Share

50. Terlambat Lagi Kan?

"Ibu!" ucapku dan Indah bersamaan.

"Kalian itu, apa tidak malu? Ribut terus kalau kumpul. Mana janjimu mau membahagiakan anakku, Akram?" ucap Ibu dengan tenang.

"Bu, boleh Akram bicara. Aku mau bicara sama Bapak dan Ibu," ucapku lembut.

"Kemarilah, kita bicara di ruang tengah,"

Aku dan Indah mengekor di belakang Ibu.

"Duduklah, Ibu panggilkan bapak," ucap Ibu meninggalkan kami berdua.

Tidak menunggu lama Ibu sudah kembali bersama Bapak. Bapak duduk berdampingan dengan Ibu, sementara aku duduk di hadapannya, Indah di sampingku dengan berjarak. Mengingat sekarang dia bukan istriku lagi.

"Pak, Bu. Akram mau minta maaf, selama saya disini kalian tidak pernah mendapat ketenangan. Rumah tangga kami terasa tidak sehat," ucapku memberanikan diri.

"Astaghfirullah, ... ," ucap Bapak menunduk sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Pak, Bu. Empat bulan yang lalu Akram kemari, meminang Indah menjadi istri dengan baik. Terimakasih atas kemurahan hati Bapak dan Ibu. Sejujurnya saya malu dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tika lia
Ihsan, kamu lucu serius.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status