Share

Mengobati

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-29 14:38:00

Ada bekas luka yang tampak ingin memudar, tetapi di waktu bersamaan dipaksa untuk kembali terbuka. Moreau menelan ludah kasar setiap kali dia membasuh kain membasah hangat di punggung Abihirt. Pria itu sekarang sedang menelungkup. Tidak banyak percakapan yang mereka lakukan. Tidak tahu apakah Abihirt telah kehabisan banyak tenaga, atau seperti inilah cara menghindari penilaian singkat darinya. Bahkan pria itu tidak menunjukkan respons spesifik, tetapi dia tahu ... ada rasa sakit yang coba disembunyikan.

Sekarang bagaimana? Kenyataan bahwa Abihirt melakukan tindakan menyakiti diri sendiri bukan hanya sekali, bukan hanya kali ini, rasanya sudah lebih dari sangat menyakitkan. Moreau ingat dan sekarang memahami maksud pernyataan Emma.

Inilah alasan mengapa Abihirt sering kali berada di ruang merah sendirian.

Apakah sungguh tak satu pun dari orang – orang yang bekerja di mansion mewah pria itu tahu mengenai kondisi sang majikan?

Lebih masuk akal bahwa mereka tidak berani mengambil tindaka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Malu-Malu Bersama Roger

    “Bagaimana dengan kondisi Abi?” tanya Moreau begitu Roger melangkahkan kaki keluar kamar.Dia memang memutuskan untuk tidak terlibat, karena Lore dan Arias sudah kembali setelah puas bermain bersama Pipao. Abihirt benar. Panda di halaman belakang rumah menjadi kegemaran anak - anak, yang bahkan ... sekarang tidak mengajukan protes mengingat Moreau melarang mereka bertemu pria itu.Roger tersenyum ketika melangkahkan kaki lebih dekat, lalu ikut duduk bersama si kembar. Sang dokter tampaknya memang sudah tidak sabar. Moreau masih ingat bagaimana ekspresi kaget Roger saat melihat Lore dan Arias. Seakan tak percaya Abihirt akan membawa anak – anak dengan cara mengejutkan.“Dia sudah lebih baik sekarang. Demamnya juga sudah turun.”Moreau mengangguk singkat mendengar pernyataan Roger. Well, dia akan membiarkan pria itu melakukan pendekatan, meski anak – anak terlihat malu – malu, terutama Lore yang terlihat menunjukkan e

  • Perjanjian Terlarang   Soal Masa Lalu

    “Kenapa aku tidak bisa menikahimu?”Suara serak dan dalam itu terdengar skeptis. Moreau mengerti bahwa mungkin ada hasrat besar di dalam diri Abihirt, tetapi apakah pria tersebut sudah melupakan hal paling mengerikan yang pernah mereka lakukan? Seharusnya tidak.“Hubungan kita rumit, jika aku harus menceritakan kembali kepadamu, Abi. Kau sudah tahu. Seharusnya tidak perlu bertanya lagi. Kau tidak lupa kalau pernah menikahi Barbara, bukan? Dia bukan ibu kandungku, tapi dia tetap ibu tiriku; yang bahkan hidup bersamaku sejak aku masih bayi.”Ada jeda beberapa saat setelah Moreau menjelaskan cukup panjang. Dia sangat berharap Abihirt benar – benar mencerna pernyataan yang sudah terungkap sangat jelas. Hubungan mereka masih cenderung problematik, dan perjanjian terlarang dulu ... akan terus mengikuti ke mana pun mereka pergi.Abihirt tidak akan pernah bisa menyangkal, walau sekarang ... pria itu telah menggeleng samar, lalu menyemb

