Share

Ice Cream

Penulis: SweetWater
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 13:09:58

Hari ini genap satu Minggu pria bernama Nicholas itu tidak pernah menampakkan dirinya di hadapan Aleeta. Kemana sebenarnya pria itu pergi? Meski berulang kali Aleeta mencoba untuk tidak peduli. Tapi tetap saja, kata kemana itu pasti selalu muncul di kepala Aleeta.

Setelah hari itu, hari dimana Nicholas menyetubuhinya dengan kasar hingga membuat jahitan di kakinya terbuka. Sampai detik ini pria itu benar-benar tidak pernah menampakkan batang hidungnya. Pria itu seolah menghilang tanpa jejak.

Apa Aleeta senang selama seminggu ini karena tidak bertemu dengan Nicholas? Tentu saja iya. Tapi ada saja yang membuat Aleeta heran. Rumah yang ia tinggali ini adalah rumah Nicholas. Kalau pria itu tidak pulang ke rumahnya, lalu dia pulang kemana? Pria itu pergi kemana? Ataukah ke rumah orang tuanya? Aleeta benar-benar tidak tahu.

Aleeta baru saja selesai melakukan check-up di rumah sakit. Untuk mengetahui perkembangan perihal kakinya. Ketika Mary mendorong kursi rodanya menuju lobi, sudah ada mob
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Hadiah Dari Nicholas

    Aleeta perlahan mulai membuka matanya. Ia pikir semuanya sudah berakhir. Tapi ternyata ia salah. Begitu Aleeta membuka mata Nicholas segera menurunkan sandaran kursinya dan langsung menyerang bibirnya. “Nicho—“ Aleeta tidak bisa memprotes karena bibir Nicholas langsung membungkam bibirnya begitu saja. Aleeta mencengkeram tangan Nicholas saat jari yang masih terbenam di dalamnya itu perlahan kembali bergerak, keluar masuk di miliknya yang sudah semakin basah oleh cairan pelepasannya tadi. Ia mendesah saat tangan Nicholas yang lainnya langsung menangkup salah satu dadanya, kemudian meremasnya pelan. “Nich …,” Aleeta merintih saat bibir Nicholas mulai mengecupi lehernya, menjilatinya dengan sensual. “Aku sudah nggak bisa menahannya, Aleeta,” bisik Nicholas di leher Aleeta. Aleeta baru ingin menjawab tetapi suara jeritannyalah yang lebih dulu keluar. Terkesiap karena mulut Nicholas yang langs

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Aku Hanya Peduli Padamu

    Lagu yang mengiringi dansa Nicholas dan Aleeta sudah berhenti beberapa menit yang lalu. Tapi mereka masih tetap berdiri, saling memeluk dan mendekap satu sama lain. “Masih belum puas memelukku?” Aleeta mendongak, menatap Nicholas yang tengah menunduk ke arahnya. Dan karena Nicholas yang menunduk seperti itu membuat wajahnya dan wajah suaminya itu tampak begitu dekat. Bahkan Aleeta bisa merasakan hidung Nicholas menggesek hidungnya saat ia bergerak tadi.“Kalau aku bilang belum?” Aleeta berujar polos.Nicholas terkekeh pelan. “Baiklah. Terserah kamu ingin memelukku sampai kamu puas pun aku nggak akan masalah. Hanya saja mungkin lebih baik kalau kamu melanjutkannya nanti saja,” terang Nicholas.“Nanti kapan?”“Nanti kalau sudah berada di rumah,” bisik Nicholas menggoda.Aleeta merasa pipinya seketika memanas karena bisikan tersebut. Ia menatap Nicholas yang kini mulai tersenyum ganjil. Apa yang sedang Nicho

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Makan Malam Romantis

    Mobil yang di kendarai Nicholas berhenti di pelataran parkir sebuah restoran mewah bintang lima yang ada di pusat kota. Pria itu segera keluar mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk Aleeta. Bahkan Nicholas tak segan mengulurkan tangan saat Aleeta hendak turun dari mobilnya. Seperti layaknya seorang pangeran yang sedang membantu permaisurinya turun dari kereta kuda. Hanya saja bedanya Aleeta tidak menaiki kereta kuda, melainkan sebuah mobil mewah.Nicholas terus membimbing Aleeta memasuki restoran. Seorang pelayan langsung menyambut kedatangan Nicholas dan mengarahkannya ke sebuah ruangan VIP yang sudah di pesan secara khusus oleh Nicholas tadi. Nicholas menarik sebuah kursi lalu menyuruh Aleeta duduk di kursi tersebut, sedangkan ia duduk di depan Aleeta. Aleeta menatap sekeliling, restoran itu sangat mewah, semua orang datang dengan mengenakan pakaian yang rapi, gaun dan jas. Sementara dirinya? Aleeta menunduk. Ia hanya mengenakan sebuah dress se

