Home / Romansa / Perempuan Tanpa Sayap / Pasrah Pada Takdir

Share

Pasrah Pada Takdir

last update Last Updated: 2025-04-22 02:27:14

“Apa yang kau lakukan Mawar?”

“Katakan! jika ini bukan kauuu yang melakukannya...?”

Kabar kematian tragis sang laki-laki misterius bernama Tuan Alexander membuat gempar, beberapa stasiun menyiarkan akan kematian laki-laki itu lengkap dengan dugaan bahwa Mawarlah dalang di balik semua pembunuhan.

Orang-orang dan para keamanan kota, masih mencoba membujuk Mawar untuk keluar dari kamar hotel dimana tempat kejadian peristiwa itu pertama kali terjadi. Berbagai macam cara dilakukan para keamanan, termasuk membujuk Mawar untuk  segera ke luar dari sana dengan memanfaatkan seorang sahabatnya yang sudah ada bersama orang-orang itu dan pihak keamanan.

“A-aku, aku bersumpah! Bukan aku yang melakukannya, “

“Percayaaaa, percayalahhhhh...!!

Mawar berujar dengan nada begitu gemetar, dia mencoba untuk meyakinkan sang sahabatnya itu yang terus saja untuk membujuknya keluar dari sana,  menjelaskan pada orang-orang. Mawar yang sudah syok dan ketakutan  tak ingin keluar dari tempat itu.

“Tidaaak!A-aku,  aku tak akan keluar!

“Bagaimana mereka akan percaya padaku? Sedangkan mereka sudah menganggap kalau aku yang melakukan ini semua,”

“Ti-tidak!Aku tidak ingin dipenjara.”

Sembari menangis Mawar mencoba menjelaskan pada sahabatnya tentang semua yang terjadi. Nasi telah menjadi bubur, Mawar tak dapat menolak semua takdir buruk yang kini melanda dirinya.

Beberapa tempat sudah terlihat dipasang garis polisi, begitu juga dimana tempat Mawar bertahan. Ya, para keamanan kota dan orang-orang ramai berada di depan sana. Kini, para keamanan, mereka sudah mendapatkan kunci serep dari pihak hotel dan akan menyergap Mawar.

Mawar yang bagai berjuang seorang diri, serasa bagai seorang penjahat besar yang divonis sudah melakukan semua kejadian tragis itu, dia yang begitu mudah panik dan syok dengan peristiwa tragis  masih tetap bertahan.

“Dia tak mau menyerah!

“Dia Masih di atas sana dan benar-benar syok serta ketakutan,”

“A-ku, aku sudah mencoba untuk membujuknya.”

Ucap seorang sahabat yang kini begitu iba dengan apa yaang sudah Mawar alami, namun tak dapat melakukan banyak hal, selain mencoba memberikan saran pada sang sahabat baiknya itu, di antara percaya dan tak percaya  jika Mawar yang melakukan semua ini.

“Kalian bersiap?”

“Kita akan menyergapnya  sesuai aba-aba, tetap hati-hati! Aku takut perempuan itu memegang senjata dan akan menyerang balik!”

Peringatan sang ketua keamanan yang sudah siap dengan senjata di tangannya kini. Ya, semua persiapan sudah mereka lakukan hanya untuk menyergap seorang perempuan yang sebenarnya tak bisa melakukan apapun. Mawar sebenarnya hanya seorang perempuan lemah, argumen orang-orang dan penglihatan mereka terhadap kasus ini dengan sebelah mata, menganggap Mawar adalah seorang yang begitu berbahaya.

Di tengah obrolan dan negosiasi Mawar,  sahabatnya yang memang sudah bekerja sama untuk melengahkan Mawar agar dapat menyerahkan diri masih berdiskusi, namun Mawar tidak tahu mereka akan menyergapnya.

 Tiba-tiba pintu kamar hotel itu terbuka,. Betapa terkejutnya Mawar dengan hal ini yang membuatnya kian bertambah panik saja.

“Jangan bergeraaak....!!”

Pandangan mata sang keamanan menatap ke arah sudut jendela, seorang perempuan muda dengan wajah babak belur meringkuk, darah mengering di beberapa bagian tubuhnya benar-benar menambah keyakinan orang-orang. Sialnya, ada sebuah pisau tak jauh tergeletak dari tubuh Mawar.

