Share

Melupakannya

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2025-04-28 14:12:04

“Pelacur kecil itu sudah tidak mau denganmu. Apa yang kau harapkan lagi darinya?”

Sejak awal, tujuan Barbara adalah menghancurkan kehidupan Moreau dan membuat hubungan gadis itu bersama suaminya retak. Dia mengambil langkah yang tepat setelah meyakinkan Moreau bahwa Abihirt terlibat dalam keputusan ini.

Tadi, betapa tatapan itu penuh luka. Moreau telah meninggalkan mereka. Sekarang konflik terhadap hubungan yang seharusnya baik – baik saja terus beterbangan. Paling tidak, Barbara cukup puas, walau segala sesuatu yang dia rencanakan tidak sepenuhnya lancar.

Ada hasrat untuk membuat Moreau benar – benar mendapat pelajaran berharga. Dia ingin orang – orang melempari gadis itu dengan apa pun sebagai kemungkinan terburuk—anggap saja suatu penghinaan hebat.

Sungguh, kemunculan Abihirt sangat tidak tepat. Mereka sedang dihadapkan badai tensi yang meningkat. Barbara tahu cepat atau lambat Abihirt akan menjadikannya target utama. Sial. Dia sama sekali tidak tahu kal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kalea 123
cocok dua orang ini iblis sama2...dah thor bikin moreau pergi jauh dan dapat laki yg lebih baik dr si brengsek abi
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Kesal

    Akhirnya, dengan sisa kewarasan mulai terangkat kembali. Moreau segera menatap wajah Caroline kemudian berkata, “Kau benar. Abi ada di kota ini. Kami bertemu di bar. Dia membuat kekacauan di tempat kerjaku, hanya agar aku memaafkan kesalahannya lima tahun lalu.” Moreau bisa mendengar sendiri betapa dia ketakutan. Hampir tak berdaya, tetapi tidak ada pilihan. Sulit menenangkan ketegangan di tubuhnya. “Apa yang dia lakukan memangnya?” Kali ini suara Caroline penuh pertimbangkan ketika mengajukan pertanyaan. Itu mendesak Moreau supaya bercerita. Dia mengusap wajah kasar. Masih berharap ini hanya sebuah mimpi buruk. “Abi memukul seorang pelanggan. Memancing kemarahannya, lalu diam begitu saja ketika dia dihajar habis – habisan. Seperti memang sengaja untuk menarik perhatianku. Aku berharap tidak peduli kepadanya lagi, tapi aku tak bisa.” Sekarang, Moreau sedikit gemetar setelah meneruskan hal yang dirasa cukup menyakitkan. “Yang sangat membuatku takut. Dia

  • Perjanjian Terlarang   Masih Menunggu

    Moreau mengeluarkan kunci mobil untuk melakukan perjalanan menuju rumah. Pernyataan kepada Abihirt tentang Robby yang akan datang menjemput memang kebohongan besar. Dia sengaja mengatakan itu kepada mantan ayah sambungnya, supaya Abihirt menyerah. “Kau bilang Robby menjemputmu di jam pulang.” Sayangnya tidak. Dia bahkan terkejut saat tiba – tiba mendapati Abihirt menjulang tinggi tidak jauh dari arahnya. Pria itu sengaja menunggu hingga nyaris tengah malam supaya mereka kembali bertemu. Penampilan Abihirt tidak jauh berbeda dari terakhir kali. Masih cukup berantakan. Bagian lebam tampak mencolok di tulang pipi yang terlihat tegas. Moreau segera berjalan ke arah mobil supaya bisa menghindari pria itu dalam waktu singkat. “Dia sedang berhalangan datang,” ucapnya masih dengan kebohongan serupa. “Berhalangan, tapi kau sejak awal datang membawa mobil.” “Karena biasanya kami memang pulang bersama dengan mobil kami masing – masing.” Moreau harap itu adal

