Haidar menghela nafas dan mengaduk-aduk matchiato latte-nya dengan tatapan kosong ke luar jendela cafetaria yang berada di lantai sepuluh. Dari sini ia bisa melihat pemandangan kota Jakarta dan hiruk pikuk kemacetan di jalan raya. Dirinya sedang tak bersemangat setelah dinas malam yang terasa panjang dan melelahkan. Ditambah hubungannya dengan Meta yang masih stuck dan belum ada perkembangan apapun. Apalagi untuk meyakinkan kedua orangtua Meta jika dirinya bisa menjadi imam yang baik untuk Meta, rasanya akan sangat sulit. Belum meyakinkan saja ia sudah ditolak mentah-mentah.
Lagipula apa yang salah dengan status duda? Hanya pernah menikah sebelumnya bukan berarti ia imam yang buruk kan? Jika memang sudah jalannya untuk berpisah, masa harus dipaksakan? Jalan kehidupan setiap orang kan berbeda. Tentu semua itu sudah digariskan oleh takdir kan?
"Kenapa lo? Galau?" Suara Keanu membuat Haidar mengangkat kepalanya dan mendengus kasar." Udah pacaran masih aja galau. Makanya cepetan nikahin."
Haidar berdecak," gampang banget lo ngomongnya."
"Kenapa sih? Ada masalah apa? Sini Mas Keanu ajarin cara menarik perhatian calon mertua biar direstuin," ucap Keanu dengan gaya tengilnya. Ia merangkul Haidar yang jelas-jelas risih dengan kelakuannya. Tapi Haidar tak menghindar.
"Nyokap bokapnya Meta masih gak setuju sama gue. Gara-gara gue duda," ucap Haidar dengan putus asa.
Keanu tergelak. Menahan tawanya. Bukan menertawakan status Haidar saat ini tapi menertawakan jalan pikiran calon mertuanya yang entah seperti apa sampai mempermasalahkan status seseorang seperti itu." Udah coba ketemu lagi?"
Haidar menggeleng," baru sekali aja gue udah diusir."
Keanu melotot tak percaya. Sedrama itukah?" Terus apa rencana lo?"
Haidar mengedikkan bahunya." Kalo gini terus gue capek. Gue kan berhubungan dengan Meta bukan cuma niat pacaran tapi mau nikahin dia juga. Tapi kalo dipersulit begini rasanya kayak gak dihargain aja. Niat gue kan baik. Gue gak pernah ngapa-ngapain si Meta juga. Tapi di mata orangtuanya tuh gue salah terus. Sekarang aja gue backstreet sama Meta. Sial banget kan?"
"Tapi masa lo nyerah gitu aja?"
Haidar mendesah pelan." Bukan nyerah juga sih, Nu. Tapi terkadang ketika perjuangan lo gak dihargai kan rasanya mending nyerah dari awal deh. Cari seseorang yang bisa nerima status gue apa adanya. Gak cuma pasangan tapi juga keluarganya. Karena pernikahan itu kan bukan hanya menyatukan dua hati tapi menyatukan dua keluarga juga. Restu keluarga jelas penting. Kalo restu keluarganya aja gue gak dapet gimana gue bisa lanjutin hubungan ini?"
"Terus Meta gimana?"
"Seperti biasa. Dia minta dinikahin cepet-cepet. Tapi masa gue mau ngajak kawin lari anak orang. Gak etis banget."
"Dia udah coba bujuk orangtuanya belum?"
Haidar hanya mengedikkan bahunya dan memilih menatap ke luar jendela lagi.
Keanu mengerutkan keningnya dan berpikir. Meski memang kisah Haidar agak rumit karena bersangkutan dengan keluarga inti si wanita yang ingin dia nikahi. Apalagi wanita kan butuh ayahnya sebagai wali nikah nanti. Jelas aspek itu adalah yang terpenting.
Tak lama Shanum dan Abizar datang ke cafetaria. Mereka membawa nampan berisi makanan masing-masing lalu menghampiri meja Haidar dan Keanu.
"Mas kenapa? Lagi marahan?" tanya Shanum saat melihat Keanu dan Haidar saling duduk membelakangi.