Mawar menggapai pisau itu dia spontan mengarahkan pada para keamanan untuk mundur dan segera pergi karena benar-benar takut dan syok.

“Perrrrgi...!!

“Pergiiii kaliaaaaan...!

Mawar berujar  keras sembari kemudian mengancam akan menghabisi orang-orang itu, beberapa pihak keamanan tetap mengarahkan senjata mereka ke arah Mawar, keadaan benar-benar bertambah tegang.

“Turunkan senjatamu Nona, “

“Kami tak ingin menyakiti kau,”

“Per-percayalah, semua akan baik-baik saja...”

Sang ketua keamanan kota begitu terkejut, dia benar-benar  terkejut mellihat Mawar yang mulai mengancam. Kini, di mata mereka perempuan cantik nan seksi itu benar-benar mencoba melindungi dirinya untuk melakukan perlawanan begitu saja.

“Menjauhhhhh!!!

“Segera menjauh darikuuuuu..!!

“Kalau tidaaaaak? A-ku, aku tak segan-segan loncat dari sini!”

Ancam Mawar yang mencoba untuk mendekatkan tubuhnya pada tingkap jendela yang terbuka.

Di bawah sana, orang-orang sudah menyiapkan segalanya, agar Mawar yang ketika mencoba  untuk melakukan hal yang sama bisa selamat. Mawar  begitu panik dia tak mungkin dapat melawan orang-orang itu, dengan berbalik mengarahkan senjata tajam itu tepat ke arah jantungnya.

“Mundurrrrrr...!!

Dia mengancam,agar orang-orang itu pergi.

Mawar melihat ke arah bawah, betapa tingginya keadaan di bawah sana yang memang sejenak membuat kepalanya pusing, jika tak memikirkan bayi yang dikandungnya Mawar sudah loncat dari atas sana.

“Mundurrrrr.....!!”

“Mundur kaliaaan..!!”

Mawar berujar dan mulai  balik mengancam dirinya sendiri, tentu saja di hadapan orang-orang yang masih terus memperingatkan dirinya. Namun perlahan muncul pikiran Mawar, bahwa keselamatan nyawa bayinya  lebih penting dari egonya sendiri. Mawar yang terdesak tetap mencoba untuk mengancam, ketakutan dirinya ternyata lebih besar ketimbang harus menyerahkan diri dan kemudian menjalani hari-harinya di penjara.

 “Tolong, jangan lakukannnn!

“Kita  bisa bicara baik-baik dan menyelesaikan semuanya secara baik pula bukannn...?”

Bujuk sang ketua keamanan bersama beberapa orang anak buahnya yang tetap menjaga jarak di hadapan Mawar, negosiasi terus berlanjut sampai mereka yakin Mawar benar-benar tenang. Menunggu saat dimana Mawar lengah dan mereka akan merebut senjata itu dari tangan seorang Mawar.

Beberapa waktu menunggu setelah diadakan beberapa negosiasi yang tak kunjung mendapatkan jalan keluarnya, para keamanan kota melihat Mawar mulai lengah. Tanpa banyak membuang waktu lagi, dengan cepat para keamanan kota  yang memang profesional itu dengan cepat merebut senjata tajam yang dipegang oleh Mawar dan melumpuhkannya.

“Aaaaaaa, lepas!

“Lepaskaan aku, ku mohonnnn...”

Mawar dengan tanpa bisa melakukan perlawanan  lagi, seketika tangannya diborgol untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.

“Kau benar-benar nekad Nonaaaaa!

“Cepat!

“Bawa diaaaaa...!!

Perintah sang ketua keamanan kota yang merasa lega, setelah sekian lama mereka harus berjuang  dirasa telah selesai saat itu. Mereka berhasil meringkus Mawar yang masih saja tetap memberontak.

“Bukaaaan, bukaaan akuuu,”

“Hik, hik, hikkk....”

 Tangisan Mawar benar-benar terdengar begitu pilu, Mawar segera dibawa turun oleh para keamanan dengan dikawal, sesampainya di bawah sana orang-orang sudah ramai menunggunya, termasuk para media langsung menyorot dan memotret Mawar. Kejadian itu benar-benar begitu menggemparkan.

“Minggir, belum saatnya kalian melakukan wawancara!

“Tolong, jangan ada yang mendekat!”

