Home / Romansa / Perjanjian Hati / 2. Harus Berusaha

Share

2. Harus Berusaha

Author: Yuyun Batalia
last update Huling Na-update: 2025-07-02 16:50:12

Waktu berlalu, hari ini adalah hari pertunangan antara Savero dan Aurora. Pesta pertunangan keduanya diadakan di sebuah aula hotel yang bisa memuat ribuan tamu. Hanya saja saat ini tamu yang datang ke acara itu berjumlah kurang dari dua ratus orang.

Aurora dan Savero sepakat untuk tidak mengundang banyak orang ke pesta pertunangan mereka.

Dari Aurora, kakek dan keluarga pamannya ada di sana. Sementara Savero, ada kakek dan ibu tiri serta putri angkat ibu tirinya. Ia juga mengundang dua sahabatnya, Daxton dan Joaquin untuk hadir di acara pertunangan itu.

Hari ini Aurora mengenakan gaun yang indah, ia tampak seperti lukisan yang halus dan indah. Sementara Savero, dengan setelan itu ia terlihat tampan, berkarisma dengan sentuhan keangkuhan di wajahnya.

Di tempat yang sepi, Ace berdiri memandangi Aurora dan Savero yang saat ini bertukar cincin. Dengan segala upaya orangnya, ia bisa mendapatkan undangan pertunangan Aurora.

Ia sebelumnya memutuskan untuk tidak datang, tapi berubah di detik terakhir. Ia setidaknya harus berusaha untuk mendapatkan Aurora. Jika setelah berusaha ia masih tidak bisa mendapatkan Aurora, maka itu tidak akan menjadi penyesalan baginya.

Tidak apa-apa Aurora bertunangan, selama wanita itu belum menikah masih ada kesempatan baginya untuk mendapatkan Aurora.

Tatapan Ace menunjukan rasa patah hati, tapi itu tidak mengandung kemarahan atau kebencian sama sekali.

Acara pertunangan itu berjalan dengan lancar. Aurora dan Savero kini telah resmi bertunangan.

Paman Aurora yang mengincar posisi Aurora dan selalu meremehkan Aurora karena Aurora adalah seorang perempuan hanya bisa menekan dalam-dalam rasa tidak bahagianya.

Keponakannya benar-benar licik, untuk mengamankan posisinya ia mengincar pria paling berpengaruh di negara itu.

Tidak, dia tidak akan menyerah dengan cepat. Dia pasti akan membuat Aurora ditinggalkan oleh Savero. Jika bisa, ia juga akan membuat Savero berbalik menyerang Aurora, dengan begitu Aurora pasti tidak akan bisa bangkit.

Meski pesta pertunangan itu tidak diadakan secara pribadi, tapi berita dan artikel mengenai pertunangan dua pewaris dari keluarga besar di negara itu telah diterbitkan dan menjadi perbincangan banyak orang.

Mereka semua sepakat menilai bahwa Savero dan Aurora sangat serasai. Keduanya memiliki aura mendominasi yang sama kuatnya.

Setelah acara selesai, Aurora kembali ke penthousenya yang ia tinggali sejak dua tahun lalu. Aurora tidak beristirahat dengan baik selama beberapa waktu terakhir ini, jadi ia merasa lelah. Ia akhirnya mengistirahatkan tubuhnya.

Beberapa saat kemudian Aurora terjaga karena suara ponselnya. Yang menghubunginya adalah Savero.

“Ada apa, Savero?”

Ada yang perlu aku bicarakan denganmu. Mari bertemu di restoran AA.”

“Baik.”

Aurora segera turun dari ranjang, ia membasuh wajahnya kemudian mengganti pakaiannya lalu pergi ke restoran.

Ia sedikit penasaran dengan apa yang ingin dibicarakan oleh Savero dengannya.

Tiga puluh menit kemudian ia sampai di restoran lalu kemudian pergi ke ruangan khusus yang telah dipesan oleh Savero.

Di dalam ruangan sudah ada Savero yang duduk dengan tenang. Aurora melangkah masuk lalu duduk di hadapan Savero. “Apa yang ingin kau bicarakan?”

“Aku ingin membatalkan pertunangan.” Savero berkata tanpa basa-basi.

“Savero, kau benar-benar sesuatu.” Aurora tidak tahu harus berkata apa. Mereka baru saja bertunangan beberapa jam lalu, dan sekarang pria itu hendak memutuskan pertunangan dengannya. Bukankah ini sangat sulit untuk dibayangkan? Ia dan Savero hanya bertunangan dalam hitungan jam saja.

“Aku akan memberikanmu ganti rugi yang sepadan. Selain itu aku akan tetap mendukungmu dalam masalah bisnis.” Savero tentu saja tidak akan merugikan Aurora.

