Home / Romansa / Perangkap Cinta TUAN CEO / RA 124. Diajak Kerja Sama

Share

RA 124. Diajak Kerja Sama

Author: Ziya_Khan21
last update Last Updated: 2025-10-31 22:31:31

Valery tersenyum menang dan mengangguk dengan memakai kacamata hitamnya. Tak ada kelanjutan percakapan setelah itu. Aurora kembali menatap ke arah lapangan. Rafael dan Kevin masih berhadapan, dan kini tensi pertandingan makin tinggi. Beberapa karyawan mulai menyadari bahwa pertandingan ini bukan sekadar iseng-iseng, tapi sudah berubah menjadi semacam adu ego.

Kevin membawa bola, Rafael menghadangnya.

Bahu bertemu bahu.

Langkah berpadu dalam gesekan cepat.

Dan…

BUGH!

Rafael tersandung kaki Kevin, tubuhnya terpelanting ke pasir dengan posisi kaki tertekuk aneh.

“RAFAEL!” teriak Aurora, langsung berlari ke arah lapangan.

Permainan seketika berhenti. Semua orang terdiam, lalu berhamburan menghampiri.

Rafael tergeletak di atas pasir, wajahnya menahan sakit. Tangannya memegangi pergelangan kaki yang tampak bengkak. Keringat dingin mulai muncul di pelipisnya.

Aurora menjatuhkan diri di sisinya, tangannya panik menyentuh bahu Rafael. “Rafael, kamu kenapa? Kakinya sakit banget?”

Rafael mengang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Safitri Adibah
tetap pada pendirianmu kevin, cinta boleh obsesi jangan
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
syukurlah Kevin gk terpengaruh sama Valery.. tetep konsisten y Vin.. awas aja klo kamu Meleng..
goodnovel comment avatar
Novi M Q
semoga Kevin tetap konsisten seperti ini, sampai akhirnya ada wanita yang bisa mengalihkan pikiran nya dari Aurora, Lia jomblo gak sih, jodohin ajalah sama dia wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 139. Malam Pertama di Jepang

    Aurora mengedip pelan, menahan senyum.“Aku ini seorang CEO,” lanjut Rafael dengan nada penuh kepercayaan diri. “Meski kakiku seperti ini, aku tetap bisa naik ke Gunung Fuji. Percaya saja padaku.”Aurora menatapnya tak berkedip, lalu perlahan tersenyum lebar. “Enak banget ya jadi CEO… bisa tetap sombong walau kakinya lagi luka.”Rafael menyipitkan mata, lalu menjawab dengan cepat, “Lebih enak lagi jadi pacarnya CEO.”Aurora tak bisa menahan tawanya. “Oh, ya? Memangnya apa saja keuntungan jadi pacar CEO?”Rafael berpura-pura berpikir. “Pertama, bisa tidur di hotel mewah. Kedua, punya pemandangan Gunung Fuji langsung dari jendela. Ketiga, punya pemandu pribadi yang tampan, cerdas, dan—” ia menatap Aurora dengan senyum menggoda, “—sangat mencintaimu.”Aurora menahan tawa sambil mencubit pinggang Rafael. “Tampan dan cerdas boleh lah, tapi yang paling penting pemandu pribadinya harus kuat naik gunung besok pagi.”Rafael mengangguk mantap. “Tenang saja. Aku sudah atur semuanya. Kita nggak a

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 138. View Gunung Fuji

    Rafael menggenggam tangannya, hangat dan kuat."Lihat ke sekelilingmu, Aurora. Ini nyata. Kita nyata. Dan selama aku hidup, aku tidak akan membiarkanmu kembali ke tempat yang menyakitimu."Aurora tersenyum, air matanya jatuh tapi bukan karena sedih. Ia membalik tubuh, menatap Rafael yang kini berbaring dengan mata terbuka, menatap langit yang perlahan memutih."Kau tahu apa yang aku pikirkan saat pertama kali bertemu kamu?" tanya Aurora tiba-tiba."Aku orang sombong dan menyebalkan?" tebak Rafael dengan senyum nakal.Aurora tertawa. "Iya, itu juga. Tapi aku juga merasa... seperti pernah mengenalmu entah di mana."Rafael mengangkat alis. "Seperti dejavu?""Seperti... bagian dari masa depan yang tanpa sadar sudah aku harapkan sejak lama," bisik Aurora.Rafael duduk perlahan, lalu menatap Aurora dengan keseriusan yang lembut. Ia menyelipkan rambut wanita itu ke balik telinga, lalu menyentuh pipinya yang dingin."Aku tidak tahu takdir seperti apa yang mempertemukan kita," ucapnya pelan, "