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Merayakan Ulang Tahun Aleeta

    Aleeta melangkah ke teras rumah. Sudah dua hari ini Aleeta selalu pulang lebih awal, setelah selama seminggu kemarin ia selalu pulang di atas pukul delapan.Aleeta lalu membuka pintu rumahnya. Ia ingin segera mandi dan mengistirahatkan diri sejenak, supaya nanti Aleeta tidak akan ketiduran saat menunggu kepulangan Nicholas yang entah akan sampai di rumah pada pukul berapa.Namun, saat langkah Aleeta memasuki pintu tiba-tiba ia langsung terkejut begitu saja ketika melihat pria yang berstatus sebagai suaminya itu sudah lebih dulu pulang, dan tengah duduk di ruang tamu.Dia benar Nicholas, kan? Pikir Aleeta.Aleeta kembali melangkah dan menutup pintu rumah dengan berhati-hati. Sebisa mungkin agar pintu itu tidak mengeluarkan suara. Ia lalu berdiri, menatap suaminya yang hanya duduk dengan wajah datar.Menarik napas sejenak sebelum kemudian Aleeta tersenyum dan menyapa suaminya. “Hai, tumben sudah pulang. Apa—““Selamat u

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Dua Pria Yang Mengawasi Aleeta

    Lukas yang baru saja sampai di apartemennya segera membuka pintu, dan melangkah masuk ke dalam kamar. Pria itu dengan cepat melepas jas, dasi, kemeja dan juga sepatunya lalu merebahkan dirinya ke atas ranjang tempat tidur. Ia berbaring tanpa mengenakan atasan, meletakkan kedua tangannya di bawah kepala dan menatap langit-langit kamarnya dalam diam.Sejak tadi Lukas tak bisa berhenti memikirkan tentang kejadian yang baru terjadi siang tadi. Tepatnya setelah ia selesai makan siang bersama Aleeta.Lukas sadar betul, bahwa sejak ia dan Aleeta keluar dari butik Emily, sudah ada orang yang mengawasi mereka. Lukas menghela napas, mengingat kejadian yang terjadi siang tadi. “Kamu ingin makan di mana kali ini?” Lukas bertanya saat ia dan Aleeta keluar butik.Aleeta tampak berpikir sejenak. “Yang dekat saja, Luke. Bagaimana kalau Cafe yang ada di ujung jalan sana? Aku dan Emily pernah makan di sana, dan rasanya lumayan enak.”“Baiklah. A

  • Penjara Dendam Suami Konglomerat   Mencari Hadiah Untuk Aleeta

    Saat Nicholas keluar ruangan, berjalan melewati meja sekretarisnya tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia menoleh menatap Ella yang juga langsung balik menatapnya dengan tatapan bertanya.Nicholas menaikkan sebelah alisnya, sedangkan Ella dengan cepat langsung berdiri. Membungkuk hormat ke arah Nicholas.“A-apa ada yang bisa saya bantu, Tuan?” Ella bertanya gugup.Perasaan Ella tidak melakukan kesalahan apapun hari ini. Tapi kenapa atasannya menatapnya seperti itu? Membuat jantung Ella berdegup takut saja.“Aku ingin meminta pendapatmu,” ujar Nicholas.“P-pendapat?” Ella mengernyitkan dahi. “Pendapat soal apa, Tuan?”Nicholas diam sejenak. Ia tampak ragu menanyakan hal ini kepada Ella. Tapi Nicholas yakin, setidaknya mungkin jawaban Ella akan terdengar jauh lebih baik dari pada saat ia meminta pendapat kepada Lukas waktu itu.“Menurutmu mana yang lebih bagus untuk di berikan sebagai hadiah, bunga atau uang?” Tan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status