Perjalanan Waktu Istri Terzalimi

Perjalanan Waktu Istri Terzalimi

By:  princessa  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings
22Chapters
730views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kedatangan seorang wanita yang mengaku hamil anak dari suaminya membuat kehidupan Kania berubah total. Kehidupannya yang sebelumnya bahagia berubah bagai di neraka. Disiksa oleh suami dan selingkuhan suaminya membuat Kania tak henti berdoa agar bisa memutar waktu untuk kembali ke masa lalu dan mengubah takdirnya. Penyesalannya yang terdalam adalah bertemu dan jatuh cinta dengan Cakra, suaminya. Hingga kehilangan anaknya membuatnya depresi dan kecelakaan tragis pun menimpanya. Kania terbangun dan mendapati dirinya di masa lalu, masa dimana ia pertama kali bertemu dengan Cakra. Akankah Kania mewujudkan misinya mengubah takdirnya dengan menghindari pertemuannya dengan Cakra? Ataukah Kania berubah pikiran dan membalaskan dendamnya pada Cakra? Atau justru tidak keduanya? Apa yang sebenarnya terjadi yang membuat dirinya bisa memutar waktu dan kembali ke masa lalu?

View More
Perjalanan Waktu Istri Terzalimi Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Dewi Zubaedah
geregetan bacanya...
2023-08-12 14:10:51
0
user avatar
XAVIER ARSYAD
kynya ceritanya bgs
2023-06-25 18:45:31
0
default avatar
only4nun
mantap!!! bikin emosi!!
2023-06-17 16:12:41
0
default avatar
snowflake9194
ceritanya bagus
2023-06-17 15:39:49
0
22 Chapters
1
"Saya Della, kekasih mas Cakra dan juga saat ini sedang mengandung anak dari mas Cakra." Seketika tubuh mungil Kania limbung tak kuasa menahan berita yang baru saja ia dengar dari mulut seorang wanita yang datang kerumahnya siang ini. Jantungnya berdegub kencang, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba datang membawa kabar buruk untuknya. Tidak, semua ini pasti mimpi. Tak mungkin mas Cakra, suaminya, tega mengkhianati dirinya. Atau mungkin ini modus penipuan jenis baru? mungkin saja wanita ini datang berpura-pura dihamili oleh suaminya lalu meminta sejumlah uang. Ya, pasti ini yang terjadi."Mbak, maaf ya sepertinya kamu salah sasaran. Kalau mbak mau menipu saya bukan begini caranya. Lebih baik mbak segera pergi dari rumah saya sebelum saya laporkan mbak ke RT atau ke polisi." ucap Kania sambil meneguhkan hatinya meski ia yakin saat ini suara yang ia keluarkan seditkit bergetar. Namun sepertinya wanita tersebut tak bergeming dengan ancaman Kania, malahan menampilkan wajah penuh ejekan k
Read more
2
Suara derai tawa sepasang manusia mengusik Kania. Kepalanya pening sekali saat ia hendak membuka matanya. Kania mendapati dirinya tergeletak diatas kasur, ia lupa kapan ia tertidur. Jam berapa sekarang pikirnya. Apa ia baru saja tidur siang atau sesungguhnya sekarang sudah pagi. Ia mengingat ingat apa yang ia lakukan sebelum tidur. Tersadar apa yang sebelumnya terjadi, Kania melompat dari tempat tidur dan berlari keluar kamar mencari suaminya. Yang ia dapati justtu menyayat hatinya, Cakra sedang duduk berangkulan dengan wanita lain sembari tertawa menonton tv. Apa yang sedang dilakukan dua manusia hina ini membuat emosinya kembali membuncah. Kania melempar vas bunga yang berada di atas nakas.Prang.Denting pecahan kaca mengagetkan sepasang manusia dihadapannya."Apa kalian sudah gila?! Berani-beraninya kalian bermesraan dirumahku!" teriak Kania. Cakra dan Della yang mendengar amukan Kania terkejut namun tak jua bergeming. "Ngapain sih pake teriak-teriak begitu. Bikin kaget aja." celo
Read more
3