Barisan dirapatkan saat itu juga, agar orang-orang dan pihak media yang memburu berita segera pergi dan menjauh. Mata Mawar menangkap beberapa cahaya yang berasal dari lensa kamera yang mencoba untuk memotret untuk mempublikasikan berita ini.

“perempuan tak tahu diri!

“Pembunuhhhhhh..!!!

“Kauuu seorang pembunuhhh....!!

Teriak orang-orang di luar sana yang seketika melihat Mawar perempuan cantik itu yang digiring oleh para keamanan kota, begitu juga para tamu hotel yang tadinya benar-benar menganggap Mawar adalah perempuan cantik nan menggoda, kini melihat waspada dan berpikir dia   begitu sangat berbahaya.

Mawar menyadari memang dirinya tidak akan bisa berbuat apa-apa, orang-orang benar-benar memvonis  buruk tentang dirinya kini yang telah melakukan pembunuhan itu, isak tangis seseorang tumpah saat melihat dan menghampiri Mawar.

“Mawar.....???”

Dia memeluk Mawar sejenak yang sudah begitu lemas dengan keadaan yang kini sama sekali tidak pernah berpihak pada dirinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perempuan Tanpa Sayap   Penindasan

    Sebuah kejadian yang memang tidak pernah diduga saat Mawar dan Hilda mengikuti kemauan perempuan itu yang memang sengaja telah menjebak dirinya ke dalam sebuah perangkap berbahaya.“Hey, akhirny kau datang juga!Dengan ketus, sosok tinggi besar dan berwajah sangar itu menghampiri Mawar dan Hilda yang memang hanya berdua di sana. Mereka tak mengetahuinya, jika beberapa orang lagi selain Esmeralda, beberapa orang rekan tepatnya para anak buah dari perempuan berhati jahat itu sudah bersiap untuk menyerang mereka.“Apa yang kau inginkan....????”Dengan menjawab sebuah rasa penasaran, Mawar berdiri di sana dan bertanya. Dia menjaga jarak dengan Esmeralda, diantara mereka yang saat itu benar-benar menjaga keamanannya, khawatir akan hal yang terjadi. Maklum, perempuan yang dia hadapi bukanlah seorang perempuan penyabar sepertinya, dia begitu tempramental.Esmeralda yang mendengar akan hal itu Cuma tertawa terbahak-bahak.“Hahahahahhaaaa....??”“Kau bertanya? Pertanyaan mu benar-benar lucu!

  • Perempuan Tanpa Sayap   Perangkap

    Beberapa rekan Esmeralda terus memantau pergerakan Mawar, mereka punya rencana atas semua tindak-tanduk orang-orang itu. Ya, sekelompok para tahanan Wanita yang memang kerap membuat masalah itu kini punya rencana jahat pada sang Mawar.“Kau bawa dia kemari! Lakukan saja sesuai rencana awal kita!”Ya, Esmeralda perempuan berambut cepak itu memerintah pada seorang rekannya untuk memulai aksi rencana mereka, tepat sebelum siang hari, sebelum para tahanan itu kembali ke sel mereka masing-masing.“Baik, percayakan saja padaku.”Ya, satu orang rekan yang akan membuat sandiwara demi menjebak target yang mereka inginkan muncul di tempat dimana Esmeralda dan yang lainnya sudah menunggu, sudut bangunan kosong tepat di dalam bangunan penjara berdinding tebal dan dijaga ketat itu.“Lakukan sekarang, jangan sampai ketahuan para penjaga!”Peringatan dikatakan oleh Esmeralda saat itu, saat sang rekan orang-orangnya melangkah perlahan pergi meninggalkan perempuan yang memang menjadi ketua dari sebuah

  • Perempuan Tanpa Sayap   Praduga

    “Kalian lihat diaaa?“Perempuan itu? Aku sudah lama sekali menantikan penantian panjang ini!“Tunggu saja, aku akan buat perhitungan padanya!”Terlihat memang, beberapa orang perempuan yang memang tengah sedang berkumpul di sana, di sebuah lapangan dimana mereka, para tahanan itu melakukan kewajiban mereka membersihkan beberapa peralatan sebagaimana biasanya. Mereka punya jam istirahat, dimana mereka memang beberapa pekan sekali harus dikumpulkan bersama dalam acara kerja bersama, untuk membereskan tempat itu.“Ten-tentu saja...!“Tentu saja kami melihatnya!”Beberapa rekan anak buah Esmeralda itu memang sudah memperhatikan pergerakan kedua orang perempuan yang memang berbeda usia jauh terpaut itu, mawar dan Hilda.“Aku yakin, ini bukan sebuah kebetulan saja!”Nada kebencian itu kembali keluar dan terlontar dari mulut seorang tahanan yang memang menyimpan dendam pada Mawar. “Aku pikir! Ini sudah waktunya kita melakukan perhitungan padanya, tapi bagaimana caranyaaaa.....?”Esmeraldan

