Share

Chapter 234

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-08-09 16:52:19

“Morning.” Yerin bertopang dagu menatap Arsen yang memejamkan mata.

Bukannya bangun—tapi malah menarik pinggang istrinya.

“5 menit.”

“Seperti itu terus.” Yerin berdecak pelan. “Aku akan membuat sup. Kamu pasti pengar.”

Yerin bangkit—tidak menghiraukan suaminya yang masih ingin memeluknya.

Yerin pergi ke dapur untuk memasak sup.

Sendiri—tanpa ikut campur pelayan yang ada di sana.

Ia memasak sup dengan telaten.

Setelah siap—ia membawa ke atas.

Dilihat suaminya tercinta belum bangun. Malah terlelap di bawah selimut.

“Kamu harus ke kantor loh…” Yerin mendekat. membawa sup yang ia bawa.

Menaruhnya di atas nakas samping ranjang.

Arsen bangun—ia bersandar pelan. memejamkan mata—kepalanya yang berat.

Efek mabuk semalam.

“Aku tidak ingin pergi ke kantor.”

“Lalu? kamu mau ikut aku ke sekolah?” tanya Yerin.

Arsen membuka mata. Istrinya yang selalu cantik meski hanya menggunakan piyama santai.

“Tidak mungkin.” Arsen tertawa pelan.

“Ayo bangun.” Yerin mengusap r
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 237

    21++ “Aku pikir kamu lelah…” Yerin mendongak—bibir suaminya sudah menjelajahi lidahnya. “Siapa yang lelah melihat istrinya yang cantik?” tanya Arsen. Ia melepaskan seluruh pakaian yang digunakan istrinya. “Bagaimana dengan hari ini?” tanya Yerin. “Apa kamu menyelesaikannya dengan baik?” “Hm..” Arsen mengangguk. membuang seluruh pakaiannya. Entah ke mana…. Yang pasti berserakan. Saat ini mereka berada di kamar. Arsen mendorong tubuh istrinya sampai terhempas ke atas kasur. Yerin terlentang dengan tubuh yang tidak menggunakan apapun lagi. Tubuh polos yang menggoda suaminya. Arsen mendekat—membuka lebar kedua kaki istrinya yang bertekuk. Lidahnya menyapu milik istrinya dengan handal. “Ahh!” Yerin menatap kepala suaminya yang sudah menghilang di antara kakinya. Tangannya terulur mengusap kepala suaminya di bawah sana. “Sayang…” lirihnya. Kepala yang bergerak gelisah. Dada yang membusung—kenikmatan yang dihantarkan suaminya membuatnya pusing. Berat dan tidak m

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 236

    Keputusan telah dibuat. Skyline akan menjalin kerja sama dengan perusahaannya sendiri. Ia juga akan memberikan sebagian kecil saham perusahaannya pada kakeknya. Arsen kembali ke ruangannya setelah rapat selesai. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Yerin bilang akan pulang terlambat. Arsen tidak sanggup jika harus menunggu istrinya. Lebih baik menyusul saja. Benar… Arsen memang menyusul Yerin ke mall. Jika Yerin masih berada di toko buku, ia juga akan membeli buku. Tentunya buku bisnis yang bisa ia baca dan menambah pengetahuannya. Tapi ketika ia sampai. Ia melihat istrinya yang sedang duduk. “Sayang!” panggil Arsen segera mendekati Yerin. “Kamu kenapa?” tanya Arsen. Yerin mengerucutkan bibirnya. “Aku dimarahi…” mata yang berkaca-kaca. “Memang sih aku salah. aku memberi anak orang es krim tanpa ijin. Tapi sangat sedikit karena aku kasihan pada anak itu.” “Siapa yang memarahi kamu. siapa?” tanya Arsen yang celingukan mencari orang. “Sudah pergi.” Yerin meng

