Home / Fantasi / Perfect Game / Chapter 6: Pelatihan

Share

Chapter 6: Pelatihan

Author: -iena
last update Last Updated: 2021-09-12 01:49:55

   Mereka bertiga pun pulang ke hotel tempat untuk para pemula untuk menginap sebelum esok turnamen dengan hadiah yang dibawa pulang iena. Sesampainya mereka di hotel, mereka bersiap untuk latihan di malam hari, tetapi mereka juga harus menyiapkan stamina untuk esok. Malam pun tiba, iena lan dan Sakuto Yogiri pergi ke lapangan di belakang hotel.

   “Baiklah, sebelum besok kita merebut Red Sword nya, alangkah baiknya kita latihan terlebih dahulu. Iena, kamu jadi pengadil untuk kita. Lan akan melawanku” tantang Yogiri

   “Oke siap, pernafasan air ku Siap untuk melukai mu” Lan menerima tantangan Yogiri. Iena mulai mundur 25 meter menjauh. Dan ketika iena berhenti, mereka berdua menunduk tanda hormat satu sama lain. Mereka berdua mengambil pedang, dan membuat kuda kuda Lan memegang pedang di depan perut nya dengan kedua tangan sedangkan Yogiri menarik pedangnya di kuping kanan. Yogiri mengaktifkan skillnya dengan membuat dinding transparan sejauh 10 meter dengan dia sebagai pusatnya

   “hoo, keren juga” Lan juga mengaktifkan skillnya, membuat pedangnya mengeluarkan air, dan air yang berasal dari pedangnya itu berubah menjadi dua hiu kecil yang mengelilingi kepala Lan

   “BAIKLAH. KITA MULAI DALAM 3

    2” Belum selesai iena menghitung, Sakuto Yogiri sudah berada di belakang Lan dengan posisi yang hampir sama, namun ujung pedang Lan menyentuh tenguk Lan. Hiu itu mengigit pedang Yogiri dan hancur menjadi 2. Yogiri mundur beberapa meter dari situ namun Lan sudah menebas dari jarak jauh dan membuat 5 gelombang air

   “Celaka” Yogiri menghindari semua gelombang itu dan bergerak ke belakang atas dari Lan dan melemparkan pedang patah tadi ke arah Lan, Lan melihat ke arah pedang itu dan lagi. Yogiri berada di belakang Lan. Yogiri menendang punggung lan dan lan terpental ke arah pedang patah itu. Tanpa jeda, dia melemparkan pedang kecil milik nya lagi dari tempatnya, dan bergerak ke arah kanan Lan dan melemparkan lagi pedang kecilnya itu. Lan yang sedang mengudara itu melihat 3 pedang ke arah nya. Namun dia dengan santai nya mengeluarkan air dari tubuhnya itu dan membuat gelembung besar yang mengakibatkan pedang tadi melambat ke arah tubuhnya. Gelembung tadi berpecah menjadi ratusan gelembung kecil yang di kompres sekecil kelereng dan mengitari Lan. Lalu gelembung itu menyerang serempak Ke arah Yogiri. Yogiri mengaktifkan skill 2 nya. Buff!!! Dia bergerak jauh lebih cepat dibanding sebelumnya, menghindari seluruh gelembung dan menciptakan puluhan afterimage dirinya. Tak berhenti, kemudian dia bergerak ke arah Lan, dan dia memukul kepala Lan, namun Lan hanya tersenyum. Yogiri meneruskan tinjunya itu dan ternyata Lan mencairkan kepalanya yang menyebabkan Yogiri terjatuh

  “CUKUUUPPPPP” Teriak Iena dari kejauhan. Mereka berdua pun melepaskan skill mereka dan Lan menghampiri Yogiri, membantunya berdiri

   “Kau hebat Lan”

   “Kau juga hebat, Yogiri”

   “Y... Yoo.. .. taaaa... Tadiii....” cakap iena terbatah batah

   “Tadi kenapa?” tanya Yogiri

   “Kecepatan mu tadi menyentuh 50x Mach. Benarkah begitu....?” iena bertanya sekaligus takut, karena kecepatan yang dimiliki Yogiri

