Share

13

Kania terkulai lemah diatas tempat tidurnya. Sekujur tubuhnya masih dipenuhi luka serta lebam. Salah satu matanya bahkan berwarna merah darah dilapisan korneanya. Penampilannya sungguh tak karuan. Sejak kemarin ia hanya rebahan karena seluruh tubuhnya terasa luluh lantak. Untuk sekedar ke kamar mandi saja ia harus menahan sakit yang teramat pada kakinya.

Cakra, si pelaku kekerasan, bersamanya didalam kamar sejak kemarin. Bagai pahlawan kesiangan, ia mengobati Kania dengan telaten. Menyuapinya makan, mengoleskan salep bahkan membantunya ke kamar mandi. Adanya Cakra bersamanya membuat perasaan Kania campur aduk. Ia membenci Cakra setengah mati, kesal bahkan penuh amarah. Namun sikapnya kali ini justru membuat amarah Kania jadi sedikit melunak. Cakra bahkan menemani Kania hingga tertidur meski ia tak tidur bersamanya semalam. Namun ketika Kania membuka mata pagi harinya, sosok Cakra kembali muncul dihadapannya dan lagi lagi bersikap baik padanya.

"Ini makan dulu habis itu minum obatnya."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status