Share

1. Mahluk Terkutuk Itu Muncul

“Awas!” Baron berteriak dan dengan jantung berdegup kencang kami melompat mundur ke belakang. Dari dalam sumur menyembur api besar sampai ke atap langit-langit bangunan.

Semua jatuh terduduk, penuh rasa ngeri. Terlihat tiang cahaya besar terus menaik hingga ke langit. Dengan mata kepala kami sendiri. Sumpah! terlihat api itu naik menembus lubang dari bangunan ini, melesat hingga ke angkasa, sebelum akhirnya turun kembali. Api itu melebar hingga ke cakrawala, membentuk seperti sayap, sembari terus turun. Lalu api itu turun kembali ke tempat kami berada.

Dari dalam lingkaran api itu muncul jeritan mengerikan. Lalu meledaklah gumpalan-gumpalan api. Suara ledakannya mengguncang atap dan bangunan di sekitar kami. Kami menatap dengan rasa takut hingga ke tulang sumsum. Kini api tanpa asap itu berkobar di atas kepala kami, lalu mengeluarkan suara mengerikan saat bergulung-gulung dan membentuk sebuah sosok yang amat menyeramkan.

Surya adalah orang pertama yang berdiri. Tubuh dan wajahnya diselimuti debu putih. Tapi, dengan berani ia menatap muka sosok seram itu.

“Mahluk terkutuk!,” katanya pelan.

Mahluk Jin itu menggeram mendengar namanya disebut. Geramannya membikin batu-batu bergetar. Hati kami hampir berhenti saat Jin itu menatap manusia di depannya.

Mata Jin yang menyala itu tidak melihat kami. Mata itu hanya menatap kearah Surya..

“Terlambat! Terlambat!” Teriak jin itu, dan jantung kami seperti berhenti berdetak saat tangannya yang besar dan menyala menjulur untuk mencengkeram Surya.

Lyn segera meloncat menarik tubuh Surya ke belakang. Zayn mengira Lyn akan melindunginya. Tapi ternyata, Lyn dan Surya kemudian malah maju mendekati Jin itu.

“Berhenti!” teriak Zayn, tapi tak ada gunanya.

Bahkan Jin itu juga tampak terkejut melihat Lyn dan Surya yang maju. Zayn tak percaya. Makhluk menyeramkan itu mundur dan mulai turun ke dalam sumur. Setelah makhluk itu lenyap dari pandangan, Lyn dan Surya melompat ke bibir sumur. Sementara itu, api masih berkobar di dalam sumur. Dan Zayn tak akan pernah melupakan pemandangan mengerikan itu. Sepasang kekasih itu saling menatap, lalu bergandengan tangan, dan melompat masuk ke dalam sumur yang masih menyala.

Zayn kaget dan gemetar. Zayn tak bisa berdiri. Hidung Bayu berdarah. Tangannya pun berlumuran darah. Ia mencoba membangunkan Baron yang pingsan disebelahnya. Darah mengalir dari dahi Baron.

Dan sumur itu masih membara dengan api, seolah-olah juga menunggu kami untuk masuk. Zayn merasa lemah tak berdaya. Air mata mengalir di matanya saat Zayn berdoa memohon pertolongan Allah. Zayn begitu takut sehingga tak menyadari ada seseorang berlari melayang ke arahnya. Dia adalah sosok kakek yang selalu datang ke mimpi mereka.

“Bodoh! Apa yang kalian lakukan?” teriaknya. Matanya menatap nyalang. Ia menatap sumur yang terbuka dan tutup kayu di lantai, lalu memeriksa kami.

“Bodoh! Amat bodoh!” katanya, sambil bergegas mendekati sumur. “Tutup kembali sumurnya!”

Dan ia berbalik, lalu ikut melompat ke dalam sumur yang menyala. Seketika itu juga, api kembali berkobar dahsyat dan menyembur sampai ke langit-langit bangunan. Tapi sikakek tidak jatuh. Ia melayang di atas api, tanpa terluka. Mata sikakek tua yang putih tampak menyala. Kami melihat keajaiban. Tapi akhirnya rambut dan jenggotnya menyala terbakar api, sementara kulit dan dagingnya pelan-pelan tercabik-cabik lalu hilang. Dan sikakek tua kini berubah wujud sepenuhnya.

Ia berdiri garang di depan kami, wajahnya sangat mengerikan, di mulutnya muncul dua taring besar.

Lalu ia menghilang, dan api pun lenyap.

-o0o-

1 Minggu sebelumnya...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status