Share

Mertuaku Pelakor

Perutku terasa melilit, dari pagi aku belum kemasukan apapun, hanya sebotol air mineral yang kuambil dari mobil tadi.

Sandi sudah dipindah ke kamar perawatan, tapi masih belum sadar. Aku juga sudah menelfon ibu mertuaku, agar bisa menggantikanku menjaga Sandi.

Tak lupa kutelfon Mbak Yeni, minta ijin karena hari ini tidak bisa masuk kantor.

"Kamu yang sabar ya, Af? Kamu nggak usah khawatir, biar pekerjaanmu aku yang handle. Semoga Sandi lekas sembuh," ujar Mbak Yeni, saat kukatakan Sandi keguguran dan harus menjalani operasi pengangkatan rahim.

Lama menunggu Ibu mertua, aku merasa tidak sabar, akhirnya aku memutuskan keluar ruangan, dan kulihat Ibu mertua sedang berjalan menuju kearahku.

"Bagaimana keadaan Sandi sekarang?" ucap wanita setengah baya yang selalu tampil modis dan full make up ini, persis seperti Sandi.

"Sandi belum sadar, Ma," jawabku pelan.

"Kejadian sebenarnya bagaimana sih? Kok bisa sampai begini?" tanyanya lagi.

"Sandi menenggak obat penggugur kandungan, Ma.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status