"Ceraikan aku." Kania berujar dengan tegas setelah mendengar penuturan Cakra bahwa ia sudah berpacaran dengan Della selama setahun. Ingatannya akan rasa sakit kala ia keguguran sementara suaminya bersenang senang dengan wanita lain membulatkan tekadnya untuk berpisah. Lagipula wanita mana yang rela dimadu. Perpisahan satu satunya jalan yang terbaik untuk dirinya.Cakra menghampiri Kania yang duduk di sisi ranjang. "Nia, maafkan mas. Mas ga bisa menceraikanmu. Mas sayang sama kamu. Tapi kamu harus ngerti, gimanapun mas harus tanghung jawab sama Della." ucapan lembut Cakra tak membuat Kania tersentuh. "Harusnya mas berpikir seribu kali sebelum mas berselingkuh. Mas sudah menodai pernikahan kita. Mas tega mengkhianati aku. Ngga mas, aku ga bisa. Aku tetap ingin bercerai."Cakra mulai memutar otak mencari cara supaya Kania mau memaafkan dirinya. Dia tak bisa bercerai dengan Kania. Seluruh aset dan harta yang ada, semuanya atas nama Kania. Ya, wanita itu begitu pintar sehingga saat awal pe
Read more
4
Della merasa bosan berada didalam kamar yang ukurannya tak lebih besar dari kamar kos miliknya. Ruangan yang hanya terdiri dari ranjang berukuran queen size dengan dua buah nakas disisinya serta sebuah lemari dua pintu itu memang sedianya hanyalah sebuah kamar tamu yang berada dilantai dua didalam rumah mewah ini. Sambil mengoyang-goyangkan kakinya, ia duduk di pinggir ranjang memainkan ponsel keluaran terbaru miliknya yang baru saja dibelikan oleh Cakra seminggu yang lalu. Meski matanya tertuju pada ponsel pintar itu namun dalam hatinya ia menggerutu kesal menunggu Cakra yang tak kunjung datang. Beruntung masa masa morning sickness yang biasa diderita ibu hamil sudah ia lewati. Setidaknya ia tak kesulitan melewati pagi ini seorang diri.Sepuluh menit berlalu, suara derit pintu membuatnya mengalihkan pandangan dari ponselnya."Maaf ya sayang, kamu lama nunggu ya?" Lelaki berbadan tegap dengan paras rupawan itu menghampirinya dan memeluknya sambil bergelut manja di bahunya. "Mas Cakra n
Read more
5
Kania berteriak sekuat tenaga sambil menggedor pintu meminta tolong. Ia berharap suaminya ataupun bi Imas, asisten rumah tangganya mendengar dan membukakan pintu. Namun sudah hampir sejam tak jua membuahkan hasil.Kania yang terbangun dengan sakit kepala yang hebat mendapati dirinya berada dikamar tamu yang berada terpisah dari rumah utama. Kamar tamu itu dipisahkan dari rumah utama dengan pemisah berupa sebuah taman kecil dengan kolam ikan dan air terjun kecil yang gemericik disisinya. Kamar tersebut berupa paviliun kecil yang dulu ia bangun untuk saudaranya jika ada yang ingin menginap dirumahnya. Paviliun kecil yang berupa kamar tidur dengan kamar mandi didalamnya dan sebuah teras kecil diluar. Kamar yang hampir tak pernah digunakan itu tiba tiba saja menjadi kurungan baginya. Entah sudah berapa lama ia tertidur atau mungkin lebih tepatnya pingsan. Jam di dinding menujukkan pukul dua dan dari cahaya jendela ia bisa memastika bahwa sekarang pukul dua siang. Namun ia tak yakin apakah
Read more
6
Kania merasakan ada pergerakan asing disamping tubuhnya. Ia membuka matanya secara perlahan dan mendapati suaminya berbaring disampingnya. Entah Cakra tertidur atau tidak namun suaminya itu menutul matanya. Menyadari adanya kesempatan untuk kabur, Kania perlahan mencoba bangun."Mau kemana?" Suara berat Cakra mengagetkannya, ternyata Cakra tidak tidur. "Percuma, pintunya dikunci dan diluar juga ada penjaga."Ucapnya lagi. Kania pun mengurungkan niatnya sambil terus memikirkan cara membujuk Cakra agar melepaskannya. Saat Kania terdiam, Cakra menarik tubuh Kania kedalam pelukannya. Kania tak memberontak pun tak berkata apa-apa. Entah sejak kapan Cakra berada dikamarnya, namun Cakra masih memakai pakaian kerjanya. Apa sejak semalam Cakra berada dikamarnya?Cakra menangkup kedua pipi Kania dan menatap mata Kania."Aku kangen. Kita udahan ya berantemnya. Kamu mau nurut kan sama aku." Ucap Cakra tanpa memgalihkan pandangan matanya dari Kania. Hampir saja Kania terlena akan ucapan Cakra, namun
Read more
7
