Home / Fantasi / Perjalanan Petualang Terkuat / 6. Selamat, Anda Resmi Menjadi Pembunuh

Share

6. Selamat, Anda Resmi Menjadi Pembunuh

Author: Ideabadar
last update Last Updated: 2024-09-26 22:12:31

Makhluk tinggi itu datang ke arah Wira, benturan tubuh mereka terjadi dan membuat para mahasiswa lainnya ada yang menutup matanya.

Slap!

Brush!

Wira terdorong ke belakang dan tubuh monster kurus tinggi itu menimpa Wira, suaranyanya terdengar menyayat.

KUUUUKKKKK! (Sakit, sakit ....)

Bruk! Kepala monster itu tergeletak di samping kepala Wira dan membentur lantai dan tak lagi bergerak. Sementara, ujung pedang ternyata menembus tubuh monster itu hingga tembus ke atas. Wira kesulitan bergerak, saat serangan mereka bertemu. Wira melihat celah dengan kemampuan matanya yang tajam dan menusuk monster itu dengan cepat.

[Petualang, anda berhasil membunuh Monster Rak-Rak. Target misi untuk mendapatkan senjata, 2/3]

”Bantu singkirkan makhluk jelek ini, Bisma,” kata Wira kesulitan karena dia tertimpa makhluk tersebut dan terjepit dengan pedang yang masih dipegangnya.

Bisma segera mendekati Wira dan menggunakan kakinya untuk menendang tubuh monster itu. Sementara, Wira menarik pedangnya.

Bruk!

Monster itu terguling dan membentur dinding. Wira dipenuhi darah kuning dan dia bangkit.

”Bajuku dipenuhi darah monster itu, menyusahkan saja.”

”Wira, kamu hebat!” kata Reka memuji Wira dan mencoba menempel pada Wira, di dunia yang dipenuhi monster mendekati orang kuat akan membawa keselamatan untuknya.

Wira sudah paham, Reka yang selalu mengganggunya kini menempel padanya. Wira tidak peduli, dia memberikan pedang itu kembali pada Diki.

”Terima kasih, Diki. Ini pedangmu, ambillah kamu harus berjaga untuk dirimu sendiri.”

”Baik, Wira.”

Semua berdiskusi sekarang, mereka tidak bisa menunggu di dalam kelas. Bisa jadi, para mosnter akan datang lagi ke kelas dan jumlah mereka bisa semakin banyak.

”Aku tidak peduli, aku akan keluar dan mencari perlindungan. Aku tidak mau menunggu kematian di sini!” kata seseorang yang memakai kemeja biru.

”Aku tidak mau keluar, di luar sangat berbahaya. Kita tunggu bantuan datang!”

”Aku tidak mau mati, apa yang harus kita lakukan?” timpal wanita yang memegangi tasnya dengan cengkeraman kuat.

Tidak ada kesepakatan, semua hanya mencari keselamatan tapi bingung hendak keluar atau di dalam kelas.

”Diki, putuskan apa yang harus dilakukan. Kamu ketua angkatan bukan?” Wira melihat Diki dan memberikan kepercayaan sebagai ketua angkatan di kelas mereka. Setidaknya, selama ini Diki adalah pemimpin di kelas itu.

Diki memegangi pedangnya sendiri, ”Aku takut, Wira. Melihat monster yang mengerikan itu, aku kesulitan untuk bergerak. Bahkan, pedangku pun tak bisa kugerakkan.”

”Kamu harus bisa melawan ketakutanmu, Diki. Kamu adalah ksatria pedang, bukankah itu yang kamu impikan? Kamu telah mengambil jalan sebagai seorang ahli pedang, lalu kenapa sekarang kamu takut pada monster?”

”Kamu ... kamu benar, Wira.” Diki mengangguk dan menguatkan tekadnya, ”Aku akan berjuang dan melindungi teman-temanku.”

”Bagus!”

”Baiklah, saya punya usul.” Diki kini mencoba untuk berani dan melihat semua teman-temannya, ”Kita akan bertahan di kelas ini untuk beberapa saat, setidaknya sepuluh menit. Jika kondisi semakin bahaya, maka kita akan keluar bersama dan mencari perlindungan!”

