Share

Penyamaran

Tanpa berpikir panjang, aku langsung menudungkan jasku ke kepala Ara. Ara yang akhirnya paham dengan maksud teriakan ku tadi, kini wajahnya terlihat sangat pucat. Dia membatu sambil menatapku dengan tajam, seperti mengatakan kalau dia benar-benar takut saat ini. Aku harus berusaha menenangkan detak jantungku terlebih dahulu yang tadinya seakan berhenti, baru aku bisa menenangkan Ara. Tapi aku sendiri masih sangat gugup, untuk bisa mengontrol detak jantungku sendiri.

"Maaf Mbak, pacar saya sedikit sensitif badannya. Tapi tidak apa-apa nanti balik seperti biasa."

Aku mengatakan itu kepada seorang pelayan, yang ternyata sejak tadi sedang memandang kami dengan tatapan bingung. Mungkin dia juga kaget, karena teriakanku barusan. Aku tidak tahu pasti apa yang baru saja aku katakan sebagai alasan, melihat pelayan itu bertambah bingung dengan alasan yang aku buat, itu berarti alasan yang aku buat secara spontan tadi tidak masuk akal.

Untunglah Elii mendatangi meja kami, karena khawatir setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status