  • Perjanjian Terlarang   Mommy

    “Kau tahu jika kau demam, aku tidak akan mengizinkan-mu untuk dekat atau bermain bersama anak – anak,” ucap Moreau sembari menjalankan jari – jari tangan di rambut gelap Abihirt. Dia akan menganggap pria itu menyukai setiap tindakan yang dilakukan. Tidak ada protes, lagi pula.“Ya, aku tahu.” Selain pembahasan mengenai keputusan yang akan dia ambil nanti. Moreau mengembuskan napas tanpa sadar.“Kau tidak keberatan aku menjauhkanmu dari anak – anak? Tidak berusaha untuk cepat sembuh?” tanya Moreau sekadar memastikan.Gelengan begitu samar dapat dia rasakan hingga Abihirt terduga menengadah menatap ke arahnya.“Aku sedang demam. Kau hanya menjauhkan mereka dariku hanya karena itu. Bukan karena kau masih marah dan benci kepadaku, kan?”Demi Tuhan; Moreau hampir tidak bisa mengumpulkan kata – kata terbaik. Ketakutan Abihirt jelas tidak benar. Dia tersenyum tipis. Sedikit sulit untuk menahan diri dari kebutuhan mencubit pipi pria itu.“Tidak, bodoh. Tapi kau yakin tidak akan bertemu merek

  • Perjanjian Terlarang   Pagi Bersama

    Terbangun mendapati seseorang sedang menatap lamat ke arahnya merupakan serangan singkat tak terduga, yang nyaris tak dapat Moreau kendalikan, selain tersentak dan berusaha memahami situasi di sekitar.Abihirt tidak menunjukkan ekspresi secara signifikan, tetapi posisi mereka sangat jelas. Masih dengan tidur menyamping dan saling berhadapan.Malam yang panjang.Mungkin itu yang perlu Moreau akui setelah satu peristiwa melubangi jantung yang masih terasa berjalan secara bertahap. Walau kali ini, dia bisa sedikit lega melihat Abihirt dan bagaimana pria itu seolah telah melupakan situasi yang benar – benar menyakitkan. Baguslah jika memang benar.“Kau sejak tadi menatapku?” tanya Moreau diliputi suara khas seseorang yang baru saja terbangun dari tidur. Tidak pernah menduga bahwa mata kelabu Abihirt terus terpaku lurus, seakan – akan tidak ada hal lain jauh lebih menarik, selain apa yang saat ini sedang pria itu lakukan. Masi

  • Perjanjian Terlarang   Mengobati

    Ada bekas luka yang tampak ingin memudar, tetapi di waktu bersamaan dipaksa untuk kembali terbuka. Moreau menelan ludah kasar setiap kali dia membasuh kain membasah hangat di punggung Abihirt. Pria itu sekarang sedang menelungkup. Tidak banyak percakapan yang mereka lakukan. Tidak tahu apakah Abihirt telah kehabisan banyak tenaga, atau seperti inilah cara menghindari penilaian singkat darinya. Bahkan pria itu tidak menunjukkan respons spesifik, tetapi dia tahu ... ada rasa sakit yang coba disembunyikan.Sekarang bagaimana? Kenyataan bahwa Abihirt melakukan tindakan menyakiti diri sendiri bukan hanya sekali, bukan hanya kali ini, rasanya sudah lebih dari sangat menyakitkan. Moreau ingat dan sekarang memahami maksud pernyataan Emma. Inilah alasan mengapa Abihirt sering kali berada di ruang merah sendirian.Apakah sungguh tak satu pun dari orang – orang yang bekerja di mansion mewah pria itu tahu mengenai kondisi sang majikan?Lebih masuk akal bahwa mereka tidak berani mengambil tindaka

  • Perjanjian Terlarang   Menenangkannya

    “Pergilah. Aku tidak ingin kau melihatku seperti ini.” Suara serak dan dalam itu terdengar parau. Apa yang sebenarnya terjadi? Moreau tidak pernah tahu bahwa akhirnya akan ada tindakan menyakiti diri sendiri. Dulu, di ruangan yang sama ini, Abihirt sering memberinya rasa sakit. Sekarang mengapa? Tidak akan pernah ada jawaban jika dia tidak berusaha bertanya langsung, tetapi insting justru hanya menuntut supaya menyentuh rahang kasar pria itu. Memberikan sentuhan ringan, seolah dengan tindakan tersebut; Moreau akan tahu bahwa Abihirt akan menunjukkan sikap sedikit lebih tenang. “Kau tidak bisa tidur?” Sebaliknya, demikian yang dia tanyakan. Moreau tidak tahu apakah ini mungkin akan cukup membuat mereka memulai percakapan. Abihirt cenderung menghindari kontak mata, meski kali ini Moreau bisa merasakan bagaimana jari – jemari besar pria itu menyentuh punggung tangannya. “Lihat aku, Abi.” Lagi. Moreau tidak akan menyerah. Memutuskan untuk menangkup rahang A

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status