Share

Chapter 122

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-07-03 10:31:30

“Siapa yang bilang kamu akan dipecat. Kamu akan saya angkat jadi pegawai tetap!” menunjuk Yerin dengan wajah yang bahagia.

Tidak ada lagi wajah yang suram dan kejam.

Yerin melompat dengan senang.

Karena begitu senang…

Ia sampai tidak sadar sudah memeluk Lilian dengan erat.

“Terima kasih, bu. Terima kasih!” Yerin masih memeluk Lilian. “Saranghae!”

Lilian menatap Yerin dengan mata yang melotot. Segala umpatannya ia pendam saat melihat wajah Yerin yang begitu bahagia.

Akhirnya Lilian ikut tersenyum dan mengusap punggung Yerin pelan.

Yerin melepaskan pelukannya.

Kemudian mundur dua langkah.

Menunduk dengan hormat. “Saya akan bekerja keras menjadi guru yang bisa diandalkan.”

Lilian menghela napas lelah. “Kamu sungguh bersemangat.”

“Tapi baiklah.” Lilian mengangguk. “Pergilah sekarang.”

Yerin mengangguk. segera pergi dari ruangan kepala sekolah itu.

Tidak lupa membawa ponselnya. berjalan menuju ruangannya.

Di sepanjang jalang. Yerin tidak berhenti tersenyum. menyapa kembali an
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 452

    21++ Apakah melemparkan tubuhnya pada Bastian sebanding dengan apa yang akan ia dapatkan? Eve mungkin berpikir ini badai. Badai yang mungkin tidak akan berakhir dengan cepat. Bahwa mereka akan selalu terlibat dengan perbuatan kotor tanpa ikatan. Lalu.. bagaimana dengan perasaannya sendiri. Eve menatap pantulan diri mereka melalui cermin di depan. Ia memejamkan mata—hujaman Bastian semakin dalam. Meski dengan tempo yang lambat. Justru membuatnya semakin frustasi. “Apa kau sungguh tidak pernah membayangkanku saat kau sedang memuaskan dirimu sendiri?” tanya Bastian. Jemarinya menyentuh bibir Eve. Satu tangannya lagi meremas pinggang wanita itu. Menatap tubuh mereka tanpa terbalut apapun. Tubuh mereka yang saling menyatu—kulit tubuhnya yang semakin terlihat kontras dengan kulit tubuh Eve. “Tidak…” Eve menggigit bibir bawahnya. Ia menutup mata sebentar—dengan tangan yang bertopang pada wastafel. “Sungguh?” Bastian menunduk—menenggelamkan wajahnya diceruk leher

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 451

    21++ Meski sebenarnya Eve berbohong. Bastian tidak akan tahu kalau sebenarnya Eve juga sering membayangkan pria itu. Kegiatan panas mereka memang terekam jelas di pikirannya. Eve bukan wanita polos lagi. sesekali ia merindukan sentuhan dan kegiatan panas itu. Namun, ia terpaksa menyentuh dirinya sendiri guna mendapakan kepuasan. Dan apa yang terjadi saat ia mencoba menyentuh dirinya sendiri… Jelas sekali kalau tubuh Bastian yang seksi akan muncul di hadapannya. “Bagus sayang!” Bastian mendorong maju dan mundur kepala Eve. Eve yang sibuk memanjakan milik Bastian ke dalam bibirnya. Milik Bastian yang terasa semakin membesar di dalam bibirnya. Ia mendongak—menatap Bastian yang begitu menikmati sentuhannya. entah kenapa membuatnya kian bersemangat. “Shitt kau semakin pintar,” puji Bastian menunduk—menatap Eve yang sedang berjongkok memanjakan miliknya. Ia mendongak—dengan jakunnya yang naik turun. Keringat yang mulai membanjiri tubuhnya. Gairahnya pun semakin ters

