Share

91

Author: Rich Ghali
last update Last Updated: 2025-07-25 00:07:29

Hari ini adalah hari di mana grace akan melahirkan. Semua orang tampak tegang menunggu di depan ruangan. Hanya Grace dan beberapa dokter yang berada di dalam sana. Dokter tidak memberikan izin untuk ikut masuk dan menemani persalinan. Mereka hanya bisa menunggu di depan ruangan seraya beroda agar Grace baik-baik saja.

“Shane.”

Panggilan itu membuat semuanya menoleh ke arah sumber suara. Tampak Adam yang datang bersama dua asistennya. Lelaki itu membawa bucket bunga sebagai buah tangan. Ia ikut tegang menunggu Grace selesai melahirkan.

“Kenapa kau datang ke sini? Bukankah kau sibuk bekerja? Kau sudah mengirimkan hadiah, itu saja sudah cukup.” Shane berucap dengan sungkan. Adam sudah melakukan banyak hal untuk Grace sepanjang perkenalan mereka.

“Kebetulan aku tidak ada urusan hari ini, jadi aku datang.” Adam berucap dengan senyuman. Faktanya ia telah mengatur jadwal agar hari ini ia tidak melakukan apa pun. Ia ingin ada di masa-masa krusial Grace. Ia ingin memastikan sendiri bah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Penyesalan Suami Miliarder    105

    “Oke, oke, aku akan jujur.” Akhirnya Claire berhenti berpura-pura. Ia melepas topeng yang telah ia pasang selama belasan tahun ini. Wajah polos dan lembutnya kini telah berganti menjadi wajah yang licik dan juga kejam. "Claire, jangan gila." Ibunya tampak sangat panik. Ia tidak membiarkan Claire membongkar semua kebohongan yang selama ini telah mereka lakukan. Bukan hanya takut dipenjara, tapi ia juga takut semua kemewahan yang telah ia nikmati selama ini akan hilang.“Percuma, Bu, dia juga sudah tahu.” Claire tampak sangat pasrah. Jackson semakin menatap dengan tajam. Tatapannya seakan hendak menikam. Jika tatapan itu berupa bilah pisau yang tajam, ia telah ditikam berulang kali olehnya. Andai tatapannya bisa menyerang secara fisik, Claire telah mati sejak tadi. “Siapa suruh kau begitu bodoh. Di malam itu, aku menangis di sudut rumah sakit sendirian karena ayahku mati setelah mengalami kecelakaan kerja. Ibuku pergi mengurus semua administrasi, sehingga aku ditinggal sendirian.

  • Penyesalan Suami Miliarder    104

    Jackson mengempaskan tubuhnya dengan kasar ke sofa. Ia mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan, lalu menarik rambutnya untuk mengurangi rasa sakit di kepala hingga beberapa helai rambutnya tercabut dari akarnya. Jackson benar-benar sangat stress sekarang. Ia tidak ingin percaya dengan apa yang telah Shane katakan. Meskipun semua bukti yang ia tunjukkan mengarah kepada Claire, ia tetap saja menyangkal. Jackson meraih ponselnya, ia menghubungi asistennya. “Cari pengacara paling mahal dan hebat agar aku bisa membebaskan Claire secepatnya. Mereka memiliki bukti yang kuat, tapi aku sangat yakin bahwa Claire telah dijebak.” Jackson berucap dengan tegas. “Baik, Tuan.” Pria dari seberang telepon langsung menjawab. Lagi, terdengar helaan napas kasar yang berasal dari Jackson. Ia kembali bangkit dari tempat duduknya, meraih kunci mobil dan kini mulai melaju menuju kantor polisi. Ia tidak bisa meninggalkan Claire sendirian di sana. Wanita itu pasti sangat ketakutan sekarang, ia i

  • Penyesalan Suami Miliarder    103

    Jackson langsung mendatangi rumah sakit paling mahal di LA. Sebab, ia tahu bahwa Grace akan dibawa ke sana. Keluarga Brown pasti selalu memilih yang terbaik untuknya. Mobil langsung ia hentikan ketika ia tiba di parkiran. Dengan setengah berlari, Jackson menuju ruang VVIP. Di depan ruangan, ada dua pria sangar yang berjaga. Pria itu bertubuh tinggi dan berwajah menakutkan seperti pria yang ia temui di rumah Shane. Kali ini Jackson berusaha untuk ramah. Ia tidak ingin langsung ditendang dari sana sebelum ia bertemu dengan Grace. Ia benar-benar ingin tahu apa alasan yang membuat Grace melakukan pengaduan ke kantor polisi dan menuduh Claire telah melakukan tindakan kriminal. Mereka telah sepakat untuk berpisah, seharusnya masalah mereka telah selesai ketika Grace menandatangani surat cerai. Meskipun sudah tersenyum dan memasang wajah seramah mungkin, langkah Jackson terhenti ketika ia hendak masuk. Ia tidak diizinkan untuk masuk, apalagi menemui Grace. Kedua pria itu mengulurkan t

