Share

Memainkan Dara

Blam!

“Selma!” Mengetahui sepupunya baru tiba, Damar segera menghampiri gadis itu. “Sel!” panggilnya, setengah berteriak.

Gadis itu pun menoleh. “Kak Damar ….”

Air mata Selma tumpah begitu saja di pelukan Damar. Mungkin para orang tua tidak tahu, tetapi sedalam-dalamnya perasaan tetap saja mereka bisa saling mengerti. Entah Sana sudah kembali atau belum, ia tidak bisa menduga hanya dengan menatap kerisauan di wajah Damar.

Damar mengurai dekapannya, lalu menghapus air mata Selma. “Kamu dari mana aja? Aku khawatir, tahu,” lapor pria itu.

“Sana mana, Kak? Dia udah pulang?”

Enggan menjawab pertanyaan kakaknya, Selma justru mendapat perlakuan serupa dari Damar. Pria itu terlihat tidak memiliki penjelasan lewat ekspresi masamnya. Dilihat dari sisi garasi pun, gadis itu seharusnya tahu bahwa kendaraan yang ditumpangi Sana belum masuk kandang lagi.

“Kita ngobrol di dalam aja, Sel,” ajak Damar, bermaksud menuju rumahnya.

Setibanya di kamar pria itu, Selma langsung menghambur ke sudut fa
Daisyster

Pantun dulu, yash! Ikan asin di penggorengan Yang sudah mampir jangan lupa kasih ulasan Terima kasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status