"Eh? Shanum. Gak kok. Lagi bantuin Haidar mikir."
Shanum mengerutkan keningnya sementara Abizar memilih untuk menyantap makanannya.
"Memangnya kenapa?" tanya Shanum lagi.
"Biasa. Gak direstuin calon mertua," ucap Keanu dengan senyuman jahilnya. Tapi Haidar sepertinya sedang tidak bisa diajak bercanda. "Makanya dia galau."
" Masa sih? Orangtua Meta gak setuju?" tanya Shanum yang tak percaya. Padahal ia pikir hubungan Haidar dan Meta berjalan lancar. Bahkan mereka katanya mau menikah.
"Gak tau ah. Pusing." Haidar memegangi kepalanya. Ia malah beranjak dari tempatnya dan pergi.
"Kan ngambek. Biasalah. Kesepian doi," ledek Keanu lagi yang memilih untuk menyantap makan siangnya.
"Tiara mana, Mas? Biasanya bareng," ucap Shanum lagi yang suka kekompakan Keanu dan Tiara. Mereka seringkali makan siang bersama dan mencoba menyesuaikan jadwal mereka. Meski terkadang Tiara atau Keanu yang harus menunggu.
"Tiara lagi sakit jadi gak kerja hari ini," ucap Keanu yang terlihat murung." Kebanyakan lembur karena kemarin kan ganti jadwal pas cuti honeymoon. Katanya ada yang tukeran cuti sama temannya jadi dia jam kerjanya nambah."
"Wah! Pasti capek banget. Apalagi dia sekarang jadi perawat bagian rawat inap ya."
Keanu mengangguk lagi lalu mendelik ke arah Abizar." Iya nih gara-gara peraturan di sini. Suami istri gak boleh kerja dalam satu ruangan yang sama. Bilang aja dia sirik gara-gara gak bisa kerja bareng istrinya juga." Ia mencebik membuat yang dibicarakan menoleh kepadanya dan menunjuk dirinya sendiri." Eh? Ngerasa ya?"
Abizar hanya mendengus," saya kan hanya ingin profesionalitas kalian. Bukan karena iri. Ngapain iri? Toh di rumah juga puas-puasan sama istri sendiri."
Keanu terkekeh geli apalagi wajah Shanum memerah seketika." Jadi gimana kadonya?" tanyanya lagi membuat Shanum memilih beranjak dan membeli kopi dibanding mendengar pembicaraan absurd para pria di sekitarnya ini.
"Apaan? Kayak gituan dijadiin kado. Gak butuh tahu." Abizar mencebik dengan tatapan tak suka.
"Hah? Masa? Kan hampir tujuh tahun gak di asah. Masih normal kan?" tanya Keanu yang kemudian tertawa sendiri karena ucapannya.
"Ya masih lah! Masih kuat, masih bagus, no minus! Jadi gak usah deh ngasih obat kuat begitu. Kalo butuh saya juga bisa beli sendiri."
Keanu tak bisa menahan tawanya lagi. Ia sampai memegangi perutnya sendiri. Sebenarnya ia agak balas dendam ke Abizar yang memberi kado beberapa set lingerie. Walau sangat berguna sih jadi Tiara punya stok seragam malam yang banyak.
Shanum hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar suara tawa Keanu yang sangat keras itu. Pasti pembicaraan mereka berdua aneh-aneh deh. Shanum sudah bisa menebaknya.
..........
Denaya memegangi perutnya yang sudah tampak membuncit. Usia kandungannya sudah jalan tiga bulan. Wanita muda itu pun tak jarang harus memuntahkan isi perutnya lagi di saat rasa mual melingkup dirinya. Ia terpaksa tidak bisa melanjutkan KOAS karena keadaannya tak memungkinkan. Tubuhnya sering lemas. Jika ia tetap KOAS yang ada dirinya akan semakin drop dwn Richardo juga tak mengijinkan.
Sekarang Denaya ikut suaminya-- Richardo di Kalimantan. Selain memiliki beberapa cabang restoran, Richardo juga memiliki pekerjaan lain di daerah Kalimantan. Pria itu sedang membangun proyek waduk yang dulunya bekas galian penambangan yang sudah tak terpakai lagi.