    “yaa, bagaimana ya ehee. Jika kalian liat tadi Shield yang ku buat. Itu menarik kecepatan lawan berkurang 10% dan secara langsung menaikkan kecepatan ku berlilat menjadi 2 kali. Lalu untuk skill ku yang lain. Dalam jarak 5 meter, setiap mendekati ku dalam jarak 0,1 meter. Maka kecepatan ku bertambah lagi sebanyak 2x Mach. Contoh. 500  Senti meter ku berhadapan dengan lawan. Kecepatan ku 5 Mach, maka jika lawan mendekati ku hingga jarak nya 400 meter, kecepatan ku menjadi 10 Mach. 300 jaraknya menjadi 20 Mach dan seterusnya. Namun kecepatan ku hanya mentok di 1 Mach. Jarak tadi dikalikan lagi dengan jumlah orang yang berada di jangkauan ku. Jika 2 orang yang berada di 400 meter ku, maka kecepatan ku adalah 4 Mach. Ya begitulah, ku harap kalian mengerti skill ku” jelas Yogiri

   “Tapi, apakah skill mu itu hanya berbasis kecepatan?” tanya iena

    “Tidak, ada 1 skill ku bernama kinetikisasi. Berasal dari kata kinetik yang artinya energi gerak. Aku akan menyimpan tenaga berdasarkan kecepatan ku dan akan meledakkan ketika ku memuluk atau pun menendang. Tidak punya hax, tapi cukup untuk bertahan hidup”

   “Waahhhh, keren. Keren sekali kau”

   “Yahhh, biasa aja. Makasih makasih”

   “Udah udah, sekarang kita tidur. Biar besok kita fit buat Turnamen nya” Ajak Lan

   “AYOOOO” Mereka semua pun kembali ke kamar dan beristirahat

Esoknya, mereka tiba di tempat turnamen dan mereka semua duduk di bangku penonton. Sangat ramai, dan meriah. Tentu saja, karena ini adalah acara pemerintah. 

   “SAUDARA SEMUANYA, LADIES AND GENTLEMAN. Pertandingan pertama, antara ksatria samurai Satrio, melawan Mecha Dabot yang akan memperebutkan Red Sword akan segera dimulai!!!!”

To be Continued

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perfect Game   Chapter 20: Great Chaos

    Tapi sayang sekali, 7 Ksatria itu tidak melihat pasukan Kerajaan karena Lan mengaktifkan skill Camouflage nya lagi. “Tenang lah. Kita semua tidak akan terlihat olehnya, bahkan kita tidak bisa dilacak olehnya” jelas Lan kepada semuanya. Tapi, semua berjalan di luar rencana. Alter Ego dari iena keluar dan mengambil setengah tubuh iena dan menggerakkan tubuh iena. Iena berjalan ke arah Lancelot “Biar gua yang pegang pedang AKA ini” sambil merebut paksa dari tangan Lancelot. Dan yap, pasukan Kerajaan terlihat jelas oleh 7 Ksatria itu. Pun the Red juga melihat pedangnya. Tapi, dia terlihat kesal karena iena ternyata menyerap kemampuan pedang itu. Iena menggunakan passive absorp nya untuk mengambil kekuatan AKA sword itu. “Hey.... Apa yang kau lakukan” tanya iena pada Alter Ego nya. “Tenang saja. Kau tidak ingin jadi yang terlemah kan?”

  • Perfect Game   Chapter 19: Taisetsu Namono

    <Ultimate Skill 1: Room> Yogiri memaksa arus waktu yang berjalan untuk berhenti sementara waktu, tidak peduli siapapun dia, jika dia menyentuh room ini. Maka waktu yang berjalan baginya harus berhenti secara paksa. Dengan skala yang cukup luas, yaitu mencakup bumi ini. Maka yogiri masih sempat untuk menyelamatkan orang orang yang bersama juga warga sipil. Yogiri melihat ke belakang, melihat ke tangan The Indigo yang siap menghancurkan kepalanya. Dia pun pergi kearah iena dan menggendongnya. Dia pun tak melepaskan roomnya, dan pergi mencari Ishtar juga Lan. Dia pergi kearah ujung Barrier dan benar saja. Dia melihat Ishtar yang sedang menyentuh Barrier juga Lan yang menjaganya. Lantas yogiri langsyng menghampri istrinya itu. “Hei… Heiii” Yogiri menggoyangkan pundak istrinya itu. Namun tidak ada respon dari istrinya. Dia teringat bahwa dia masih menggunakan roomnya, karena itu lah dia tidak bisa berkomunikasi dengan istrinya. Lan