  • Penyesalan Suami Miliarder    102

    “Ada apa ini?” Jackson bertanya dengan bingung ketika ia terpaksa pulang dari kantor karena Claire menghubunginya dan mengatakan ada polisi yang mencari mereka. Di ruang tamu ada dua pria asing yang tengah duduk dengan santai di sofa. Salah satu pria mengenakan seragam polisi, sementara pria yang lain mengenakan jaket kulit berwarna hitam. “Kami datang ke sini untuk melakukan penjemputan. Ada laporan tentang tuduhan dan pembunuhan dan penculikan. Ini surat perintahnya.” Pria yang mengenakan jakte kulit berwarna hitam itu menyodorkan sebuah surat. Jackson menerima surat itu dan membaca isinya. Tuduhan terfokus kepada Claire, tapi namanya juga ikut terseret karena ia merupakan orang yang paling dekat dengan Claire. “Apa-apaan ini? Atas dasar apa kalian mengatakan bahwa Claire adalah otak dari pembunuhan dan penculikan? Dia adalah wanita yang sangat baik dan berhati lembut. Jangankan membunuh manusia, ia bahkan tidak tega menyakiti seekor semut.” Jackson memberikan pembelaan. Di

  • Penyesalan Suami Miliarder    101

    “Grace!” Lindsay memanggil dengan penuh antusias ketika Grace akhirnya siuman. Matanya berkaca-kaca menatap wanita itu. Ia memeluknya dengan erat, seakan Grace akan menghilang jika ia melepas pelukannya. “Kairos.” Grace memanggil dengan lemah. Suaranya terdengar serak dan bergetar. Dengan sisa tenaga yang ia punya, ia berusaha untuk melepas pelukan Lindsay di tubuhnya. Lindsay bergegas memanggil dokter dengan memencet tombol yang ada di sisi kanan ranjang. Tidak terkira sebesar apa kebahagiaannya sekarang. Ia sangat bersyukur karena Grace berhasil melewati masa-masa kritisnya. Tidak bisa ia bayangkan jika Grace benar-benar meninggal. Dokter dan beberapa perawat datang untuk memeriksa. Grace menatap sekitar. Tatapannya tampak begitu dalam. Tidak ia temukan siapa pun selain Lindsay dan petugas rumah sakit. Pintu terbuka dengan kemunculan Shane dan Robin yang tergesa-gesa. Mereka langsung datang ke rumah sakit ketika mendapatkan informasi bahwa Grace telah siuman. “Grace.” Kedua

  • Penyesalan Suami Miliarder    100

    Grace hanya diam ketika ia melihat perubahan sikap Shane. Ia hanya menatap punggung lelaki itu hingga ia menghilang di balik pintu. Lindsay menghela napas dengan kasar. Ia bangkit berdiri, lalu menaruh surat cerai itu di atas ranjang. “Aku mengerti sekarang, kau sudah tidak menginginkan kami lagi. Aku tidak akan mengganggumu lagi mulai dari sekarang. Lakukan apa pun yang kau inginkan. Jika kau tidak ingin makan, kau tidak perlu makan. Jika kau hanya ingin menangis tanpa melakukan apa pun, lakukanlah. Aku tidak akan pernah mengusik hidupmu lagi. Kau punya hak atas hidupmu” Lindsay berucap dengan tegas dan penuh penekanan, lalu beranjak pergi keluar dari kamar. Grace terdiam. Lindsay dan Shane tampak benar-benar marah ketika mereka meninggalkannya sendirian. Ia menatap menuju pintu yang masih terbuka dengan lebar. Tangis bayi itu sudah tidak lagi terdengar. Apa Shane benar-benar akan membuangnya? Grace menatap surat cerai yang ada di atas ranjang. Ia menandatangani surat itu, la

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status