Share

14. Usaha Maksimal

Zzzggghhhttt! Zzzggghhhttt!

Terlihat jet pendorong yang ada dipunggung Zayn mengeluarkan suara keras sebagai tanda kekuatan jet pendorong itu sudah mencapai batas maksimalnya, tapi lagi-lagi batu besar itu tak bergeser dari posisinya. Setelah cukup lama mencoba, akhirnya Zayn menyerah juga. Dengan nafas terengah-engah Zayn menatap tak percaya kearah batu besar itu.

Cukup lama Zayn terdiam, memikirkan cara untuk menyingkirkan batu besar itu.

“Ah! Kenapa tidak kucoba dengan meriam airku” kata Zayn lagi dalam hati. “Benar juga, siapa tahu saja batu ini bisa hancur” sambung Zayn dalam hati.

Memutuskan seperti itu, maka Zayn bersiap untuk menggunakan meriam airnya. Tak tanggung-tanggung, kedua telapak tangan sudah diarahkan kearah batu besar itu, siap untuk menembakkan meriam airnya.

“Zayn! Dimana kamu?” Sebuah suara keras terdengar di helm pelindung Zayn, suara yang amat dikenalnya. Suara Baron.

“Iya Zayn, dimana kamu ?” terdengar suara Surya

“Mungkin ada baiknya aku meminta bantuan mereka untuk mendorong batu ini” batin Zayn. Berfikir seperti itu, maka ;

“Aku menemukan sesuatu, tolong semua kemari! aku membutuhkan bantuan kalian” kata Zayn membalas.

“Baiklah! Tunggu disitu” kata suara Surya terdengar.

Zayn segera turun dari tempurung kura-kura dan menatap kearah kura-kura besar itu yang saat itu juga tengah menatap sayu kearah Zayn.

“Tenanglah! Sebentar lagi teman-temanku akan datang untuk membantu” kata Zayn lagi

Tak lama kemudian terlihat Surya, Lyn, Baron dan Bayu telah datang. Hanya saja Baron dan Bayu tampak memanggul sebongkah plastik yang cukup besar dipunggung mereka. Wajah ke-4nya tampak berubah saat melihat dibelakang Zayn seekor kura-kura yang berukuran tak biasa.

Zayn sendiri tersenyum melihat kedatangan ke-4nya, sejenak Zayn memperhatikan 2 kantong besar yang dipanggul oleh Baron dan Bayu yang Zayn yakini adalah harta karun. Lagi-lagi Zayn tersenyum melihat hal itu.

Surya dan Lyn langsung mendekati sang kura-kura, Baron dan Bayu ikut mendekati kura-kura besar itu setelah meletakkan bungkusan besar yang mereka bawa.

“Wow!” sicantik Lyn menatap kagum dengan ukuran kura-kura tersebut. Bahkan kini ke-4nya juga tampak menatap kagum dengan ukuran besar sikura-kura.

“Kita harus membantunya lepas dari himpitan batu itu!” kata Zayn lagi menyadarkan ke-4nya dari keadaan mereka yang masih menatap kagum kearah kura-kura tersebut. Mendengar perkataan Zayn, semuanya segera memandang kearah atas. Dimana batu besar yang menghimpit diatas tempurung kura-kura tersebut.

“Baiklah, Ayo!”

Hampir bersamaan pula, ke-4nya mengaktifkan jet pendorong dipunggung mereka, lalu kemudian terbang melayang keatas, Zaynpun ikut-ikut terbang keatas. Kini kelimanya sudah mengelilingi batu besar itu. Semua diam seraya terus memperhatikan batu besar itu.

“Kita dorong bersama-sama, gunakan jet pendorong hingga tingkat maksimal” kata Surya. Semua tampak mengangguk. Maka segera ke-4nya mengambil posisi untuk mendorong batu besar itu, sementara Lyn hanya berdiam mengawasi.

“Ayo!”

Zzzggghhhttt! Zzzggghhhttt! Zzzggghhhttt!

Dengan satu komando dari Surya, semua jet pendorong diaktifkan dan bersama-sama mereka langsung mendorong batu besar itu. Sekuat tenaga mereka berusaha mendorongnya, tapi jangankan terdorong. Bergeser saja tidak.

Berkali-kali dicoba, tetap saja gagal. Hingga akhirnya Surya memberikan kode dengan tangannya untuk menyudahi tindakan mereka. Kini semuanya menatap diam kearah batu besar yang ada dihadapan mereka, batu yang tidak terlalu besar itu seharusnya sudah bisa mereka singkirkan dengan kekuatan jet pendorong mereka, apalagi empat kekuatan digabung menjadi satu.

“Bagaimana kalau kita gunakan meriam air!” usul Baron tiba-tiba.

“Ya, bisa kita coba” sambung Bayu

Surya mengangguk pertanda setuju, kini mereka semua menatap kearah Zayn yang kemudian terlihat juga mengangguk. Ke-4nya segera mempersiapkan meriam air ditangan masing-masing.

“Tunggu tuan! Jangan lakukan itu! Tebing palung ini bisa runtuh oleh getarannya” Tiba-tiba saja ditelinga Zayn kembali terdengar suara sikura-kura. Wajah Zayn tampak berubah, Zayn langsung mengangkat wajahnya memperhatikan keadaan tebing yang ada disekitar mereka.

“Tunggu!” Zayn berteriak keras menghentikan tindakan ke-3 rekannya yang sudah bersiap melepaskan meriam air dengan kedua tangan mereka. Seketika saja sosok Zayn langsung menjadi perhatian oleh yang lain.

“Ada apa Zayn ?” tanya Surya

“Lihat keadaan dinding tebing ini!”

Surya, Baron dan Bayu langsung memperhatikan keadaan dinding tebing disekitar mereka.

“Jika kita menggunakan meriam air, dinding tebing palung ini bisa runtuh” seru Zayn hingga membuat wajah Surya, Baron dan Bayu langsung berubah.

“Benar apa yang dikatakan Zayn” kata Surya membenarkan.

“Bagaimana kau bisa tau Zayn ?” tanya Baron cepat.

Zayn terdiam sejenak mendengar hal itu. “Tak mungkin aku mengatakan kalau kura-kura ini yang memberitahukanku, bisa-bisa aku dianggap tak waras sama mereka” batin Zayn.

“Ya. Aku tahu saja”

“Lalu apa saranmu Zayn ?” tanya Surya. Kali ini Zayn kembali terdiam.

“Tuan...” Tiba-tiba kembali terdengar suara sikura-kura. “Tadi saya sempat mendengar tuan menyebut-nyebut nama Nabi Sulaiman. Setelah itu saya dapat merasakan kekuatan ditubuh tuan mampu mengusir semua mahluk yang menjaga tempat ini, bacaan apa itu tuan ?”

“Oh itu hanya rapalan dari ilmu kebatinan yang saya pelajari” jawab Zayn

“Apakah tuan ada rapalan lain yang bisa menghimpun kekuatan untuk menyingkirkan batu ini ?” tanya sikura-kura. Zayn terdiam memikirkan semua amalan kebatinan yang dia miliki. Hingga tiba-tiba saja wajah Zayn berubah.

“Ya, ada. Akan kucoba” kata Zayn dengan mantap.

Zayn lalu menatap kearah ketiga rekannya yang masih menatapnya dengan heran dan menunggu sarannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status