Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Menunggang Unta

Share

Menunggang Unta

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2025-01-03 12:37:11

“Kau yakin hanya akan menuntunku saja? Tidak mau ikut menunggang unta bersamaku?”

Mereka telah melakukan perjalanan terlalu jauh. Moreau sendiri tidak yakin apakah ayah sambungnya akan sanggup melangkah lebih lama. Pria itu benar – benar hanya menuntun. Berjalan di samping unta, menyusuri hamparan gurun pasir yang panjang, sementara dia menunggang dengan tenang dan sesekali memperhatikan Abihirt ketika pria itu terlihat sangat berkeringat.

Ada satu bagian—persis tidak bisa Moreau lewatkan. Kulit Abihirt terlihat murni. Ujung hidung pria itu memerah. Sebuah reaksi ajaib di mana panas terik membuat ayah sambungnya terlihat seperti bayi yang dijemur di pagi hari.

Moreau tidak tahu apakah dia perlu tersenyum. Terus mengagumi. Atau memaksa Abihirt supaya bersikap setuju. Masih belum ada tanggapan dan sepertinya itu tidak akan berjalan dengan mudah.

“Jangan bilang kau tidak tega melakukannya. Maksudku, menunggangi unta,” dia bicara tanpa berpikir ternyata akan san
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Berlebihan

    “Kami menang! Daddy dan Mommy kalah!” Arias bersorak sembari berteriak di dalam kolam. Mereka tidak segan – segan mendekat hanya untuk terjerembab jatuh ke dalam genangan air. Kali ini gilirannya, Moreau merenggut selang air dari tangan Lore. Sedikit pembalasan dendam karena Abihirt menjadikannya sebagai korban sasaran. Dia jelas tidak akan melakukan apa pun kepada anak – anak. Biarkan Lore dan Arias menyaksikan bagaimana Abihirt tak berdaya menghadapi percikan air. Pria itu memang tidak berusaha memberikan penolakan. Hanya sesekali melindungi wajah; sedikit membelakangi tubuhnya hingga Moreau menyadari bagaimana pakaian Abihirt benar – benar menjiplak bentuk tubuh pria itu. Sebuah pemandangan menjanjikan. Dia nyaris tak bisa memikirkan kapan Abihirt punya waktu untuk melakukan aktivitas menjaga bentuk tubuh, sementara belakangan yang pria itu lakukan adalah terus mendatangi rumahnya dan merenggut simpatisan anak – anak. Mungkinkah selama lima tahun terakh

  • Perjanjian Terlarang   Basah Bersama

    Sekujur tubuh sudah membasah, tetapi Moreau tidak memiliki minat untuk mematikan keran air. Si kembar masih terlalu antuasias sekadar melakukan adegan siram menyiram, sekalipun di dalam kolam karet ... genangan itu sesekali tumpah.Asal anak – anak bahagia, Moreau tidak akan berusaha mengatakan apa pun. Bahkan sesekali tertawa saat Lore dan Arias sengaja membiarkan selang air menyemprot ke arahnya. Terkadang pula, Moreau harus menyingkirkan rembesan air yang menciprat di wajahnya, supaya mendapat pemandangan lebih jernih, setelah itu ... dia kemudian berkata, “Sudah, Sayang. Mommy sudah sangat basah. Jangan disemprot lagi.”Anak – anak mendadak diam. Masalahnya, Moreau tidak tahu apakah mungkin yang dia katakan benar – benar berefek kepada mereka atau tidak. Berusaha melihat lebih jelas dan ternyata ... sorot mata anak – anak jelas terpaku ke satu titik lebih tinggi darinya.Satu reaksi di mana itu mendorong Moreau untuk menengadah,