"Saya terima nikah dan kawinnya Della Puspitasari binti Hariyadi dengan mas kawin seratus gram emas dibayar tunai." Cakra mengucap ijab kabul dengan lantang dan lancar diikuti ucapan sah dari sang penghulu. Della tersenyum lebar meski tak banyak tamu undangan yang hadir. Hanya kedua orangtuanya dan orangtua Cakra serta beberapa kerabat dan teman Della. Acara pernikahan dilangsungkan dirumah Cakra. Meski sederhana namun gaun yang dipakai Della harganya mencapai puluhan juta. Belum lagi makanan yang dihidangkan, berdasarkan keinginan Della yang serba mewah Cakra memesan katering dari restoran bintang lima. Della tersenyum bahagia melihat keinginannya dipenuhi oleh Cakra. Meski nikah siri dan tak banyak tamu undangan, namun acara pernikahan ini sudah selayaknya pernikahan impian Della. Orangtua Della pun sama seperti dirinya bahagia melihat kemewahan yang didapat anak perempuannya. Tak hanya Della, mereka pun kecipratan segala kemewahan yang diberikan oleh Cakra. Kemarin setelah Della me
Read more
8
Della sedang bersantai duduk di depan televisi sambil makan buah-buahan ketika suara ketukan pintu terdengar. Dengan enggan ia berteriak memanggil Imas yang nampaknya tak mendengar. 'Dasar pembantu bodoh, lagi ngapain sih. Lagian siapa sih yang datang siang siang gini, ganggu orang aja.' gerutunya dalam hati. Dengan langkah yang lesu bak orang yang sedang sakit, Della terpaksa membuka pintu karena Imas yang tak kunjung datang dan ketukan pintu yang tak jua berhenti."Lama amat sih bukain pintunya." Begitu pintu terbuka Della langsung dihujani ocehan oleh seorang wanita paruh baya yang memiliki paras yang mirip dengan Cakra. "Eh mama, maaf mah ga tau nih si Imas kemana udah dipanggilin dari tadi ga nyahut nyahut. Males banget dia sekarang." ujar Della seolah olah Imas tak becus bekerja meski sejak tadi ia sudah bolak balik meladeni Della. Padahal jelas jelas barusan Imas ia suruh pergi membeli jajanan di ujung jalan.Bu Harti, ibu Cakra, berjalan masuk tak mengindahkan segala ucapan De
Read more
9
Kania meratapi nasibnya yang terkurung di dalam kamar kini. Hari harinya hanyalah menangis, meratapi nasib dan memutar otak mencari cara agar bisa lolos dari sini. Apalagi setelah tiga hari yang lalu ketika sang mertua datang namun ia tak dihiraukan membuat tekadnya untuk pergi dari sini semakin besar. Ibu mertua yang sudah ia anggap bagai ibunya sendiri ternyata tak memperdulikannya. Ia malah mendukung tindakan anak lelakinya itu. Padahal ia sama sama perempuan. Ia harusnya membantu dirinya dan menasehati anaknya agar tak memilih jalan yang salah.Bukannya ia tak mencoba kabur. Sejak kemarin ia sudah berusaha mencari celah yang memungkinkan dirinya bisa keluar. Ia sudah coba mengutak-atik jendela namun teralis yang baru dipasang itu memang masih terpasang kokoh. Plafon di kamar dan kamar mandinya pun juga sama. Tak bisa digunakan untuk kabur. Satu satunya cara agar ia bisa keluar hanyalah dari pintu yang digembok dari luar.Cara seperti membujuk dan menawarkan kesepakatan pada penjag
Read more
10
"MAU KABUR KEMANA HAH?!"Kania dan bi Imas kaget setengah mati mendengar suara teriakan Cakra. Terlebih Kania yang rambutnya dijambak saat sedang ingin merangkak keluar. Sambil berteriak kesakitan, Kania mencoba melepaskan cengkeraman tangan Cakra pada rambut Kania. Bi Imas yang melihat itu pun refleks berusaha menolong Kania. Namun kekuatan laki laki berusia 38 tahun itu lebih kuat dibandingkan keduanya. "Mas, ampun mas. Mas, lepasin aku!!" Cakra tak menggubris jeritan Kania. Bahkan bi Imas pun didorong hingga jatuh oleh Cakra. Diseretnya Kania hingga ke kamar kurungan yang sebelumnya berhasil ia lalui. Penjaga yang tertidur masih tergeletak didepan kamarnya. Jerit tangis Kania menghiasi seluruh ruangan. Karena rumah mereka yang besar dan luas, ia yakin suaranya takkan terdengar oleh tetangga mereka."DIAM!!" Cakra membentak Kania sambil menampar kedua pipi Kania berulang kali. Entah setan mana yang merasuki tubuh Cakra yang membuat dirinya gelap mata. Sambil menahan sakit Kania ter
Read more
DMCA.com Protection Status