Semua tak punya pilihan selain setuju, sepuluh menit untuk menunggu. Mereka berharap bahwa bantuan segera datang dan mengevakuasi mereka dari kondisi ini. Sementara, di luar masih terlihat ada beberapa monster bersayap dan aneh terbang di angkasa. Kondisi yang berubah dengan cepat ini telah membuat dunia benar-benar mencekam.

Mereka hanya aman untuk satu menit, dan saat itu juga suara mendesis kembali terdengar mendekati pintu yang sudah terbuka di kelas mereka.

Para mahasiswa itu mundur ke belakang dan berkumpul, Diki dan Wira berada di depan semua orang. Dan, dua monster tinggi kembali muncul di pintu. Kali ini, dua monster dan tangan mereka terdapat percikan darah segera. Bahkan, salah satu dari mereka melemparkan mayat manusia dan melemparkannya ke kelas itu setelah menyedot energi mayat tersebut.

Bruk!

KIIIEEEEEEEKK! (Banyak makanan di sini, Raja pasti senang!)

[Hukuman Petualang masih ditetapkan, bunuh tiga monster untuk mendapatkan senjata anda]

[Target terpenuh, 2/3]

”Ayo bertarung lagi, Bisma!”

”Aku akan memberikan buff padamu, Wira.”

”Apa aku bisa ikut membantu?” tanya Diki.

”Kamu pasti bisa, Diki.”

Tiga orang maju dan sisanya semakin ke belakang, mereka sudah ketakutan dan gemetar melihat dua monster itu.

”Bagaimana kalau kupinjamkan pedangku lagi padamu, Wira. Aku gemetar sekarang.”

Wira mendesah, tapi masih lebih baik menggunakan senjata itu. Wira menerima pedang Diki dan memegangnya kembali. Pelatihan yang sudah dilakukannya untuk belajar menguatkan kekuatannya bersama paman Gani kini ternyata sangat dibutuhkan. Wira tidak mengerti, tapi rasanya memang paman Gani mempersiapkan dirinya untuk menghadapi situasi seperti ini.

Apakah paman Gani tahu kalau dunia akan berubah seperti ini?

KIEEEEEEEKKK!

Satu monster tinggi, monster Rak Rak melompat dan tangannya memangjang seperti sebelumnya.

[Anda mendapatkan buff, kekuatan anda meningkat]

Wira tahu energinya merupakan energi support dari kemampuan Bisma.

Wosh!

Mata Wira mengkilat dan dia memutar tubuhnya sambil menebas lengan kanan monster Rak Rak dengan cepat. Wira tak menyangka, dia bisa begitu cepat sekarang dan mampu melewati monster itu. Wira semakin yakin dengan kemampuannya.

Monster itu kesakitan dan tangan kirinya segera menyerang Wira, Wira mundur dengan cepat sehingga lengan tajam monster itu tak bisa menggapai lehernya.

Srak!

Brush! BUG!

Wira masih bisa mengangkat kaki kanannya dan menendang keras dagu monster Rak Rak sehingga monster itu terdorong ke belakang dan membentur barisan kursi dan meja yang masih tersisa.

Brak! Bam!

Satu monster Rak Rak yang tersisa terlihat marah dan menerjang ke arah Wira yang masih belum siap.

”Awas Wira!” teriak Diki khawatir.

Wira kehilangan keseimbangan karena baru saja menendang monster satunya. Dan, tangan monster satunya hampir mencapai Wira. Wira sulit untuk menghindarinya dan hanya bisa memasang lengannya untuk menahan serangan monster itu.

Slap!

KIEEEEEKKKK! (Apa ini, mataku sakit!) teriak monster itu.

Sebuah energi menyambar mata monster itu sehingga dia menutupi matanya dan serangannya pada Wira batal. Di belakang Wira, Bisma menggunakan energi untuk melemparkan sebuah tali energi dan menyambar mata monster itu. Wira juga melihat hal itu, Bisma menolongnya dan bagaimana Diki mampu melakukan hal itu?

Kesempatan!

Wira mengangkat pedang dan segera maju setelah satu kakinya memberikan pijakan dan mendorong tubuhnya untuk maju.

Slash!

KIIEEEEEEEKKKK!

Tangan dan kepala monster Rak Rak itu terpisah dari tubuhnya. Gerakan Wira sangat cepat dan mampu merobohkan satu monster Rak Rak.

