Share

Part 2 Kabar Mengejutkan

"Kenzo," ucap Criss dan ia langsung melayangkan pistol di hadapannya dan berhasil di tahan lagi oleh Kenzo. Terjadilah baku hantam, dengan lihaynya Kenzo mengalahkan Criss.

Criss menghindari pukulan dari Kenzo, ternyata dewa fortuna tidak berpihak padanya. Pistol Criss berhasil diambil alih oleh Kenzo dan Kenzo langsung mendorong tubuh Criss hingga terjatuh.

Dor! Dor! Dor!

Kenzo menembaki tubuh Criss, Criss menahan rasa sakit di tubuhnya.

"Terima kasih kepadamu, sekarang aku bisa pindah bisnis," ucap Kenzo berdiri membelakangi Kenzo yang terbaring lemah.

Criss berusaha bangun tetapi ia menahan rasa sakit di tubuhnya. "Kau bajingan!" sahut Criss.

"Ayolah, aku pengusaha. aku menawarkan produk yang baik kepada siapapun yang ingin membelinya. Harganya pun terjangkau dan sebagai contohnya. Inilah temuan terbaruku," jelas Kenzo di hadapan Criss dan memiringkan tubuhnya untuk menoleh ketiga orang yang berjalan dari arah belakangnya.

"Rizki Ayuna," ucap Criss menatap seorang wanita cantik dengan wajah berlumuran darah di mulutnya dan dengan tubuhnya di tarik oleh seorang pria berbadan tegap berdiri di sebelah kiri dan wanita muda yang berdiri di sebelah kanannya.

Riski Ayuna adalah seorang model terkenal yang menghilang beberapa bulan yang lalu bersama dengan anak laki-lakinya dan betapa terkejutnya ia saat melihat orang yang dicarinya ternyata berdiri di hadapannya.

"Di saat-saat terakhir adalah hal yang paling indah, bukan?" tanya Kenzo melirik Criss yang berusaha berdiri dari tempatnya.

Pria berbadan tegap itu melepaskan rantai yang berada di tangannya dan Riski mulai berjalan mendekati ke arah Criss. Kenzo berjalan mendekati Riski dan Riski menghentikan langkah kakinya sejenak.

"Hal terbaik tentang senjataku adalah bahwa mereka tahu perbedaan antara teman dan musuh," ucap Kenzo melepaskan tangannya dari pundak Riski. Riski menatap tajam bak elang seperti ia melihat Criss adalah makanan lezat yang harus ia santap.

Kini, Riski melangkahkan kakinya menuju ke arah Criss. Criss berusaha mundur dari duduknya.

Rizki terus berjalan mendekati Criss dan diikuti segerombolan mayat hidup yang berjalan ke arah Criss.

Criss berusaha bangkit dari duduknya dan ia mendapati sebuah helikopter TNI AU mendekatinya. Helikopter itu memberikan penerangan untuk melihat keberadaan Criss dan bersiap untuk menembaki mayat hidup yang terus berjalan ke arah Criss.

Dor! Dor! Dor!

Dor! Dor! Dor!

Tembakan itu tepat mengenai sasaran dan terakhir, helikopter itu melemparkan bom dari arah mayat hidup itu.

Duarrr!

Criss berjalan mendekati Riski, Ia memegang kepala Riski dan mendapati Riski telah meninggal dunia.

"Tidakkkk!" teriak Criss diiringi api yang menyala besar dari belakangnya.

*Flashdisk On*

"Sayang, hari ini aku bahagia banget bersamamu, karena kita sudah sah menjadi suami-istri," ucap Sarah menatap wajah suaminya yang berpakaian jas putih.

"Iya sayang, aku juga bahagia dan aku sangat bersyukur telah mendapatkan wanita yang indah seperti dirimu," balas Kenzo menatap penuh cinta di hadapan Sarah yang mengenakan gaun pengantin yang warnanya senada dengan warna bajunya.

"Selamat ya pasangan baru yang telah menikah," teriak teman-temanya.

Prok! Prok! Prok!

"Iya, terima kasih. Terima kasih," ucap Kenzo tersenyum. Kenzo memiringkan tubuhnya untuk menatap wajah cantik istrinya yang berdiri di sebelah kanannya.