Dan demi menutupi aib keluarganya, jadilah Denaya terpaksa ikut suaminya ke pulau sebrang yang jauh dari keluarga intinya. Apalagi tempat tinggalnya kini di dalam hutan dan jauh dari perkotaan. Setiap periksa kandungan saja Denaya harus menempuh perjalanan berjam-jam demi bisa sampai di sebuah klinik kandungan. Meski Richardo kaya raya juga tapi tak sekaya Abizar, Denaya tetap tak bisa menikmatinya. Bagaimana bisa ia menikmati uang di tengah hutan begini? Yang ada kerjaannya hanya main hape atau melihat-lihat kebun. Sangat membosankan. Ia sendiri tak punya teman dan seringkali sendirian di rumah saat Richardo bekerja. Denaya tak bisa banyak protes karena ketidakberdayaan dirinya. Richardo memang memperlakukannya dengan baik tapi semua itu tak membuat Denaya luluh. Ia perlu hiburan, ia butuh tempat yang ramai. Bukan hutan seperti ini.
"Bisa-bisa keluar dari sini aku jadi manusia paling gaptek sedunia."
Terkadang waktu menjadi obat yang paling ampuh untuk melupakan. Seiring berjalannya waktu dan kelapangan hati untuk mengikhlaskan seseorang yang telah bahagia, maka hati pun ikut merasa lega. Seolah segala beban dan sesak itu menghilang.Haidar menikmati kopi amerikanonya sembari menatap ke luar jendela. Hujan baru saja reda setelah hampir dua jam membasahi bumi. Ia pun telah menghabiskan dua gelas kopi demi membunuh waktu secara perlahan. Sudah beberapa bulan ini, menghabiskan waktu di kafe menjadi kegiatan libur kerjanya. Walau sendirian, ia merasa nyaman. Terlihat menggenaskan memang, tak jarang Keanu mengejeknya... tapi ia tidak peduli.Matanya menangkap sosok yang baru saja turun dari mobil. Lalu pria yang dilihatnya itu berjalan menuju pintu penumpang dan membukakaknnya. Dia memapah wanita dengan perut yang membuncit dan tampak kesusahan untuk berjalan sendirian. Keduanya saling melempar senyum sebelum berjalan masuk ke dalam kafe. Mereka duduk tak jauh dari meja
“ Istri lo mau melahirkan, kenapa lo malah pingsan di sini sih?” Haidar mengguncang- guncangkan tubuh Keanu yang limbung setelah mendapat panggilan dari ruang UGD soal istrinya yang mengalami kontraksi sebelum jadwal operasi dilakukan. Tapi setelah menjelaskan telepon yang diterimanya, dia malah jatuh ke lantai dan hampir tak sadarkan diri.“ Gue kok takut ya?”Haidar mendengus geli melihat wajah sahabatnya saat ini. Keanu sungguh menyebalkan dengan wajah konyolnya itu. “ Dokter bakal ngasih Tiara obat pereda kontraksi. Operasinya akan dilakukan sebentar lagi. Mending lo bersiap deh,” ucapnya yang sempat menelpon bagian UGD dan menanyakan soal kabar Tiara.Keanu hanya mengangguk dan kembali duduk di kursinya dengan tatapan kosong. “ Gue harus masuk ke dalam juga nggak menurut lo?” tanyanya dengan wajah polos.“ Lo udah diskusiin sama istri lo soal itu belum?” tanya Haidar balik. Entah kenapa ia m
“ Istri lo mau melahirkan, kenapa lo malah pingsan di sini sih?” Haidar mengguncang- guncangkan tubuh Keanu yang limbung setelah mendapat panggilan dari ruang UGD soal istrinya yang mengalami kontraksi sebelum jadwal operasi dilakukan. Tapi setelah menjelaskan telepon yang diterimanya, dia malah jatuh ke lantai dan hampir tak sadarkan diri.“ Gue kok takut ya?”Haidar mendengus geli melihat wajah sahabatnya saat ini. Keanu sungguh menyebalkan dengan wajah konyolnya itu. “ Dokter bakal ngasih Tiara obat pereda kontraksi. Operasinya akan dilakukan sebentar lagi. Mending lo bersiap deh,” ucapnya yang sempat menelpon bagian UGD dan menanyakan soal kabar Tiara.Keanu hanya mengangguk dan kembali duduk di kursinya dengan tatapan kosong. “ Gue harus masuk ke dalam juga nggak menurut lo?” tanyanya dengan wajah polos.“ Lo udah diskusiin sama istri lo soal itu belum?” tanya Haidar balik. Entah kenapa ia m