  • Perempuan Tanpa Sayap   Amarah

    Derap langkah kaki di ujung lorong sunyi senyap itu semakin terdengar begitu nyaring.“Sepertinya, aku mendengar langkah orang-orang itu menuju ke sini Mawar???“Ya, itu benar merekaaaa, cepat kembali ke posisimu!”Perintah Hilda yang saat itu menajamkan pendengarannya.Mawar dan Hilda mendengar dengan jelas suara hentakan sepatu yang semakin dipercepat itu menuju tahanan mereka, tempat dimana hanya kesunyian dan remangnya cahaya yang benar-benar membuat tempat itu begitu misterius..“Kembalilah ke posisimu!“Mereka datangggg, ““Me-mereka tibaaaa......!!”Peringatan Hilda yang memang masih dapat mendengar begitu jelas suara-suara yang masuk dan begitu nyaring di telinganya begitu juga dengan Mawar yang masih begitu jelas melihat sosok bayang kedua orang yang perlahan mendekati tempat mereka.“Jika tidak?”“Mereka akan kembali memperingatkan kita dengan tegas, aturan di tempat ini benar-benar begitu menyeramkan!”Hilda berujar sembari terus kembali ke posisinya semula, diam tak banyak

  • Perempuan Tanpa Sayap   Perempuan Misterius

    “Siapa kauuu???”“Si-siapa sebenarnya kauuu...???”Mawar, dia melihat ke ujung sana, sebuah lorong yang memang begitu tak jauh darinya. Pandangan matanya mulai menerawang, mencoba untuk menembus remangnya cahaya lampu redup di sebelah sana, tepat di ruangan sel paling ujung sana, namun tetap saja dia tak bisa melihat jelas rupa wanita tua itu.“Hahahahahha.......”“Kenapa kau sepertinya, kau begitu takut akan tempat ini?”Perempuan itu bicara dengan nada lantang, seperti seseorang yang begitu meremehkan apa yang dialami oleh Mawar. Ketakutan yang dialaminya benar-benar terasa begitu berat,dengan semua yang dia alami dalam hidupnya saat ini.“A-aku, hmm.....”Mawar begitu terbata-bata, tak ingin Mawar mengakui semua ketakutan dan kecemasan dalam hatinya yang begitu berat dan melanda.“A-aku.....???“A-aku tak takut!Mawar berujar dengan nada yang begitu keras, seolah ingin menegaskan kalau dia memang baik-baik saja, tetapi memang dalam hatinya menyimpan keraguan yang begitu dalam. Dim

  • Perempuan Tanpa Sayap   Suara Misterius

    “Ke-kenapaaaaa aku mengalami hal innnni......?”“Kenapaaaaaa......????”“Hik, hik, hikkk.....”Tangisan pilu seorang perempuan di sel yang begitu pengap, diasingkan dan jauh dari para tahanan lain itu pun pecah. Tangisan yang di mana suara tangis itu begitu terdengar sangat pilu dan menyedihkan. Mawar menyesali semua hidupnya yang kini begitu sangat tragis dan sangat malang menimpa dirinya.“Kenapa hidup ku begitu malang,”“Kesalahan terbesar apa yang sudah ku perbuat selama ini sehingga aku harus merasakan penderitaan berkepanjangan ini....???““Kenapaaaaaaa.....???”“ Kenapa semua harus berakhir seperti ini, kenapaaaaa???”“Aaaaaaaa.........!!!”Mawar berteriak dengan meluapkan semua emosinya. Perempuan itu benar-benar menyadari jika semua ini adalah kesialan yang menimpa hidupnya, berawal dari sebuah kesalahan yang sudah dia lakukan.Seolah menyalahkan takdir dan garis hidup yang kini terpaksa harus dia jalani.Mawar, kini duduk tersudut meringkuk di balik sel jeruji besi, sembar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status