Bruk!

[Hukuman untuk anda yang melanggar peraturan dihapus, anda telah memenuhi misi atas hukuman anda]

[Anda bisa mengeluarkan senjata pembunuh anda]

[Target terpenuhi, membunuh monster di awal kehancuran dunia. 3/3]

[Selamat, anda mencapai tahap baru. Anda resmi menjadi seorang Pembunuh]

Apa ini?

Aku adalah seorang pembunuh? Wira tak percaya melihat status petualang miliknya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjalanan Petualang Terkuat   43. Informasi Baru Terbuka; Kelas dan Pembunuhan!

    Brush!Semburan hijau dihindari Wira dengan kecepatan tinggi, Wira melewati satu Pororo dan menggunakan Matic untuk menebasnya menjadi beberapa bagian. Ada lidah panjang yang terpotong saat mencoba menyerang Wira.[Pengalaman didapatkan, kemampuan meningkat dengan penyerapan otomatis]SLURP!Saat Wira tengah lengah, lidah panjang hampir saja menyentuh punggungnya.Slash!”Jangan melamun, Wira!”Bisma dengan cepat menggunakan tali energi yang digunakan memotong lidah salah satu Pororo. Wira tersenyum dan memutar tubuhna, melewati Pororo itu dan membelah kepalanya dengan daggernya.Slash!Harry dan Lylia juga bertarung dengan baik, mereka mengalahkan beberapa Pororo dengan kemampuan mereka. Kemampuan yang sudah mereka miliki ditambah peningkatan pengalaman dan level yang meningkat dengan membunuh Pororo. Kemampuan mereka terus naik dan menjadi lebih kuat.Brush! Brush!Elemental api dan angin milik Lylia juga terlihat sangat kuat, pengembangan dari sistem dan kemampuan sihirnya sudah ku

  • Perjalanan Petualang Terkuat   42. Serbuan Tahap Ketiga, Pertarungan Dimulai

    Splash!Wira melihat pangeran Harry dan Lylia menghilang dalam tutorial memilih kemampuan, jadi ternyata mereka kini dapat memilih kemampuan mereka sebagai Petualang. Meskipun, mereka bukan berasal dari dimensi ini.Ini menandakan, informasi dari Dekker terbukti. Penyatuan dimensi dan perang akhir, armageddon. Apakah hal itu akan segera terjadi?”Mereka mendapatkan kesempatan untuk menjadi Petualang,” kata Bisma di sebelah Wira.Wira hanya mengangguk.”Wira ... jika manusia memiliki kesempatan kedua dan mereka semua mendapatkan kemampuan Petualang. Apakah mungkin para monster dan makhluk kuat akan datang ke bumi?” Bisma menatap Wira penasaran.”Aku juga menduga hal yang sama denganmu, Bisma. Musuh yang lebih kuat, akan berdatangan ke bumi.””Jadi ... kita akan melawan musuh yang lebih kuat? Ya ... kita hanya perlu bertarung, dan aku akan selalu bersamamu, Wira.”Wira tersenyum, ”Namun ... ada sesuatu yang harus kita perhatikan, Bisma.”Bisma menatap Wira penasaran, Wira masih melihat

  • Perjalanan Petualang Terkuat   41. Fase Kedua Kehancuran Dunia, Dimulai!

    Kapten Nagita memutuskan ikut pulang bersama Kapten Tio, bergabung dengan pasukan lainnya yang berada di camp pengungsian. Bersama lebih aman tentunya, sambil merencanakan strategi dan pertahanan bersama militer di seluruh kota dengan saling komunikasi.Mereka pulang menyusuri gang, dengan mudah mereka melewati beberapa monster. Hal itu karena, kemampuan Kapten Nagita saat memilih kemampuan kemarin adalah kemampuan kamuflase atau menghilang. Nagita tidak berpikir jauh, sebagai seorang pelindung dan tentara. Dia berharap bisa menyembunyikan diri dan menyelamatkan orang lain ketika dalam bahaya. Dia berjalan sambil menyembunyikan keberadaan lima orang yang menolongnya dan mereka terus berjalan melewati para monster.Srak! Srak!Sayangnya, Nagita harus menggelengkan kepalanya. Hal itu karena, setiap melewati monster, tak ada monster yang bisa melewati mereka. Hal itu digunakan Wira sebagai kesempatan meningkatkan stat dan kemampuan semua tim. Wira dengan kemampuan cepatnya, membunuh semu

