Share

Sisi Seram Lavender

“Gimana, nih? Menjijikkan, itu kaya bukan gue banget.”

Selma masih terbayang-bayang testpack temuannya kemarin. Namun, sejijik apa pun itu, tetap harus ia tempuh jika memang bisa menyelamatkannya dari Panji. Tidak apa, toh pada kenyataannya ia masih perawan. Asal perjodohan ini batal dahulu, setelahnya bisa dipikir nanti.

“Mbak Selma, saya mau cari makan siang, mau nitip?” tawar Risda, karyawati florist milik Selma.

Gadis itu menggeleng, lalu menjawab, “Terima kasih, kamu aja. Ajak yang lainnya makan juga biar saya yang handle di sini, mumpung sepi.”

“Baik, Mbak. Saya duluan kalau gitu,” pamit Risda, lalu terlihat menghampiri dua rekannya yang lain.

Toko bunga sederhana ini dirintis Selma sejak masih duduk di bangku kuliah, tentu menggunakan uang tabungannya sendiri. Dulu tidak sebesar ini, sekarang sudah cukup untuk menampung aneka jenis warna dan aroma kesukaan gadis itu. Hanya dengan menatap mahkota yang bermekaran, ia dengan mudah menanggalkan beban pikiran.

Biasanya semua tr
Daisyster

Terima kasih sudah singgah. Jangan lupa tinggalkan jejak dan kawal terus ceritanya sampai ujung, ya!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fatimah Zahra
seruu kak dengan bahasa yg gk formal aku suka kebanyakan novel online itu selalu pke bahasa formal padahal dalam keseharian kita jarang banget pke bahaya KAU .SUNGGUH.BAGAIMANA biasanya juga kamu .beneran .gimana pertahankan ya kak bahasa mengalir nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status