Jika kamu menginginkan sesuatu di dunia ini, maka berdoalah dan minta pada Yang Maha Kuasa. Lalu Tuhan akan memberikan dua opsi, Tuhan selalu mengabulkan doa para hamba- Nya di waktu yang tepat atau menggantikan permintaanmu dengan sesuatu yang jauh lebih tepat.Setelah ratusan hari, ratusan sepertiga malam dan ribuan kali bersujud... kini Tuhan pada akhirnya mengabulkan permintaan dari hamba- Nya. Permintaan yang jelas mudah bagi Tuhan untuk berikan, tapi mungkin Tuhan senang mendengar doa kita pada- Nya. Sehingga kini waktunya Shanum mencecap kebahagiaan dari apa yang dia usahakan dan berdoa selama ini.Abizar tak henti- hentinya mengucap rasa syukur melihat kantung janin yang sudah terbentuk di layar USG. Tangannya menggenggam jemari istrinya dengan erat dan mengecupnya sesering mungkin, seolah berterima kasih dengan semua pertahanan istrinya selama ini.Dokter Rebeca sampai mengusap air di sudut matanya, melihat kebahagiaan pada pasien serta suaminya yang ju
Saat siang Tiara dan Keanu baru pulang dari rumah Shanum dan Abizar. Keanu berkali- kali meminta maaf karena sudah mengganggu hari libur keduanya dan Shanum juga berkali- kali bilang jika ia tidak keberatan sama sekali.“ Lucu ya mereka berdua,” ucap Shanum setelah Tiara dan Keanu pulang.“ Iya. Serasi banget mereka berdua tuh. Keanu yang konyolnya nggak ketolongan dan Tiara yang galak.”“ Padahal dulu Tiara wanita yang manis loh, Mas.” Shanum ingat betul dengan Tiara yang juga pernah beberapa minggu mendampinginya praktek, sebelum akhirnya menjadi perawat untuk Keanu.“ Ya, mungkin dengan kegalakannya jadi dia bisa menghadapi suaminya itu.” Abizar tertawa membayangkan bagaimana keduanya yang sering bertengkar mulut, walau tak jarang juga keduanya bersikap sangat manis. Membuat siapapun iri pada mereka.Shanum mengangguk lalu mengajak Abizar membereskan dapur yang agak berantakan. Padahal tadi Keanu m
Seperti biasa, setiap pagi Keanu menemani istrinya untuk berjalan- jalan di sekitar komplek perumahan mereka. Tiara pun sudah resmi mengambil cuti lahiran sejak satu minggu yang lalu. Sekarang istrinya tengah mempersiapkan diri untuk operasi caesar yang akan dilaksanakan dalam waktu dua minggu lagi. Karena tekanan darah istrinya selalu tinggi, jadi melahirkan secara pervaginaan bukan pilihan yang tepat. Jalan satu- satunya adalah operasi caesar. Lagipula, mau melahirkan dengan cara apapun... perjuangannya pun sama. Semuanya sama- sama butuh pengorbanan. Jadi jangan pernah menjudge wanita yang melahirkan secara caesar maupun normal, keduanya sama- sama adalah calon ibu.Terkadang omongan orang di luar sana memang menyakitkan, seolah mereka sangat mengerti apa yang tengah orang lain rasakan. Padahal mereka hanya menilai dari luarnya saja. Keanu seringkali mengingatkan istrinya untuk cuek dengan ucapan orang- orang, terutama soal fisik Tiara yang memang jauh lebih berisi dibandi