Share

Chapter 176

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-19 17:35:19

Arsen dengan cepat menepis tangan Woojin.

“Wife?” ulang Woojin begitu kaget.

“Yeah!” Arsen menggandeng tangan Yerin.

Woojin semakin terkejut. “Yaa! Kau keterlaluan. Kau tidak mengundangku!”

Arsen menunduk—berbisik di samping telinga Yerin. “Siapa pria jelek ini? Dia berani sekali menyentuhmu?”

Meski tidak berbisik, Woojin juga tidak akan tahu apa yang mereka bicarakan.

Yerin berbisik juga. “Dia temanku SMP dan SMA. Dia memang berbelihan, suka sekali berbicara tidak penting. Mangkanya dia jadi pengacara.”

“Sudah tidak usah dihiraukan. Ayo kita pergi.”

Akhirnya karena kesal melihat mereka berdua berbicara berbisik dengan bahasa yang tidak ia mengerti, Woojin setengah berteriak menggunakan bahasa inggris.

Memaki mereka berdua.

Meski berlebihan, Woojin itu pintar.

Woojin juga sempat iri pada Yerin yang mengusai 3 bahasa dengan mudah. Bahasa korea, bahasa indonesia dan bahasa inggris.

Berbeda dengannya yang hanya mengusai bahasa korea. Dirinya harus bersusah payah be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 356

    “Dia kenapa?” Ernando menatap Brayson yang begitu menyebalkan. Willie mendekat—berbisik. “Kau tidak lihat dia begitu menyukai perawat itu?” “Tapi dia terlalu menunjukkannya. Dia benar-benar tidak tahu cara mendekati wanita,” balas Ernando. Brayson menoleh pada dua orang yang sedang membicarakannya. Menatap Ernando dan Willie yang sedang duduk di sofa. Sedangkan dirinya mendampingi Grey yang saat ini berada di atas ranjang. Sedang diperiksa oleh Sheril. Dia setia mendampingi Sheril yang sedang melakukan pekerjaannya. “Ssstt!” Brayson menatap mereka. menunjuk bibirnya sendiri—sebagai perintah agar mereka diam saja. tidak perlu membicarakannya di depan Sheril begini.Sheril menunduk. “Kamu masih ingat kalau sakit, bisa pencet tombol ini?” menunjuk tombol yang berada di samping. “Nanti kakak akan ke sini.” Grey mengangguk. “Aku masih ingin main,” ucap Grey. “Ehmm…” Sheril mencari jam. “Ini.” Brayson menunjukkan jam tangannya. Sheril melihatnya. “Ehmm. Bagaimana kalu kamu berm

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 355

    Eve terkesiap saat tubuhnya tiba-tiba ditarik. Pinggangnya ditarik lalu dihadiahi ciuman yang tiba-tiba. Eve belum sempat melihat keadaan sekitar—tapi justru Bastian sudah membungkam bibirnya dengan ciuman yang manis. Bastian melumat bibir Eve—mencecapnya dengan lembut. Untuk menutup pintu dengan benar saja rasanya tidak ada waktu. Brak! Bastian menendang pintu sampai tertutup dengan tendangan kakinya. Mendorong tubuh Eve sampai terbentur dengan tembok—memperdalam ciumannya. Menekan tubuh Eve dengan tubuhnya yang besar. “Hmmph!” Eve menepuk dada pria itu. Sampai akhirnya ciuman mereka terlepas. Eve mengambil napas dalam-dalam. “kenapa tiba-tiba menciumku?” tanya Eve mendongak. “Kenapa juga ingin bertemu? Teman-teman ada di bawah, di ruangan Grey. Kita tidak bisa terlalu lama di sini.” “Begitu?” tanya Bastian. tangannya dengan santai mengusap helaian rambut Eve ke belakang. “Aku ingin melakukannya, karena aku merindukanmu.” mengusap bibir bawah Eve yang basah

