Share

Bab 1859

"Sudah kubilang, aku nggak punya niat jahat. Aku hanya ingin mengobrol denganmu," ujar Wira sambil tersenyum tipis.

Kemudian, Wira duduk di samping dan menuangkan teh untuk diri sendiri. Dia melambaikan tangan kepada Thalia dan berkata, "Kalau kamu memanggil orang kemari, aku bisa saja melukai wajahmu sebelum mereka tiba. Coba saja kalau nggak percaya."

Wira tersenyum lebar sambil memainkan cangkir di tangannya. Penampilannya ini jelas untuk memperingatkan Thalia agar tidak bertindak macam-macam.

Ekspresi Thalia tampak masam. Ini pertama kalinya dia diancam oleh seseorang. Di Paviliun Aeril, hampir semua pria memujanya, tetapi tidak ada yang punya peluang untuk mendekatinya, apalagi bersikap lancang seperti ini sampai mengancamnya.

Wira jelas adalah orang pertama. Setelah ragu-ragu sejenak, Thalia mengernyit dan bertanya, "Jadi, apa yang kamu inginkan?"

Ketika berbicara, Thalia terus menjaga jarak dengan Wira, tidak akan membiarkan pria ini mendekat. Bisa dilihat juga bahwa wanita ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status