“Kau memang harus melakukannya, Savero.” Aurora tidak akan menahan Savero. Selama ia mendapatkan dukungan dari Savero, bahkan jika ia menikahi pria secara acak itu tidak akan menjadi masalah. “Namun, bisakah kau memberiku sedikit wajah, mari umumkan pembatalan pertunangan dua minggu lagi.”

Sepuluh hari lagi kakeknya akan berulang tahun, dan di hari itu kakeknya akan mengumumkannya sebagai ahli waris dan memberikannya saham yang dimiliki oleh pria tua itu. Setelah itu pamannya tidak akan bisa melakukan apapun lagi jika saham yang dimiliki oleh kakeknya telah menjadi miliknya.

“Baiklah.” Savero setuju dengan Aurora.

“Jadi, apa alasan kau membatalkan pertunangan?” Aurora sudah menebak alasannya, tapi ia ingin memperjelasnya.

“Althea.” Savero menyebutkan sebuah nama yang juga dikenal oleh Aurora. Althea adalah mantan kekasih Savero, sebelumnya Savero mengira bahwa Althea telah mengkhianatinya, tapi ternyata Althea melakukan itu karena ia tidak memiliki pilihan lain.

Tujuh tahun lalu mantan kekasih Savero meninggalkannya tanpa mengatakan apapun, membuat Savero salah paham. Dan sekarang Savero telah mengetahui kebenarannya. Savero masih mencintai mantan kekasihnya, jadi ia tidak bisa melanjutkan pertunangannya dengan Aurora.

“Aku sudah menduganya. Aku sedikit penasaran tentang kau dan dia, jadi seperti apa hubunganmu dengan Althea?”

“Aku tidak menyangka bahwa seorang Aurora juga akan mengurusi urusan orang lain.”

Aurora tertawa kecil. “Hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan perhatian dariku.”

“Althea adalah cinta pertamaku, tujuh tahun lalu dia meninggalkanku tanpa penjelasan apapun. Aku pikir dia mengkhianatiku dengan menikahi pria kaya, tapi ternyata dia hanya tidak memiliki pilihan lain selain menikahi mantan suaminya, aku telah salah paham terhadapnya.”

“Ah, jadi seperti itu.” Aurora kini sudah tidak penasaran lagi. Sekarang ia sangat mengerti kenapa Savero bersikap begitu dingin pada Althea dan selalu bersikap intim dengannya di depan Althea. “Sekarang kalian kembali bersama?”

“Ya.” Savero menjawab dengan percaya diri. Meski Althea menolak untuk menikah dengannya, tapi ia yakin wanita itu akan segera menerimanya.

“Kalau begitu selamat untuk kalian.” Aurora mengatakannya dengan tulus.

“Terima kasih, aku sangat menghargai ucapan selamat darimu,” balas Savero.

“Apakah ada hal lain yang ingin kau bicarakan?”

“Tidak ada.”

“Kalau begitu aku pergi duluan.”

“Ya, silahkan.”

Aurora segera meninggalkan ruangan pribadi itu lebih dahulu dari Savero. Wanita itu tidak memiliki kemarahan sama sekali pada Savero, mungkin karena ia memang tidak memiliki perasaan apapun terhadap Savero.

**

Hari-hari berlalu, pembatalan pertunangan yang dilakukan oleh Savero tidak mempengaruhi hari-hari Aurora. Wanita itu melakukan aktivitasnya seperti biasa.

Namun, sesekali ia akan sangat menyayangkan bahwa hubungannya dengan Savero berakhir sehingga ia harus mencari pengganti Savero.

Cukup sulit baginya untuk menemukan seseorang yang cocok dengannya dalam segala hal seperti Savero.

Aurora menghela napas, ie kembali melanjutkan kegiatannya. Hari ini ia lembur lagi. Ia benar-benar sibuk dengan pekerjaannya.

Ponsel Aurora berdering setelah beberapa waktu. Ia melihat siapa yang memanggilnya. Itu adalah Gianna.

“Ya, Gianna?”

Aurora, apakah aku mengganggumu.

“Tidak, ada apa?”

Bisakah kau menemaniku minum?”

Aurora berpikir sejenak. Gianna sepertinya dalam suasana hati yang kurang baik. Sahabatnya ini sangat jarang minum.

Jika kau tidak bisa, tidak apa-apa. Aku akan minum sendiran. Savana sedang berada di luar kota dan baru akan kembali besok pagi, jadi dia tidak bisa menemaniku.

“Aku akan ke sana.”

Kau yang terbaik, Aurora.

Aurora kemudian memutuskan panggilan itu. Ia meraih tasnya, memasukan ponselnya ke dalam tas lalu kemudian meninggalkan kantornya.