  • Perjanjian Terlarang   Bercerita

    “Kau masih membiarkan dirimu terhubung bersama keluarga Robby?” Tiba – tiba pria itu mengajukan pertanyaan yang sama sekali tidak pernah dimasukkan ke dalam daftar. Moreau tak pernah mau bicara tentang suatu pendekatan terhadap larangan Abihirt di masa lalu. “Bukan urusanmu,” dia bicara sinis. Lebih adil jika mereka tidak melibatkan orang lain di sini. Robby tidak ada urusannya bersama Abihirt. Dia tahu mantan suami Barbara tak pernah menyukai pria itu; mungkin masih tentang rasa antisipasi yang tak pernah lepas. “Apa dia pernah menyakitimu?” Lagi. Abihirt tidak menyerah, meski Moreau sudah menunjukkan sikap enggan. Dia menghela napas kasar sembari menyimpan pelbagai jawaban menohok. Sekarang adalah waktu paling tepat. “Tidak. Robby dan ayahnya memperlakukanku dengan baik. Mereka tidak pernah berpura – pura menunjukkan perlakuan lembut, padahal ada motivasi terselubung untuk membalaskan sesuatu yang sama sekali tidak pernah kulakukan.” Biarkan s

  • Perjanjian Terlarang   Mengalah Sejenak

    “Apa kau gila?!” Kemarahan tersulut. Sekarang Moreau tak bisa menjanjikan bagaimana dia akan menunjukkan reaksi tenang. Wajah Abihirt terlihat menyeramkan, tetapi sorot kelabu itu seperti menaruh banyak harapan. Ntahlah, keadaan di sekitar mendadak tak bisa diajak bernegoisasi. Sudah telanjur. Dia menunjukkan kepada Abihirt … setidaknya sedikit perhatian. Berharap andai bisa menahan diri dari respons singkat—mungkin, sekarang dia bisa berjalan dengan tenang ke belakang. “Kau memaafkanku?” Suara serak dan dalam Abihrit sarat nada begitu lambat. Napas pria itu terdengar putus – putus. Bahkan ketika terbatuk, darah segera merembes keluar dari mulut pria tersebut. “Apa pun yang kau lakukan tidak bisa membuatku memaafkanmu, tapi kau harus diobati. Bangulah,” ucap Moreau sembari mengerahkan tenaga sekadar menawarkan bantuan. Lima tahun … rasanya seperti kejutan listrik saat menyentuh pria itu lagi, di sini. Dia mendadak tegang ketika Abihirt mengetatkan gengg

  • Perjanjian Terlarang   Berlebihan

    Perpisahan. Itu masih sama seperti keinginan lima tahun lalu. Ada keterkejutan—hal tersebut sangat jelas, dan tubuh Abihirt kembali menunjukkan reaksi tegang. “Ini sudah begitu lama. Kenapa kau masih menghindariku?” Tidakkah Abihirt sadar bahwa mereka sudah memiliki hidup masing – masing? Moreau mengepalkan tangan tanpa sadar, kemudian meneruskan, “Tidak akan pernah ada pintu maaf untukmu. Semua memang sudah berlalu. Cukup lupakan dan jangan biarkan aku mendengar sedikitpun berita tentangmu.” Semoga Abihirt mengerti jika sudah tidak ada yang bisa mereka harapkan bersama. Pelan – pelan, Moreau berusaha menyingkirkan sentuhan tubuh pria itu darinya. Tidak pernah menduga bahwa hal tersebut justru menimbulkan erangan kecil—terungkap tanpa sadar, meski dia tidak yakin Abihirt akan mendengar. “Aku tidak pernah bisa membiarkanmu pergi lagi. Lima tahun seperti kematian untukku ….” Bohong besar. Moreau tak akan pernah percaya setiap pernyata

  • Perjanjian Terlarang   Pengakuan Maaf

    Moreau harus selalu ingat bahwa Abihirt pandai memanipulasi. Saat ini, barangkali pria itu berusaha menjebaknya ke dalam jurang terjal. Ketika dia mulai mengambil langkah keliru, maka semua akan dimulai seperti dulu; seperti saat dia menjadi seorang submisif dan pelbagai situasi gila yang pernah mereka lakukan. “Kau punya mata untuk melihatku sedang bekerja. Masih banyak hal yang perlu kulakukan. Sekarang biarkan aku pergi.” Moreau tak ingin membayangkan betapa banyak rasa takut dan pada akhirnya dia tak berdaya untuk mengajukan banyak protes. Usaha untuk menyingkirkan cengkeraman Abihirt masih menjadi tuntutan krusial. Ada sedikit harapan, setidaknya. Moreau langsung mengusap pergelangan tangan sendiri setelah pria itu menyerah. Dia menatap Abihirt marah, menggebu – gebu, tetapi Abihirt menunjukkan sikap sebaliknya. Sedikit tenang. Namun, juga diliputi iris kelabu yang tampak bergerak gelisah. Ntahlah, semacam ada keinginan dari pria itu untuk terus mengawasinya atau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status