Share

Membuat Perhitungan

Naomi lalu melangkah pergi dari taman belakang hotel sembari menutup sambungan telepon.

Dari balik tempat persembunyiannya, Ernest mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dia benar-benar marah sekarang dan ingin sekali rasanya memberi Naomi pelajaran.

Begitu Naomi pergi, Ernest lekas berjalan dengan terburu-buru mendekati Hiraya yang tengah berdiri memindai sekeliling.

"Eh Ernest!" Hiraya tampak terkejut dengan cekalan di tangan yang tiba-tiba.

Apalagi wajah Ernest tampak lebih serius, dengan rahang yang mengeras dan matanya mengkilat penuh amarah.

"Ka-kamu kenapa?" Tanya Hiraya, kali ini dengan nada yang tak lagi dingin seperti biasanya. Mendadak gadis itu panik berhadapan dengan sisi Ernest yang seperti ini.

"Ada yang harus segera kita bereskan," balasnya dengan cepat dan menarik tangan Hiraya agar keluar dari area hotel.

Pria itu juga mengendari mobil sendiri, menyerahkan masker hitam dan juga topi yang cukup untuk menutupi sebagian wajah kepada Hiraya. Hal itu juga dia lakukan, me
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status