Dua puluh menit kemudian ia sampai di bar tempat Gianna berada.

“Kalian kembalilah!” Aurora bicara pada kepala pengawalnya. Ia akan menyetir sendiri nanti.

“Baik, Nona.” Kepala pengawal Aurora segera mengikuti perintah Aurora. Sejujurnya ia khawatir pada Aurora, tapi karena majikannya sudah berkata seperti itu maka ia hanya bisa mengikutinya saja. Majikannya mungkin ingin bersenang-senang.

Setelahnya Aurora masuk ke dalam, ia melihat Gianna yang saat ini sedang minum sendirian.

Aurora mendekati Gianna, ia menepuk pundak Gianna lalu kemudian duduk di sebelah Gianna.

“Kenapa kau tiba-tiba minum?” Aurora memiringkan wajahnya menatap Gianna.

“Entahlah, tiba-tiba saja suasana hatiku hari ini tidak begitu baik padahal tidak ada yang terjadi.”

“Mungkin sebentar lagi kau akan datang bulan.” Aurora tidak mengalami perubahan suasana hati ketika ia datang bulan, tapi beberapa wanita mengalami hal itu.

“Ya, aku itu mungkin saja.” Gianna kemudian menyerahkan cangkir yang sudah terisi oleh cairan keemasan pada Aurora.

“Bagaimana pekerjaanmu akhir-akhir ini?” Gianna bertanya dengan perhatian.

Aurora meraih gelas yang diberikan oleh Gianna. “Semuanya berjalan dengan lancar.”

“Itu bagus. Namun, Aurora, kau seharusnya tidak perlu memaksa dirimu terlalu keras. Nikmati hidupmu, kau terlalu gila bekerja.”

Aurora menyesap minumannya. “Aku sangat menyukai pekerjaanku, tidak ada yang bisa aku lakukan tentang hal itu.”

Gianna tersenyum kecil. “Ya, aku juga tahu tentang hal ini.” Wanita itu menyesap minumannya lagi, ia seharusnya tidak boleh minum alkohol, tapi malam ini ia harus meminumnya.

Gianna melihat ke gelas Aurora yang sudah kosong. Wanita itu kemudian mengisinya lagi.

Dua wanita itu minum beberapa gelas lagi. Aurora memiliki toleransi yang cukup baik dengan alkohol, ia tidak akan mabuk hanya dengan satu atau dua gelas kecil alkohol.

tbc

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Hati   20. Aku Hanya Perlu Menyenangkanmu

    Aurora sangat marah sekarang, tapi wajahnya tetap tenang. Ia menyentuh ke punggung suaminya yang basah lalu kemudian menggeser Ace dengan lembut.Aurora mengambil gelas lain di meja lalu kemudian menyiramkannya tepat ke wajah Elena. Gerakan Aurora begitu cepat sehingga Elena terlambat menghindar.“Pelacur sialan! Berani sekali kau menyiramku!” Elena meraung.Aurora kemudian melayangkan tamparan keras ke wajah Elena. “Ini untuk mulut kotormu”Belum sempat Elena bereaksi, Aurora telah menampar Elena sekali lagi. “Ini untuk jas suamiku yang basah!”Aurora hendak menampar Elena sekali lagi, tapi Dante segera menghadang hingga tangan Aurora hampir saja mengenai wajah Dante.“Nona Aurora, sudah cukup.”Aurora menatap Dante. “Aku bertanya-tanya bagaimana cara keluargamu mendidik adikmu. Tidak tahu malu, memiliki mulut yang kotor, serta berperilaku buruk.”&ldquo

  • Perjanjian Hati   19. Aku Ingin Memakanmu

    Aurora meletakan ponselnya, opini publik kini telah berbalik menyerang Ares. Aurora tidak menyangka bahwa Gianna akan membuat pengakuan dan menyerahkan bukti, tampaknya mantan sahabatnya itu masih memiliki hati nurani.Setelah ini Aurora tidak tahu apa lagi yang akan dilakukan oleh Ares untuk menyerangnya. Namun, ia lebih berharap Ares untuk berhenti. Ia tidak ingin terus bertarung dengan Ares.Pintu kamar terbuka, sosok Ace tampak mendekati Aurora.“Apa yang ingin kau makan untuk makan malam?” Ace bertanya dengan perhatian.Aurora menatap suaminya dalam, pria ini telah sibuk sepanjang hari, tapi ia masih mencoba untuk menyenangkan perutnya di malam hari.“Aku ingin memakanmu.” Aurora berkata dengan nakal. Sejak ia mengalami kecelakaan sampai sekarang, ia tidak pernah berhubungan badan dengan Ace. Pria itu hanya mencium dan memeluknya, tidak lebih.Ace tersenyum kecil, ia memeluk pinggang ramping Aurora.