  • Perfect Game   Chapter 18: Medan Perang

    “Yang….. yang benar saja….” Suara pelan Yogiri tampak seperti putus asa karena istri nya masih lemah untuk bejalan juga anaknya yang masih sangat belia umtuk bergerak terlalu lama. “heyy, tenang lah. Masih ada lkita berdua yang mampu menolong. Hey kalian yang di luar. Menjauh lah dari sini dan pergi lah ke kerajaan, katakan ada 1 orang wanita dan 1 bayi yang perlu di invasi. Dan tolong, katakan pada mereka. Datang lah ke sini dalam jangka waktu 12 jam dari sekarang. PERGILAH!!!!!!” Iena menyuruh semua orang yang ada di luar kurungan. Mereka pun langsung pergi dari kurungan. Begitu juga yang di dalam. Mereka langsung pergi ke rumah sakit tadi yang jaraknya hanya 5 meter jauhnya, karena bagi mereka bersembunyi adalah pilihan yang terbaik dalam 12 jam kedepan. “Ku pikir, untuk sementara kita disini dulu. Juga untuk menginvasi warga sipil lainnya. Cukup

  • Perfect Game   Chapter 17: Invasi

    Pertiwi masuk ke dalam ledakan imajinasi milik Violetta [Eden Garden], sebuah Ledakan Imajinasi yang memaksa player yang telah masuk perangkap memisahkan jiwa dan tubuhnya. Player yang masuk ke dalam perangkap akan melihat sebuah taman yang sangat indah, terang dan bercahaya. Tapi sebenarnya itu hanya penglihatannya saja, pada aslinya tubuhnya akan diam seperti batu dan kaku. Pandangan seperti itu hanya bisa diliat oleh jiwa, oleh karena itu ledakan imajinasi ini menyerang jiwa secara langsung. Violetta masuk ke dalam Ledakan Imajinasi miliknya, dia berjalan mencari pertiwi sama seperti yang terjadi dalam Kejadian 3: 5. Violetta bersiap menghancurkan jiwa nya dengan jurusnya. Dia berjalan mejuju tengah taman sesuai dengan yang sering di lakukan. Namun, dia hanya lihat pohon apel saja. Tidak ada jiwa Pertiwi disitu. Dan tak lama terdengar suara “Aku ini sudah mati tahu”Violetta yang sedang berada di Ledakan Imajin

  • Perfect Game   Chapter 16: Ren

    *1 Hari sebelumnya “Hebat sekali kamu menghancurkan meteor yang ku buat dalam sekejap...” lalu Ksatria berpedang kuning itu memotong kalimat Kaiden dan berkata “ berisik sekali kamu. [EsPer Mode on! <First: Golden Barrier>] hahaha. Terkurung lah kalian selamanya di dalam Barrier ku” Ksatria Kuning itu membuat sebauh penghalang yang tadinya sekecil bola kaki, menjadi besar dengan The Yellow sebagai pusatnya. Penghalang yang memiliki luas jari jari 30 meter itu berisi Pasukan dari clan Weather dan 7 Ksatria Pelangi. Cukup sulit untuk menembusnya karena “Jangan bodoh kau. Jika kau berpikir akan bisa keluar dari sini, itu adalah hal yang mustahil. Golden Barrier ini menyerap semua AP player yang ada di dalam nya untuk menjadi patokan kuat nya yang Golden Barrier ini. Yahh, ku harap kau bukan orang lemah agar bisa menghibur kami bertujuh” je

  • Perfect Game   Chapter 15 Kebangkitan

    Violetta yang duduk itu pun perlahan berdiri dengan tangan nya yang masih menahan tinju Pertiwi. Seketika, akar keluar dari bawah tanah, menjulur dan menggulung di badan Pertiwi. Tak lama, akar itu mengikat seluruh badan Pertiwi. “Sial” cakap Pertiwi dalam hati. Belum sampai disitu, Violetta menusukkan ujung akarnya ke dada Pertiwi, dan memutarkan Pertiwi dengan Violetta sebagai pusatnya bak gasing yang sedang berputar. Pertiwi pun berusaha untuk keluar dari lilitan akar itu dan mengubah tubuhnya menjadi sekecil semut tapi yang terjadi adalah Pertiwi menghilang dari pandangan Violetta. Tapi, akar yang dibuat Violetta di dada Pertiwi itu juga ikut mengecil, tidak lepas dari tubuhnya. Pertiwi salah jika dia menganggap kalau mengecilkan tubuhnya akan melepaskan dia dari ikatan. Sontak, Violetta menapakkan tangan nya ke tanah lalu memunculkan ratusan pohon kaktus yang mengelilingi mereka berdua di lapangan “Ci

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status