Kenzo menatap wajah Sarah tanpa berkedip, ia memberikan telapak tangan kirinya dan diterima oleh tangan kanan Sarah yang disana terlihat dua cincin pernikahan yang melingkar indah di jarinya. Telapak tangan Kenzo satunya juga ia pegang telapak tangan istrinya.

Kenzo melihat ke arah langit biru, di sana terlihat sebuah pesawat yang terbang ke arahnya dan diikuti sebuah pesawat yang berisi bom atom yang siap mendarat ke arahnya. Kenzo menatap cemas mendapati itu dan ternyata benar dugaannya.

Duarrr!

Terlihat ledakan api besar yang siap melahap acara pesta pernikahannya.

Disana, terlihat sebuah bangunan yang mewah berganti reruntuhan yang di kelilingi oleh api kecil.

Kenzo berusaha bangun dari tempatnya dan ia melihat suasana di sekitarnya. Kenzo mengangkat tangan kirinya yang masih menggenggam sebuah sepotong tangan mulus dari wanita yang dicintainya.

"Tidakkk!" teriak Kenzo menangis sejadi-jadinya.

* Flashback Off *

Kejadian itu, masih menari-nari di dalam otaknya. Kenzo masih mengingat kejadian memilukan itu. Sakit itulah yang ia rasakan selama ini, hidup sendiri dan ditinggalkan oleh wanita yang baru saja menjadi istrinya.

Kenzo berdiri di tempat balkon apartemennya, ia melihat pemandangan sekitar kota yang dipenuhi oleh bangunan tinggi dan menjulang indah.

"Semua yang aku lakukan ini, hanya untuk dirimu, sayangku. Sarah, istriku selamanya." kata Kenzo menatap fokus pandangan di depannya.

***

Hari ini, Daniel dan Jesika mengecek di ruang laboratorium di rumah sakit yang letaknya di pusat kota.

Daniel dan Jesika sedang berbincang-bincang mengenai bagaimana cara memutuskan rantai penularan virus mematikan itu. Jesika mengecek sebuah sampel di dalam video yang didapatinya. Disana, terlihat sekumpulan Masyarakat dengan tatapan laparnya memangsa seorang wanita yang berjalan di jalan raya. Wanita itu terlihat panik dan berusaha lari untuk meminta bantuan tetapi ia tidak melihat seorang pun yang dapat menolongnya. Masyarakat yang masih seperti manusia normal, mereka berlindung di rumahnya masing-masing, untung saja di setiap rumah menggunakan terali besi pada pintu dan jendela rumah jadi lebih sulit mereka di terkam oleh mayat hidup yang berkeliaran dimana-mana. Masyarakat mengunci rapat-rapat pintunya dan mereka yang mempunyai pagar rumah pun mengunci rapat-rapat.

"Tolong! Siapapun kalian, tolong aku!" teriak seorang wanita cantik yang berusaha berlari dari kejaran sekumpulan masyarakat.

Namun sayang, saat ia berusaha mencari tempat persembunyian. Ia melihat satu mayat hidup sedang memakan sisa mayat manusia dan ia menoleh ke arah wanita cantik yang berdiri tidak jauh darinya.

Mayat hidup itu menoleh dan menatap tajam bak elang, wajahnya yang terlihat mengerikan dan dihiasi oleh tetesan darah yang menempel di mulutnya membuat siapa saja yang melihatnya merasa jijik.

Wanita itu melangkah mundur ke arah belakang, saat ia menoleh ternyata sekumpulan masyarakat berdiri di hadapannya dan langsung menyerangnya tanpa ampun.

Daniel bergidik ngeri melihat sebuah video di layar komputer Jesika.

"Sepertinya aku belum pernah melihat rekaman video ini," ucap Daniel menatap wajah Jesika yang berdiri di sebelahnya.

"Video ini belum diliris, Pemerintah sengaja tidak mempublikasikan video ini karena tidak ingin masyarakat semakin takut dengan virus mematikan tersebut." jawab Jesika panjang lebar.

Jesika membuat vaksin simulasi untuk menghentikan rantai penularan virus itu dan mencoba menekan virus buatan dan untuk mengetahui penyebab dasar terjadinya infeksi.

Damian, datang dari arah pintu ruangan untuk memanggil Daniel menemani Budi untuk membelikan keperluan peralatan obat-obatan. Daniel pergi dari ruangan itu dan Jesika asyik mengecek hasil penemuan baru dari beberapa sampel yang ditemukannya.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status