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 137. Sampai di Jepang

    Suasana bandara di Jepang terasa ramai namun teratur, dengan pengumuman berbahasa Jepang dan Inggris bergema dari pengeras suara. Aurora berdiri di samping Rafael yang sedang menyender di tongkatnya sambil menunggu koper mereka keluar dari conveyor belt. Meski wajah Rafael terlihat lelah akibat perjalanan panjang, matanya berbinar penuh semangat. “Rasanya seperti mimpi,” gumam Aurora sambil menempelkan telapak tangannya ke kaca besar bandara yang langsung menghadap ke luar. “Lihat itu, saljunya beneran banyak.” Hamparan putih bersih terlihat menyelimuti jalanan, atap, dan pepohonan di kejauhan. Salju turun perlahan, melayang ringan seolah tidak terbebani gravitasi. Udara dingin yang menembus melalui celah-celah pintu otomatis membuat Aurora menggigil kecil. Ia merapatkan jaket yang dikenakannya, namun tampaknya bahan tipis itu tidak cukup. “Aku harusnya bawa jaket tebal kayak kamu,” keluhnya sambil memeluk tubuh sendiri. Rafael meliriknya dari ujung mata dan tertawa pelan. “Tadi k

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 136. Otewe Jepang

    Malam semakin larut. Rafael yang tadinya duduk di sisi ranjang, kini tertidur dengan posisi setengah bersandar di sandaran tempat tidur. Nafasnya teratur, tubuhnya mulai tenggelam dalam kelelahan. Namun ketenangan itu tak bertahan lama. Sebuah suara pelan menyusup di antara sunyi kamar. Rintihan. Disertai desahan gelisah yang membuat Rafael tergerak. Alisnya mengerut sebelum akhirnya matanya terbuka, menangkap suara lirih yang berasal dari sisi ranjang. “Aurora?” Rafael langsung menoleh. Aurora terbaring dengan wajah memucat, rambutnya menempel di pelipis karena keringat yang membanjir. Napasnya memburu, dan dari mulutnya keluar kata-kata yang tak jelas, seperti sedang mengigau dalam mimpi buruk. Rafael buru-buru mendekat, menyentuh kening Aurora yang panas dan basah. Tubuhnya bergerak resah, tangan mencengkeram selimut erat-erat seolah sedang berusaha bertahan dari sesuatu. “Shh… Aurora, ini aku… Rafael,” bisiknya lembut. Dengan satu gerakan hati-hati, Rafael menarik Auror

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 135. Edgar Ditemukan

    Langkah Aurora terhenti lagi ketika suara itu memanggilnya.“Aurora!”Aurora menoleh dengan helaan napas pelan. Marissa, istri baru ayahnya berdiri sambil menggendong Renaldo yang masih memeluk erat lehernya, mata wanita itu tampak cemas.“Kami akan pergi,” ujar Marissa dengan suara yang sedikit lebih keras, seolah khawatir Aurora akan terus berjalan dan mengabaikannya.Aurora mengernyit. “Apa maksudmu?”Marissa menarik napas dalam, lalu menjawab, “Dua minggu lagi… kami akan naik kapal laut. Kami tidak bisa tinggal lebih lama di sini. Polisi mungkin akan menemukan kami kalau terlalu lama menetap.”Aurora mengangkat alis. “Dan kenapa kau memberitahuku?”Pertanyaannya terdengar dingin dan tajam. Ia tidak berusaha menyembunyikan luka atau kejengkelan dalam nadanya.Marissa berkata, “Aku… aku tidak tahu. Tapi mungkin ini kesempatan terakhir. Mungkin kau mau datang. Untuk melihat ayahmu. Untuk—”“Untuk apa?” potong Aurora cepat. “Untuk menjelaskan kenapa Ayah lebih memilih kalian? Untuk me

  • Perangkap Cinta TUAN CEO    RA 134. Bicara pada Marissa

    Mata Aurora membelalak, wajahnya pucat. Ia mengenali wajah mungil itu. Rambut keritingnya, matanya yang besar… terlalu mirip dengan seseorang yang ia kenal. Itu… anak ayahnya. Aurora mengerjap, seolah menolak percaya. Anak itu adalah putra dari ayahnya bersama istri barunya perempuan yang menggantikan ibunya, yang hadir setelah semua kehancuran yang menimpa keluarganya. Dunia seperti runtuh sesaat di kepalanya. “Kenapa, Aurora?” tanya Rafael heran melihat wajahnya yang mendadak panik. Aurora berusaha menenangkan diri, lalu cepat-cepat mendekat dan meraih anak itu dari pelukan Rafael. “Biar aku yang gendong. Kamu duduk saja di sana, istirahatkan kakimu.” Rafael masih terlihat bingung, tapi menuruti. Ia menyerahkan bocah itu kepada Aurora lalu berjalan perlahan kembali ke bangku taman, masih memandangi mereka dengan alis terangkat. Begitu Rafael menjauh, Aurora mendekap bocah laki-laki itu erat-erat. “Kamu kenapa bisa di sini, hm?” bisiknya lembut meski dalam hati ia kalut.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status