  • Perjanjian Terlarang   Kemunculan si Kembar

    Siapa yang akan menyangka bahwa kali pertama membuka mata, Moreau justru menyadari bagaimana dia tidur dengan nyaman di dada seseorang. Rasanya begitu banyak reaksi kejut dan sesuatu dalam dirinya berusaha meninggalkan respons tak terduga.Namun, pengendalian yang cukup mengingatkan supaya dia tidak sampai membuat Abihirt terbangun. Tampaknya pria itu masih terlalu lelap; damai; seakan tidak ada beban yang bisa memberi dampak buruk.Tampan.Hal pertama yang bisa Moreau katakan. Dia benar – benar tak bisa menahan diri dari kebutuhan menyentuh rahang kasar Abihirt. Mantan suami Barbara sempat menghilang selama seminggu sejak insiden Lore masuk rumah sakit dan memutuskan untuk tidak menghilangkan rambut di wajahnya setelah kembali. Sebuah alasan yang jelas membuat pria itu terlihat sangat matang.Moreau menelan ludah kasar ketika menjatuhkan perhatian ke arah bibir Abihirt. Warna yang murni dan masih meninggalkan ingatan bagaimana saat pria itu menciumny

  • Perjanjian Terlarang   Kebiasaan Menyelinap

    Baru menjatukan tubuh tidur menyamping menghadap dinding kamar, Moreau harus merasakan sayup – sayup seseorang seperti berjalan masuk—luar biasa hati – hati, ke dalam kamarnya.Dia mengernyit di antara sulur ruang temaram, tetapi tidak secara gegabah menunjukkan respons. Hanya menunggu, diliputi hitungan mundur dan ... masih dengan ketegangan merambat di tulang punggung, mulai merasakan dampak dari keberadaan berat tubuh seseorang yang menekan di pinggir ranjang.Abihirt.Moreau tidak perlu menduga – duga siapa atau perampok mana. Kebiasaan mantan suami Barbara tidak pernah berubah. Seperti dulu sering menyelinap masuk ke dalam kamarnya, kemudian melakukan hal – hal sebagaimana pria itu membuat dia berada di posisi sebagai seorang simpanan.Kali ini. Moreau tidak akan pernah membiarkan segala sesuatu, mengenai masa lalu mereka, supaya terulang kembali. Abihirt tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk melakukan apa pun.Namun,

  • Perjanjian Terlarang   Galak

    “Lain kali jika kau berjanji kepada mereka lagi. Aku tidak akan segan – segan memotong lidahmu, mengerti?” ucap Moreau sambil melangkah masuk. Sudah mengerti Abihirt akan menyusul, sehingga tidak mencoba melakukan sesuatu sekadar mencegah pria itu dari hasrat melangkahkan kaki.Aturannya masih sama. Abihirt akan tidur di sofa. Moreau tidak akan membicarakan apa pun. Dia lelah dan ingin secepatnya menjatuhkan tubuh ke atas ranjang, meski ternyata suara serak dan dalam Abihirt akan mencuak ke permukaan.“Semalam, aku merasakan seseorang menyentuhku. Apa itu kau?”Apa maksud dari pertanyaan Abihirt? Mengapa pria itu mengatakannya dengan tiba – tiba. Ini merupakan pembicaraan yang bisa dimulai sejak tadi pagi. Mantan suami Barbara sedang mencari cara supaya bisa menahannya tetap berdiam diri di tempat?Moreau tanpa sadar menipiskan bibir. Abihirt jelas tidak bisa melihat apa pun hal yang dia lakukan barusan. Mengakui itu sebagai su

  • Perjanjian Terlarang   Modus

    “Terima kasih tumpangannya. Kau bisa pergi sekarang.”Memang tidak banyak percakapan selama perjalanan pulang. Moreau hanya bicara ketika mereka telah sampai di depan rumahnya. Dia bahkan terburu – buru membuka pintu mobil, lalu menapakkan kaki di halaman depan. Juga nyaris dengan langkah pasti meninggalkan Abihirt, tetapi tidak pernah menyangka bahwa pria itu akan terlalu cepat menyusul di belakang.Andai saja keberadaan seseorang di balik punggungnya tidak meningalkan atmosfer berbeda. Moreau mungkin tidak akan pernah berbalik badan; menengadah; dan menyadari bagaimana Abihirt terlalu tenang menjulang tinggi, begitu dekat, dan pria itu bisa melakukan apa pun yang diinginkan.“Ada apa lagi?” tanya Moreau setengah enggan. Perintah yang dia berikan sudah begitu spesifik. Abihirt perlu bersikap patuh. Duduk di kursi penumpang saat Gabriel sudah berpindah posisi, setelah tidak lupa mengembalikan kunci mobil miliknya.Namun, sekarang. Ha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status