Share

Bab 38: Karmakah Ini

Angin musim kemarau yang kering menyambut kedatangan Satya dan Lintang di toko mereka yang telah hangus. Bau kain dan benda-benda yang terbakar lainnya menjajah hidung. Keduanya mematung di depan toko terbesar milik mendiang Hadikusumo yang musnah dilumat si jago merah. Kerja keras, keringat, dan air mata yang tercurah puluhan tahun lamanya hancur dalam hitungan jam.

Ditingkahi bising lalu-lalang kendaraan dan tatapan prihatin para pengendara yang lewat, Satya tertegun. Setitik air sempat menetes di sudut mata. Tangannya menggenggam erat garis polisi yang terpasang mengelelingi kompleks toko mereka. Ketenangan yang ditunjukkannya sejak pertama menerima kabar dari Evan luruh. Satya seolah melihat sang bunda berjongkok di depan reruntuhan bangunan berlantai tiga itu.

Satya mengganjur napas. Entah bagaimana dia harus mempertanggungjawabkan semuanya pada Bunda.

Pandangan Lintang beralih pada Satya. Ia sedikit mendongak. Ditatapnya wajah keruh sang suami. Meski sempat ragu, Lintang mengg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status