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 450

    21++ Bastian tidak pernah mengira bahwa mereka akan melakukan aktivitas panas di rumah Eve. Bukan di Apartemen, melainkan rumah Eve yang dulu sering ia datangi. Namun tidak pernah sekalipun ia berani menginjak kamar wanita itu. Tapi sekarang mereka malah berciuman di sepanjang tangga menuju kamar Eve. “Kenapa kau mengajakku ke sini?” tanya Bastian mengangkat pinggang Eve. Hingga tubuh Eve berada dalam gendongannya. Kedua kaki Eve melilit di pinggangnya. “Karena aku tidak tinggal di Apartemen,” balas Eve. Mendorong pintu kamar, menutupnya dengan kakinya. kemudian menjatuhkan Eve ke atas ranjang. Bastian menunduk—kembali mencium bibir Eve. Jemarinya bergerak dengan cepat melepaskan dress yang digunakan Eve. “Ahh!” jemari Bastian mengusap buah dadanya. Eve memejamkan mata—sedangkan bibir pria itu tidak berhenti menandai lehernya. “Kamarmu bagus,” bisik Bastian. Eve mendongak—membuka mata. “Aku akan pindah,” balasnya. Tangan Eve tidak mau tinggal dia

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 449

    “Bagaimana keadaan Mama?” tanya Eve ketika sampai di depan ruangan. Papa sedang duduk—hampir ketiduran menunggunya. Andrian mendongak. namun, ia menatap pria yang datang bersama Eve. “Bastian?” ucapnya kebingungan. Bastian tersenyum. “Saya mengantar Eve. bagaimana keadaan tante Helena?” Andrian menatap keduanya. Menatap keduanya dengan intens sampai membuat Eve meneguk ludahnya tegang. Curiga sekali kenapa tiba-tiba datang berdua. “Pa..” lirih Eve. “Mama baik-baik saja. Dokter bilang mama kelelahan saat menunggu Grey. Mama sering melupakan makan,” jelas Andrian. Eve bernapas dengan lega. “Aku sangat takut tadi…” mengusap keningnya pelan. Andrian menatap Bastian. “Ada apa dengan kalian berdua.” Bastian menyipitkan mata—menoleh pada Eve yang juga menatapnya. “Seperti yang sudah Om lihat, kami kembali bersama.” Bastian tersenyum sopan. Andrian bersindekap. “Dari awal kalian memang tidak bisa dipisahkan. Kamu—” menatap Bastian. “Kenapa dari awal tidak merebutny

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 448

    Brak… Suara itu berasal dari tubuh seorang wanita yang terbentur oleh furnitur. Eve meremas pelan helaian rambut Bastian. Bibir mereka saling berpangut. Saling memangut dan mencecap satu sama lain. Eve membuka mata—ciuman Bastian turun. bibir pria itu menyentuh lehernya. Mengecupnya basah. “Tidak aku sangka kau akan semudah ini menyetujuinya,” lirih Bastian. Jemarinya mengusap pelan pinggang Eve. Mengangkat tubuh Eve sampai berada di atas nakas. “Aku pikir kau akan mempertimbangkannya paling tidak satu bulan,” lanjut Bastian. Pandangan mereka bertemu. Kedua mata mereka saling menatap. Jemari Bastian mengusap bibir bawah Eve yang basah karena ciuman mereka. “Aku tidak perlu berpikir terlalu lama untuk tawaran yang bagus,” balas Eve. Jemarinya terangkat—mengusap rahang Bastian. Kemudian tersenyum miring. “Seperti katamu. Ini akan menyenangkan.” Bastian tertawa pelan. “Kau begitu liar…” lirihnya. “Tapi aku semakin suka.” “Kau tergila-gila padaku?” tanya Eve s

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 447

    “Apa ini? kau menggunakan dress yang sama saat kau mencampakkanku?” tanya Bastian ketika menatap Eve yang sudah berada di hadapannya. Dress panjang berwarna hitam. Seperti pakaian yang digunakan untuk melayat. “Jangan banyak bicara,” balas Eve mengambil duduk di depan pria itu. “Setidaknya gunakan pakaian yang menarik. Agar aku juga senang melihatmu. Kau malah menggunakan pakaian berkabung? Kau pikir aku mati?” Eve tertawa pelan. “Tapi aku tetap cantik ‘kan? Meski seperti ini, kau masih menginginkanku kan?” Bastian memejamkan mata sebentar. “Perlu aku perjelas, aku hanya menginginkan tubuhmu.” “Apapun itu…” Eve mengambil gelas cantik yang berisi anggur. Kemudian meminumnya dengan perlahan. “Kau bersedia melakukan apapun untuk menikmati tubuhku?” “Benar. kau pintar.” Bastian mengangguk. Menatap wajah Eve lebih teliti. “Tidak ada cinta. Tidak ada ketertarikan lebih antara satu sama lain?” Bastian terkekeh pelan. “Kau menginginkannya?” “Tidak.” “Bagus.” Bastian

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status