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 354

    Eve baru saja datang ke rumah sakit. Ia akan membayar biaya rumah sakit adiknya dengan sisa uangnya. Sembari menunggu uang dari Bastian. Meski mereka sudah sepakat, Eve tidak berani meminta uang dari pria itu. Nanti saja saat pria itu sadar dan memberinya secara sukarela. “Semua sudah dibayar, kak.” Eve mengerjap. “Semuanya?” Staf rumah sakit mengangguk. kemudian memberikan rincian pembayaran yang dilakukan atas nama Bastian Miles Jarvis. Eve membawanya—memasukkan ke dalam tasnya. “Dia benar-benar menepati janjinya.” Eve tersenyum samar sembari berjalan ke ruangan adiknya. Tunggu—kenapa dari luar sangat ramai ya? Ada apa ini? Eve tidak tahu apapun sampai ia membuka pintu. Ya, tiga pria dewasa yang saat ini sedang berkutat dengan mainan. mereka sibuk memasang jalanan untuk mobil-mobilan. “Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Eve begitu bingung melihat Ernando, Willie dan Brayson. Eve segera mendekati Grey yang duduk di sofa. “Kamu baik-baik saja? Mereka tid

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 453

    Bastian pergi. Benar-benar pergi dari rumah Eve dan meninggalkan Eve. Ia pulang ke Apartemennya setelah melampiaskan gairahnya dengan bermain begitu lama dengan Eve. Bastian tersenyum—sudah lama ia tidak merasa sesenang ini. Nafsunya sudah tersalurkan dengan baik. Bastian pergi ke ruang kerjanya. Menatap dokumen yang sudah dimintanya dari orang kepercayaannya di kantor. Menghubungi seseorang. “Kau sudah memeriksa dengan teliti?” tanya Bastian. “Sudah, Sir. Tapi apakah anda yakin ingin menanamkan modal di perusahaan itu? Dari yang sudah saya cari tahu. Perusahaan itu memiliki laporan keungan yang minus. Meski masih berjalan, ternyata masih punya banyak hutang.” Bastian tersenyum samar. “Tapi kau sudah menangalisa perusahaan itu ke depannya kan? perusahana itu katamu memiliki prospek yang bagus.” “Benar, Sir. Tapi saya tidak bisa tidur memikirkan ini. Memang terlalu berisiko. Anda bisa berpikir dahulu sebelum benar-benar memutuskan.” Bastian bersandar. Dengan

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 452

    21++ Apakah melemparkan tubuhnya pada Bastian sebanding dengan apa yang akan ia dapatkan? Eve mungkin berpikir ini badai. Badai yang mungkin tidak akan berakhir dengan cepat. Bahwa mereka akan selalu terlibat dengan perbuatan kotor tanpa ikatan. Lalu.. bagaimana dengan perasaannya sendiri. Eve menatap pantulan diri mereka melalui cermin di depan. Ia memejamkan mata—hujaman Bastian semakin dalam. Meski dengan tempo yang lambat. Justru membuatnya semakin frustasi. “Apa kau sungguh tidak pernah membayangkanku saat kau sedang memuaskan dirimu sendiri?” tanya Bastian. Jemarinya menyentuh bibir Eve. Satu tangannya lagi meremas pinggang wanita itu. Menatap tubuh mereka tanpa terbalut apapun. Tubuh mereka yang saling menyatu—kulit tubuhnya yang semakin terlihat kontras dengan kulit tubuh Eve. “Tidak…” Eve menggigit bibir bawahnya. Ia menutup mata sebentar—dengan tangan yang bertopang pada wastafel. “Sungguh?” Bastian menunduk—menenggelamkan wajahnya diceruk leher

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 451

    21++ Meski sebenarnya Eve berbohong. Bastian tidak akan tahu kalau sebenarnya Eve juga sering membayangkan pria itu. Kegiatan panas mereka memang terekam jelas di pikirannya. Eve bukan wanita polos lagi. sesekali ia merindukan sentuhan dan kegiatan panas itu. Namun, ia terpaksa menyentuh dirinya sendiri guna mendapakan kepuasan. Dan apa yang terjadi saat ia mencoba menyentuh dirinya sendiri… Jelas sekali kalau tubuh Bastian yang seksi akan muncul di hadapannya. “Bagus sayang!” Bastian mendorong maju dan mundur kepala Eve. Eve yang sibuk memanjakan milik Bastian ke dalam bibirnya. Milik Bastian yang terasa semakin membesar di dalam bibirnya. Ia mendongak—menatap Bastian yang begitu menikmati sentuhannya. entah kenapa membuatnya kian bersemangat. “Shitt kau semakin pintar,” puji Bastian menunduk—menatap Eve yang sedang berjongkok memanjakan miliknya. Ia mendongak—dengan jakunnya yang naik turun. Keringat yang mulai membanjiri tubuhnya. Gairahnya pun semakin ters

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status