Share

51. Ihsan Penasaran

"Iya, bagaimana?" tanyaku penasaran.

" ... "

"Sekarang bukan pelajaran Bahasa Indonesia, tidak perlu mengarang membuat cerita bebas. Sebentar lagi masuk, aku harus kerja kembali," sahutku.

Aku menutup sepihak telpon dari mantan istriku, empat bulan bersama sudah sedikit paham siapa Indah.

"Pffff ... rupanya kamu pandai melawak. Siapa yang telpon, sepertinya kamu sangat terganggu?" Ihsan menyelidik.

"Tanya terus, kapan makannya!"

"Ampun, kiler banget sekarang kamu, Akram! Seperti guru matematikaku sewaktu SMA," selorohnya.

Setelah istirahat, siap berkutat dengan pekerjaan kembali. Ihsan masih aku biarkan dalam mode penasaran.

"Akram, kamu main tinggalin saja. Kenapa buru-buru sekali? Biasanya kamu tidak bersemangat jika pulang ke Depok," tegur Ihsan saat melihatku menenteng ransel.

Bukan karena tidak mau menjelaskan, tapi posisi kami di kantor, tidak etis jika menceritakan hal seperti ini. Dia masih terus mengikuti, berusaha mensejajarkan posisiku.

"Ups ... pantas saja terburu-buru,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tika lia
Siapa Thor. Aku penasaran, Hilda mungkin?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status