Home / Romansa / Penyesalan Suami Arogan / Bab 14. Stella Tidak Sadarkan Diri

Share

Bab 14. Stella Tidak Sadarkan Diri

Author: Ana Sue
last update Huling Na-update: 2024-04-15 23:36:17

Selesai acara, rupanya Shania masih saja menempel pada Dominic seperti seekor ulat bulu. Stella dibuatnya jengah menyaksikan adegan mesra dari janda Travis itu pada suaminya. Maaf, akan menjadi mantan suami secepatnya!

Dominic sesekali melirik ke arah Stella, diperhatikan wajah wanita itu yang mulai cemberut, menahan amarah di dalam dada. Entah apa yang ada di dalam pikiran Dominic, dengan masa bodohnya dia melayani Shania yang terus saja mengikutinya hingga ke luar mansion.

Tidak lama kemudian sebuah mobil bugatti chiron berhenti tepat di depan Shania.

“Sampai bertemu lagi, Tuan Muda Anderson. Senang bertemu dan berbicara dengan Anda,” ucap Shania dengan gayanya yang sedikit centil dan cukup mengganggu Stella. Apa yang bisa dilakukannya?

Dominic pun tampaknya menikmati sikap berlebih dari wanita yang baru saja dikenalnya di pesta. Setelahnya mobil milik Shania pun berlalu dari hadapan keduanya.

“Jadi ... apa kau akan ikut denganku, atau kau kembali ke apartemen seorang diri?” ta
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Penyesalan Suami Arogan   Bab 28. Buang Janda Itu!

    Keesokan harinya, Stella diperbolehkan dokter untuk meninggalkan rumah sakit, dan menjalani perawat rumah. Dia terpaksa mengambil cuti beberapa hari di tempatnya bekerja, tidak mungkin memaksakan diri dengan tetap bekerja dalam kondisi tubuh yang benar-benar rentan.Ia sudah membaca pesan yang dikirimkan Dominic padanya, jika menerima tawaran Dominic, sama saja dia akan masuk kembali ke dalam sebuah perangkap yang membuatnya terjebak di dalam neraka bernama ‘cinta’. Saat kembali, hanya Dylan yang menemaninya di apartemen, Ruby telah mengatakan pada kedua orang itu, jika dia tidak bisa mengantar Stella pulang, karena ada beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan Ruby.Sesampainya di depan pintu, Dylan tidak bisa mengantar Mari sampai ke dalam ruangan. Dia harus bergegas pergi, ada sesuatu yang harus dikerjakannya. Beberapa klien di perusahaannya sedang menunggu untuk mengadakan rapat hari ini. Ada rasa berat di dalam dada Dylan, untuk meninggalkan wanita yang begitu dikasihinya seorang d

  • Penyesalan Suami Arogan   Bab 27. Rasa Cemas Di Hati Dominic

    Stefani terisak di dalam dekapan Dominic, berkali-kali dia merutuki dirinya sendiri, mengatakan jika dirinya benar-benar bodoh dan terlalu murahan. Hanya untuk membuat Dominic merasa bersalah pada dirinya. Seandainya Dominic tahu, wanita yang berada di dalam dekapannya, adalah iblis dari segala iblis, tentu dia akan memilih untuk tidak pernah mengenal Stefani lagi selamanya.Saat sedang mendekap Stefani, tiba-tiba saja pikiran Dominic terbagi pada Stella. Tidak sedikit pun dia memikirkan mengenai Stella saat ini, semua terjadi begitu tiba-tiba. Stella yang menatap dengan tajam ke arahnya, lalu dengan kasar mengusir dari dalam ruangan, semua kembali berputar pada ingatannya.Apa mungkin ... dia sedang merasakan sebuah penyesalan? Lalu Dominic tidak menyadarinya?“Apa yang sedang kau pikirkan, Dominic?” tanya Stefani seraya mengusap wajah Dominic. Tidak biasanya Dominic terlihat murung saat bersamanya! Pikir Stefani saat itu.“Aku sedang memikirkan Stella,” jawab Dominic jujur. Membuat