  • Perjanjian Hati   18. Lakukan Saja Jika Kau Mampu

    Keesokan paginya, Aurora, Ace dan Savero telah berada di sebuah ruangan yang telah diisi oleh pers.Savero sudah mendengar rumor mengenai Aurora yang menikah, tapi ia tidak tahu bahwa pria yang menikahi Ace Mierro dari keluarga Mierro di benua Eropa.Savero pernah bertemu dengan Ace beberapa kali saat melakukan perjalanan bisnis ke benua Eropa. Pria itu mengucapkan selamat atas pernikahan Aurora dan Ace dengan tulus. Meski hubungannya dengan Aurora telah berakhir, tapi itu berakhir dengan damai tanpa pertikaian.Aurora memulai pertemuan itu dengan menyapa anggota pers yang ada di seberangnya.“Pagi ini saya akan mengklarifikasi rumor yang beredar di luar sana. Ini adalah suami saya, Ace Mierro. Kami telah menikah kurang lebih satu bulan.” Apa yang dikatakan oleh Aurora membuat ekspresi di beberap wajah wartawan berubah. Sepertinya kabar bahwa Aurora telah bermain di belakang Savero benar.“Kami menikah setelah pertun

  • Perjanjian Hati   17. Terlihat Sangat Manis

    Aurora dan Ace berada di restoran sekarang. Mereka tengah makan siang bersama dengan tenang. Keduanya tidak begitu memedulikan pemberitaan yang sedang menyebar di luar.“Aku ingin melakukan konferensi pers mengenai pernikahan kita. Apakah kau bersedia?” Aurora harus membersihkan namanya dan Ace. Ia berhubungan dengan Ace setelah pertunanganya dengan Savero berakhir.“Mari lakukan seperti yang kau inginkan.” Ace sakit hati ketika melihat berbagai komentar jahat mengenai Aurora, tapi lebih dari orang-orang dengan jari-jari keji itu, Ace sangat ingin memberikan pelajaran pada orang yang berada di balik semua artikel itu. “Ares mungkin masih akan menyulitkanmu. Pada konferensi pers nanti bukan tidak mungkin ada orang bayaran Ares dan menanyakan berbagai hal.”“Kau benar, aku juga sudah memikirkan tentang hal ini. Aku akan menghubungi Savero dan memintanya untuk menjelaskan mengenai kapan pertunangan kami berakh

  • Perjanjian Hati   16. Peliharaan

    Waktu berlalu, Aurora telah keluar dari rumah sakit satu minggu lalu. Malam ini, makan malam yang sempat tertunda telah diatur ulang.Aurora telah bertemu dengan seluruh anggota keluarga Ace. Pada makan malam itu, Kakek Aurora dan orangtua Ace juga membicarakan tentang pesta pernikahan keduanya.Orangtua Ace menyerahkan semuanya pada Ace dan Aurora. Mereka hanya akan mendukung keputusan Ace dan Aurora.Karena Aurora mengalami kecelakaan, jadi rencana untuk mengadakan pesta dalam waktu satu bulan harus diundur.Keluarga Ace sangat puas dengan Aurora sebagai anggota keluarga baru mereka. Di mana lagi mereka akan mendapatkan menantu perempuan yang begitu kompeten dan sempurna dalam segala hal.Setelah pertemuan itu, Ace juga membicarakan pada orangtuanya mengenai dirinya yang akan membantu Aurora di perusahaan.Orangtua Ace mengerti bahwa Aurora adalah satu-satunya pewaris, jadi sulit bagi Aurora untuk mengikuti Ace. Jadi orangtua

  • Perjanjian Hati   15. Sebuah Peringatan

    Setelah mengantar Richie, Ace kembali ke ruangan rawat Aurora.“Kakek sudah pergi?” tanya Aurora.“Ya.”“Aku ingin segera keluar dari rumah sakit. Kakek sudah terlalu tua untuk menangani masalah perusahaan.”Ace mengerti kekhawatiran Aurora, Richie adalah satu-satunya keluarga yang menyayanginya. Aurora pasti sangat menyayangi kakeknya.“Mari kita dengarkan apa kata dokter setelah memeriksamu hari ini.”“Baik.”Beberapa saat kemudian dokter datang untuk memeriksa perkembangan kondisi Aurora.“Dokter, bagaimana kondisi istri saya?” tanya Ace.“Kondisi Bu Aurora sudah jauh lebih baik. Lebam di tubuhnya akan memudar dalam beberapa hari.”“Dokter, apakah saya sudah bisa pulang?”“Besok Anda diperbolehkan pulang.” Dokter ingin Aurora istirahat lebih banyak lagi, ia cukup mengenal Aurora yang

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status