  • Perjalanan Petualang Terkuat   40. Kekacauan di Seluruh Dunia

    Ruangan berantakan dan beberapa barang penelitian terceceran jatuh. Sepertinya, ada serangan monster di ruang riset penelitian itu. Kapten Tio tahu tahu siapa wanita yang tersisa di ruangan tersebut. Itu adalah Nagita, tentara khusus yang ditugaskan untuk meneliti riset dan juga seorang Kapten. Dia diberikan tugas khusus sehingga diminta dalam tim khusus.Mereka duduk di ruangan yang berantakan di ruangan riset tersebut.”Jadi, selama ini kamu bertugas di sini, Kapten Nagita?” tanya Tio karena mereka sudah dua tahun lebih tidak bertemu sejak Nagita ditugaskan secara khusus.”Benar, kapten Tio. Aku ditugaskan khusus karena adanya pergerakan abnormal dan mulainya ada portal aneh di beberapa tempat.”Jadi begitu, Wira mendengarkan kisah dari kapten Nagita. Sebenarnya, militer sudah lama memeriksa adanya aktivitas aneh, tapi itu hanya masih dalam dugaan. Beberapa kali tampak portal energi yang muncul, tapi beberapa menit kemudian menghilang. Hal itu terjadi sudah sejak tiga tahun yang lal

  • Perjalanan Petualang Terkuat   39. Rahasia Dekker, Pelayan Dewa

    BRUSH!Serangan Wira mencapai kepala ular raksasa itu, serangan itu masuk dan memecah kepala ular raksasa milik Dekker.Wira menembus ular, tapi masih ada penghalang yang muncul. Wira menusuk penghalang itu, serangannya ditahan tapi Wira tak mau berhenti dan terus menggunakan energinya.”Kamu tak akan bisa menembus pertahanan kuatku Manusia!””Kamu terlalu percaya diri, Dekker. Kamu pikir kamu dewa! Kamu hanyalah makhluk yang penuh dengan halu!” Wira mening kemampuan sihirnya, dia terus membakar dirinya dan penghalang itu harus bisa dihancurkan.Dekker meledakkan kemampuan dirinya, dia meningkatkan kemampuannya. Namun, dia tahu bahwa kekuatannya ditahan sebanyak beberapa lapis di dimensi ini. Energi Dekker meluap dan mendorong penghalang untuk membalikkan serangan Wira.Wira terdorong dengan energi tersebut, tapi dia terus bertahan sambil menusukkan daggernya ke dalam penghalang. Dia tak akan menyerah! Energi menembus pertahanan Wira, dia merasakan kekuatan besar milik Dekker. Mata Wi

  • Perjalanan Petualang Terkuat   38. Kemampuan Dekker Ditekan di Dimensi Ini!

    Apa yang dimaksud Dekker dengan dunia terakhir?”Aku mencium baumu, manusia. Apakah di Bumi tempatmu berada, kehancuran baru dimulai dan monster berdatangan?”Wira mendelikkan matanya.”Ha ... ha ... ha ... sepertinya memang benar. Ragnarok yang dijanjikan, perang akhir yang diramalkan akan terjadi. Aku sudah lama terkurung di sini. Perlu kamu ketahui, Manusia! Bumi lainnya sudah hancur lebih dulu dan tinggal puing semata. Bumimu adalah bumi terakhir, dan kehancuran semesta akan berada pada puncaknya! Akhirnya, Dewa akan berjaya dan menjadi pengatur segalanya! Ha ... ha ... ha ...!”Pangeran Harry tahu bahasa Dekker, ”Siapa anda sebenarnya?””Aku tidak paham urusan di banyak dunia dan dimensi, aku terkurung untuk menjaga tempat ini. Rajaku memerintahkanku dan menunggu hingga perang akhir dunia terjadi. Perlu kalian ketahui, jika kalian penasaran dengan para Dewa. Merekalah yang membuat skenario kehancuran alam semesta agar membentuk ulang dunia yang baru! Ha ... Ha ... Ha ...!””Henti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status