mampu menahan dan meledak,” gumam Qiang Fan.
Qiang Fan menarik kembali formasi yang ia pasang. Pemuda itu kemudian beristirahat. Seandainya ada orang yang mengetahui apa yang sudah dilakukannya dalam berpartisipasi tentu ia akan dianggap sebagai monster seni beladiri. Tidak ada dalam sejarah dunia persilatan seorang praktisi dapat menerobos ranah hingga enam tingkatan sekaligus.
Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f
Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia
"Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari
Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan
Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku
Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak