Share

06. Kamu Menikah, Aku Minggat!

06. KAMU MENIKAH, AKU MINGGAT!       

Sejak lamaran terhadap Bella dilakukan, gadis cantik ini sering datang ke rumah mertuanya.

Bahkan Bella sangat akrab dengan Cindy, anak gadisnya.

"Tante Bella kok sering-sering datang ke rumah?" taya Cindy suatu hari saat Bella datang berkunjung di saat suaminya Karel sedang bekerja.

"Tante mau biasain dulu dengan suasana rumah ini," jawab Bella.

"Maksudnya apa ya dengan menyesuaikan diri?" pikir Christine dalam hati, tapi dengan rasa penasaran yang tinggi.

Christine tidak berani menanyakan apapun kepada Bella karena mertuanya ini melarangnya bicara dengan Bella.

Apabila dia nekad melakukannya maka anaknya Cindy selalu menjadi sasaran ejekan mertuanya ini yang membuat Cindy terkadang depresi berat.

Entah apa yang dikatakan nenek lampir itu pada putrinya, tapi yang pasti Christine sudah tidak tahan tinggal bersama mertuanya.

"Cindy! Ke sini!" panggil Christine dari balik pintu kamarnya.

"Mama kenapa ngumpet sih! Tante Bella tanyain mama ada di mana?" ujar Cindy.

"Kamu coba tanyain ke Tante Bella. Maksudnya apa dengan menyesuaikan diri di rumah ini?" pesan Christine kepada Cindy.

"Kok bukan mama yang tanya saja sendiri?'" tanya Cindy heran.

"Mama tidak boleh bicara dengan Tante Bella. Dilarang sama nenek lampir eh nenek!"

'Ya sudah ... Cindy tanyain ya!" kata Cindy sambil kembali menemui Bella.

"Cindy kemana saja! Tante cariin loh!"

Terdengar oleh Christine suara Bella menegur Cindy dengan ramah.

"Apa maksudnya dekat-dekat denga anakku? Jangan harap kamu bisa merebut anak-anakku dariku. Pelakor!" geram Christine dalam hati.

"Tadi ketemu mama di kamar. mama mau tanya ke TanteBella, apa maksud Tante Bella bilang mau mneyesuaikan diri di rumah ini?" tanya Cindy polos.

"Oh itu .. hehehe! Tante Bella akan pindah ke sini minggu depan!' uajra Bella sambil tertawa.

Deg!

Jantung Christine hampir copot mendengar perkataan Bella yang akan pindah ke rumah mertuanya minggu depan.

"Berarti pernikahannya sebelum minggu depan? Cepat sekali mereka !" gumam Christine.

"Ma!" panggil Cindy.

Christine membuka sedikit pintu kamarnya sambil melihat apakah Bella ikut dengan Cindy atau tidak.

"Tante Bella bilang kalau Tante Bella akan pindah ke sini minggu depan, Ma!" ujar Cindy. "Tante Bella juga titip salam buat Mama!"

Christine kesal sekali Cindy begitu dekat dengan Bella. Tapi Cindy tidak bisa disalahkan. Kalau saja Bella bukan calon istri kedua suaminya, tentu Christine akan menyukainya juga.

"Cindy!"

Terdengar lagi suara Bella memanggil anaknya.

"Bilang sama Mama, kalau Tante Bella pamit mau pulang ya ...!" ujar Bella.

"Jangan sungkan untuk terus datang ya Bella! Memang kurang ajar si Christine itu, biar nanti mama bicara dengannya!"

Terdengar oleh Christine suara ramah mertuanya, persis sama saat Karel membawanya pertama kali ke rumah ibunya ini.

*****

Keluarga Smith benar-benar tidak peduli dengannya.

Karel akhirnya menikah dengan Bella.

Pasangan ini pergi berbulan madu keluar negeri, sementara Christine hanya bisa terdiam di rumah tanpa bisa berbuat apa-apa.

Rumah hanya tinggal dia bersama dua anaknya dan mertuanya.

Kamar buat pasangan Karel dan Bella ini juga telah disediakan mertuanya.

Kamar ini jauh lebih besar daripada kamarnya dengan Karel saat ini.

Christine benar-benar merasakan tekanan batin berat dan mengurung diri di kamar seharian.

"Brengsek kamu, Mas! Karel berengsek!"

Christine mengamuk sejadi-jadinya membuat Cindy bersembunyi karena takut melihat mamanya.

Christine baru menyadari kesalahannya saat melihat Cindy meringkuk ketakutan di salah satu sudut kamar.

"Apa yang telah aku lakukan ya Tuhan!" gumam Christine yang menyadari kesalahannya.

Cindy masih meringkuk ketakutan sambil menangis.

"Aku tidak boleh begini terus ... lebih baik aku minggat saja dari rumah ini daripada aku gila nantinya."

Keputusan Christine sudah bulat.

Malam ini juga dia kan minggat dari rumah mertuanya dengan membawa kedua anaknya.

Dia tidak peduli lagi dengan ijasah sarjananya yang tidak akan pernah diberikan oleh suaminya, apalagi mertuanya.

"Cindy sayang ... kemari Nak. Maaafin mama ya Nak!" kata Christine sambil memeluk Cindy.

"Mama kenapa? Cindy takut!" ujar Cindy sambil terisak-isak.

"Cindy beresin mainan Cindy ya ... kita pergi dari rumah ini malam ini juga! Mama sudah tidak betah berada di sini!" ujar Christine.

Kalau mau minggat, malam inilah saatnya.

Mertuanya masih lelah akibat mengikuti resepsi pernikahan yang berlangsung dari pagi, jadi dia bisa menyelinap keluar tanpa ketahuan.

Kalau ditunda, bisa-bisa dia tidak akan bisa keluar dari rumah ini selama-lamanya.

TAAARR!

Bunyi halilintar menyertai hujan deras yang turun menguyur ibukota.

"Aku harus nekad tetap pergi di tengah hujan deras ini. Hanya ini kesempatanku satu-satunya bisa pergi membvawa Cindy dan Jason."

Perlahan Christine meminta Cindy mengikutinya tanpa berbicara sama sekali, sementara Jason sudah tertidur dalam gendongannya.

Saat hendak meraih kunci mobil, tidak ada di tempat yang biasa.

"Sialan nenek lampir itu, kunci mobilku disembunyikannya," gerutu Christine.

Setelah mencari beberapa lama, Christine tetap tidak menemukan kunci mobilnya.

"Aku akan jalan kaki saja! Tidak perlu banyak bawa pakaian! nanti beli saja!" tegasChristine dalam hatinya.

Di tengah hujan deras yang mengguyur London di tengah malam ini, tampak seorang wanita keluar dari rumah besar beserta anak gadis berumur 5 tahun serta bayi di dalam gendongannya.

Tujuan wanita yang terbuang ini hanya satu.

Menunjukkan kalau dia wanita yang tegar, yang akan bisa bangkit kembali tanpa campur tangan Keluarga Smith Yang Terhormat.

*****

Bersambung .....

Comments (11)
goodnovel comment avatar
Immortal
Lanjutannya thor
goodnovel comment avatar
Alexis Walker
upnya thor
goodnovel comment avatar
Titan
The story begins ....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status