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 235

    Hari ini setelah mengajar, Yerin langsung pergi ke mall. Ada buku yang harus ia beli. Buku tambahan untuk pengajarannya. Yerin masuk ke dalam toko buku yang berada di mall. Setelah mendapat buku yang akan dibeli, Yerin berjalan ke rak yang berisikan novel. Membeli satu novel lalu membayarnya. Yerin keluar dari toko buku dengan menenteng buku-bukunya. Ia berhenti di sebuah stand es krim. Membeli satu dan memilih untuk duduk sebentar. ia sudah mengabari Arsen bahwa dia mungkin telat pulang karena mampir ke mall. Ia duduk memakan es krim dan membuka novelnya. Novel romance namun bercampur aksi. Novel yang berada di jajaran rak terlaris. Yerin mulai membacanya—sesekali memakan es krimnya dengan tenang. Sampai…. Anak perempuan yang tiba-tiba mengampirinya. “Hai…” Yerin tersenyum. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Tidak ada tanda-tanda ibu anak perempuan ini. “Tunggu di sini sama aunty ya?” Yerin mengangkat anak itu duduk di sampingnya. “Mama kamu ke mana?” Bo

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 234

    “Morning.” Yerin bertopang dagu menatap Arsen yang memejamkan mata. Bukannya bangun—tapi malah menarik pinggang istrinya. “5 menit.” “Seperti itu terus.” Yerin berdecak pelan. “Aku akan membuat sup. Kamu pasti pengar.” Yerin bangkit—tidak menghiraukan suaminya yang masih ingin memeluknya. Yerin pergi ke dapur untuk memasak sup. Sendiri—tanpa ikut campur pelayan yang ada di sana. Ia memasak sup dengan telaten. Setelah siap—ia membawa ke atas. Dilihat suaminya tercinta belum bangun. Malah terlelap di bawah selimut. “Kamu harus ke kantor loh…” Yerin mendekat. membawa sup yang ia bawa. Menaruhnya di atas nakas samping ranjang. Arsen bangun—ia bersandar pelan. memejamkan mata—kepalanya yang berat. Efek mabuk semalam. “Aku tidak ingin pergi ke kantor.” “Lalu? kamu mau ikut aku ke sekolah?” tanya Yerin. Arsen membuka mata. Istrinya yang selalu cantik meski hanya menggunakan piyama santai. “Tidak mungkin.” Arsen tertawa pelan. “Ayo bangun.” Yerin mengusap r

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 233

    21++ Benar sekali kalau Arsen mabuk berbahaya. Selain karena kelakuan lucu pria itu saat mabuk, tapi juga…. Saat kegiatan panas mereka… Arsen menjadi lebih ganas, mungkin? Yerin menatap cermin yang menampilkan mereka berdua. Kedua tangannya memegang erat wastafel, sedangkan suaminya menghujaminya dari belakang. Keringat sudah membanjiri tubuh mereka. Yerin menggigit bibirnya pelan. milik suaminya yang memenuhi miliknya. Hujaman yang semakin dalam dan cepat… “Ohh shitt..” racau Arsen. Arsen menarik pinggang mungil Yerin—memeluknya. Menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Sampai kenikmatan itu mereka dapatkan bersama. Yerin menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya. Saling mengatur nafas perlahan. Entah sudah berapa jam… Yerin memejamkan mata. tubuhnya terlalu lelah… “Kamu nikmat…” Arsen mengecup leher Yerin dari belakang. “Aku mencintaimu.” “Lagi..” lirihnya. Jemari suaminya yang meremas buah dadanya. Jemari yang besar itu memainkan buah dadanya

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 232

    21++ Menyeret? Bukan, tidak mungkin Yerin menyeret. Ia hanya berusaha membawa Arsen masuk ke dalam. Meski dengan sedikit menarik dan mencengkram tubuh suaminya. Belum sampai di kamar, ia sudah lelah sendiri. Alhasil mendudukkan Arsen di sofa. Arsen membuka mata—menatap Yerin berada di hadapannya. “Mau es krim…” lirihnya. Yerin mengernyit. Ia berjongkok di hadapan suaminya. “Tidak ada es krim. Kue mau?” Arsen mengangguk dengan cepat. Lucu. Seperti anak kecil. Yerin tersenyum sebentar dan mengusap puncak kepala Arsen. Ia membawa kue yang telah ia beli tadi. Duduk di samping suaminya itu dan menyuapi Arsen perlahan dengan kue itu. “Enak?” “Enak…” Arsen mengangguk lagi. Bibirnya terbuka. Menunggu suapan Yerin. “Ini yang terakhir….” Menyuapi Arsen untuk yang terakhir. Habis tidak tersisa. Arsen sudah memakannya. “Mau lagi?” tanya Yerin. “Hm. Mau…” dengan bibir yang mengerucut. Yerin tertawa pelan. “Tidak boleh. Kamu sudah makan banyak.” mengacak ram

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status