Share

Rejeki Istri

“Bayinya baik-baik saja kan?”

Aku memandangi Yuni dengan serius. Dia sedang memeriksaku saat ini. “Tekanan darahmu cukup tinggi.”

“Bulan.”

Yuni duduk di sampingku dan menatapku dengan serius. Aku memandanginya dan menunggu jawabannya. Wajahnya tampak cemas.

“Aku tahu ini tidak mudah bagimu. Jaga kesehatanmu dan lupakan mengenai mas Bayu,” serunya. Aku menunduk.

Aku belum bisa sepenuhnya untuk melupakan sakit ini, rasanya benar-benar sakit.

Yuni menghela napas panjang lalu duduk di sampingku. “Mas Reza mengundang kita ke kantornya besok. Dia terlihat tertarik denganmu. Bagaimana?”

Yuni menatapku.

“Aku masih memikirkan tawaran untuk bekerja dengan Mas Reza, apa tidak berlebihan?” Yuni menggeleng.

“Apa lagi yang kau pikirkan, Bulan? Tentu saja tidak berlebihan. Kamu bisa mendapatkan banyak hal jika bekerja. Tidak mengurusi mas Bayu dan kamu bisa jadi perempuan mandiri!”

Yuni mengusap tanganku dan terus menatapku.

“Ambil tawaran itu, ini kesempatan,” ucapnya. Aku menghel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status