Share

6. Pertolongan Pertama

Ruangan menjadi sangat hening. Keyna membelalakkan mata dengan menutup mulutnya yang terbuka dengan satu tangan. Sementara, William mengerutkan kening sambil menatap kedua kakinya.

“Kenapa kaget? Itu ‘kan yang kamu inginkan?” desis Jaslan. “Sekarang semua menjadi kenyataan!”

William menggeleng keras. “Jangan bercanda, Jaslan!”

“Aku tidak sedang bercanda. Aku sudah mengatakan hal seperti ini mungkin saja akan terjadi. Kamu saja yang keras kepala untuk tetap meneruskan rencana gilamu,” balas Jaslan.

“Prof, tolong. Diagnosa anda masih membutuhkan banyak tes lagi, bukan?” Keyna kini ikut berkomentar.

Jaslan, menoleh menatap Keyna. Wanita muda itu tampak ketakutan. Tubuh kurusnya terlihat bergetar.

“Diagnosa awal memang terjadi kelumpuhan pada kedua kaki. Semoga saja dengan obat-obatan dan fisioterapi, lama-kelamaan efek suntikan lumpuh itu berkurang dalam sistem syarafnya, “ jelas Jaslan.

“Jadi, maksudmu ini hanya sementara, bukan?”

“Saat ini tidak. Kamu lumpuh betulan. Entah sampai kapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status