  • Penyesalan Suami Arogan   Bab 26. Di Antara Dua Pilihan

    “Keluar!” seru Stella sekali lagi seraya menunjuk ke arah pintu dengan jari telunjuk. Dia tidak memedulikan jika akan dimarahi oleh perawat atau pun dokter.Hatinya belum juga lega meski dia telah mengusir Dominic dari dalam ruangan. Dia takut setelah dia keluar dari rumah sakit, pria yang dianggapnya setengah waras itu akan kembali menghampirinya, dan berbuat nekat.‘Dominic, Dominic, di saat aku mencurahkan seluruh perasaanku padamu, kau justru mengingkari kehadiranku di sisimu. Saat aku ingin menjauh dan melepaskan, kenapa kau bersikeras ingin bertahan? Ini bukan perasaan cinta, tetap kau menganggapku hanya sebagai barang!’ ucap Stella dalam hati dengan penuh penyesalan, Seandainya dia menolak untuk menggantikan Shania, dia tidak perlu merasakan cinta pada Dominic yang berakar begitu dalam seperti saat ini!Tidak lama setelahnya Stella dipindahkan ke ruang perawatan. Bersamanya, di dalam ruangan ada satu orang pasien lain. Setidaknya, dia bersyukur jika Dominic masih bersikeras in

  • Penyesalan Suami Arogan   Bab 25. Menyembunyikan Kehamilan

    “Jika ada hal buruk yang saya dapatkan setelah pemeriksaan, dokter harus tahu, saya akan mempertahankan kandungan saya apa pun resikonya,” kata Stella sekali lagi dengan memberi penekanan pada dokter. Dia berkata seperti itu, seakan memiliki firasat, sedangkan pemeriksaan sendiri belum dilakukan.Dokter yang menangani Stella hanya bisa terdiam begitu mendengarkan kata-kata Stella. Wanita berusia 23 tahun terlihat begitu serius pada kalimat yang diucapkannya, membuat dokter menjadi bingung. Di satu sisi, pria yang berada di luar ruangan adalah suaminya, jika dokter harus berbohong, lalu di kemudian hari terjadi sesuatu, yang akan disalahkan nantinya bukanlah pihak pasien, melainkan pihak rumah sakit, dianggap melalaikan kewajibannya.“Saya tidak tahu harus berbicara apa, Nyonya Stella. Memangnya kenapa Anda tidak ingin memberitahukan pada suami Anda mengenai masalah ini? Apa yang Anda khawatirkan?” tanya dokter mencoba mengorek keterangan lebih dalam pada Stella.Stella mencengkram tan

  • Penyesalan Suami Arogan   Bab 24. Akan Mempertahankan

    Dominic mengangguk dan setengah berlari membawa tubuh Stella masuk ke dalam rumah sakit. Sesampainya di depan pintu dia berteriak sekuat tenaga tanpa mempedulikan tatapan orang lain yang berada di ruangan tersebut, “Tolong, bantu istriku! Dia mengeluarkan darah!” Rasa sakit semakin mengiris-iris tubuh Stella. Dia benar-benar tidak berdaya dengan apa yang saat ini dirasakan. Seakan sekujur tubuh Stella pelan, pelan, tersayat oleh ujung pisau. Satu tangan Stella mencengkram kuat lengan Dominic. Dominic bisa merasakan kuku-kuku Stella menusuk lengannya, tetapi dia tidak menghiraukan rasa sakit akibat kuku-kuku Stella yang mencengkramnya. Jujur, dalam hati kecilnya dia sangat mengkhawatirkan keadaan Stella. Meski dia sendiri tidak bisa mengerti perasaan yang sedang dirasakan oleh dirinya! “Stella, bertahanlah,” bisik Dominic. Seandainya saja perlakuan seperti ini diterima Stella jauh-jauh hari sebelumnya, sebelum Stella memutuskan untuk melepas Dominic, tentu dia masih bisa berusaha u

  • Penyesalan Suami Arogan   Bab 23. Pendarahan?

    Rupanya Dominic melihat Stella yang membalikkan badan, batal untuk masuk ke ruangannya. Dia pun dengan geram memanggil Stella, seraya mempercepat langkahnya, “Stelly! Tunggu! Kau harus bicara denganku!”Dominic mengejar Stella, secepat apa pun langkah Stella untuk menghindari Dominic, tetap saja langkah Dominic jauh lebih cepat darinya. Stella berlari ke arah tangga darurat dan berlari menuruni anak tangga, sesekali dia melompati dua ruas anak tangga, dan lupa jika saat ini dia tengah mengandung anaknya dan Dominic? Dia benar-benar merasa cukup satu kali dia merasakan betapa menyakitkan perlakuan Dominic padanya, beberapa waktu yang lalu. Dia sadar, pria yang pernah tinggal bersama satu atap dengannya bukanlah pria yang memiliki hati seperti orang lainnya!“Stelly! Berhenti!” Dominic kembali meneriakkan nama Stella. Dia semakin mempercepat langkahnya membuat Stella cukup kesulitan untuk menyeimbangi langkah kakinya. Tidak lama kemudian, Stella merasa ada sesuatu yang sangat menyak

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status