Share

Menuntut Keadilan

Mendengar penuturan Hiraya, Aeri langsung naik pitam. Rahang perempuan itu mengeras dan tangannya mengepal kuat. Hiraya bisa melihat kemarahan yang tertahan dari lawan bicaranya.

Akan tetapi, sebisa mungkin Aeri menetralkan ekspresi wajahnya. Dia malah tersenyum miring, menatap tajam ke arah istri mantan kekasihnya itu.

"Oh benarkah? Aib apa yang kau maksud sebenarnya." Aeri berkata dengan tenang. Bahkan dia juga sempat meminum kopi latte yang memang dia pesan sebelumnya.

Kini Hiraya yang balas tersenyum, dia kemudian membuka tas branded miliknya dan mengambil beberapa lembar foto-foto. Sedangkan Ernest sendiri tengah berdiri di samping Hiraya, memastikan kalau perempuan itu akan aman berhadapan dengan perempuan penuh tipu muslihat seperti Aeri.

"Mungkin kau bisa lihat foto-foto ini baru akan paham," ucap Hiraya sambil menggeser foto-foto itu agar lebih dekat dengan jangkauan Aeri.

Mata gadis asli Jepang itu menyipit memastikan apa yang dia lihat adalah benar.

"I-ini fotoku, baga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status